EDURANEWS,JAKARTA- PT. Bintang Sempurna yang bergerak pada industri cetak dan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) menyelenggarakan webinar bertema “Book Publishing Through Digital Era” pada Selasa 26/10/2021. Kegiatan tersebut merupakan upaya menjawab tantangan era disrupsi industri penerbitan buku di tanah air.
Dalam pengenalannya, Arys Hilman dari IKAPI menjelaskan ihwal berdirinya IKAPI yang menurutnya sudah berdiri lima tahun sesudah Indonesia merdeka yaitu 1950. Arys juga menyampaikan bahwa IKAPI merupakan anggota tertua di kamar Dagang Industri (KADIN).
Menurut Arys bahwa anggota IKAPI saat ini berjumlah 1.900 penerbit seluruh Indonesia di semua provinsi serta hanya pengurus daerah yang tidak ada di semua provinsi. Selain itu, IKAPI merupakan anggota dari International Publishers Association (IPA), Asia Pacific Publishers Association (APPA) dan ASEAN Book Publishers Association (ABPA).
BACA JUGA:
Arys menyadari bahwa kondisi pandemi memberi pukulan telak pada industri buku di Indonesia. Menurutnya, perusahaan buku bukan merupakan kategori esensial di masa pandemi, sehingga aktivitasnya dibatasi. Proses produksi baik toko dan kantor penerbitan dilarang beroperasi masa pembatasan sosial akibat pandemi.
“Bagi industri buku harusnya memiliki tempat untuk tetap beredar dan tetap mendapatkan hak penyaluran sampai ke tangan masyarakat masa pandemi ini,”katanya.
Arys melihat kondisi tersebut berbeda dengan industri media informasi seperti Koran yang masuk kategori esensial di masa pandemi ini, sehingga proses produksi mereka tetap bisa dilakukan.
Dalam diskusi tersebut Arys juga menyebut bahwa tantangan terbesar penerbit saat ini ada pada Disrupsi teknologi, dirupsi pembajakan dan minat baca yang rendah. ketiga tantangan tersebut memberi pukulan telak pada industri buku masa pandemi.