EDURANEWS,JAKARTA-Bertempat di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS-UNJ) menyelenggarakan kegiatan grand final pemilihan duta pertama fakultas itu. Duta terpilih diharapkan dapat menjadi representasi Fakultas Bahasa dan Seni, terutama mengedepankan jiwa kepemimpinan.
Dalam sambutannya Dr. Popi Rahayu M.Pd selaku ketua pelaksana kegiatan pemilihan duta FBS-UNJ berpesan kepada para calon pemenang duta ihwal pekerjaan duta FBS-UNJ yang dirinya sebut sebagai perpanjangan tangan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ yang juga merupakan bagian dari promosi atau branding bagi fakultas.
Menurut Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ Dr. Liliana Muliastuti M.Pd merefleksikan ihwal pekerjaan duta yang tidak semata mengedepankan aspek kognitif, melainkan aspek afektif yang juga penting.
Selain itu, Liliana juga menjelaskan perihal tugas duta harus memiliki jiwa kepemimpinan serta berwawasan FBS yaitu selalu menjadi pemimpin dan contoh bagi siapapun.
Lebih lanjut, Liliana juga mengisahkan proses seleksi yang dilakukan begitu ketat. “dari 19 orang mahasiswa terpilih menjadi 10 orang mahasiswa dan diacara grand final ini tersisa 6 orang mahasiswa terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan,”katanya.
Acara grand final pemilihan duta juga dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita UNJ, Linda Zakia S.Pd. dalam sambutannya, Linda mengapresiasi kerja keras para calon duta sampai pada titik final itu. “Mencapai grand final tentu tidak mudah, menguras pikiran,, tenaga dan waktu.,”katanya.
Linda Zakia juga memberi gambaran ihwal pekerjaan duta dalam sambutannya. Menurutnya, Duta merupakan perwakilan yang secara resmi diutus untuk mewakili suatu daerah, lembaga, komunitas. Sehingga menurut Linda, sikap, penampilan dan perilaku harus mampu mencerminkan sosok dan simbol terbaik dari yang diwakilinya.
“Duta FBS harus mampu bertutur kata yang baik, santun dan elegan sehingga mengesankan orang-orang disekitarnya,”katanya.
Linda berharap dengan terpilihnya duta FBS pertama ini dapat menjadi jalan kesuksesan bagi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta kedepannya.
Baca Juga: Daftar Pemenang Kejuaraan Nasional Mahasiswa Cabang Olahraga Petanque
Sementara itu Slamet Rahadjo seorang Aktor, Penulis Skenario dan Sutradara Indonesia yang menjadi tamu undangan pada kegiatan grand final pemilihan duta FBS itu memberi paparan mengenai peran penting mahasiswa dalam menyambut agenda masa depan yang tertuang dalam konsep society 5.0 atau era masyarakat cerdas 5.0.
“Konsep super smart society (society 5.0) digagas oleh Jepang sejak 2016 dan diluncurkan pada tahun 2019 terutama untuk mengembalikan fitrah manusia ditengah himpitan dan kecanggihan teknologi. Oleh karenanya kemuliaan manusia masih eksis, apapun yang terjadi,”katanya
Slamet Rahardjo juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk memiliki literasi dasar menghadapi masa depan, diantaranya literasi dasar numerasi, literasi dasar sains, literasi dasar informasi, literasi dasar budaya dan literasi kewarganegaraan. Dirinya menyebut, literasi dasar tersebut merupakan fondasi penting masa depan.
Selain literasi dasar, menurut Slamet Rahadjo skills terpenting yang harus dimiliki dalam menghadapi masa depan juga termasuk creativity, critical thingking, communication, collaboration untuk menjadi representasi yang baik.
Pada grand final tersebut Zulri Ramadani berpasangan dengan Michelle Marieta dari Prodi Pendidikan tari berhasil menjadi juara satu. Sementara M. Rafli Akbar Prodi pendidikan tari berpasangan dengan Suci Lestari Prodi Sastra Indonesia menempati posisi kedua dan pada posisi ketiga ditempati oleh M. Hasni Prodi Sastra Indonesia berpasangan dengan Jihan Aristia Prodi Bahasa Jepang.