Kolaborasi Riset Pascasarjana UNJ: Perkuat Jaringan Riset Perguruan Tinggi Asia

0
119
Foto: Prof. Yinghuei Chen Ph.D Dean International College Asia University Taiwan

EDURANEWS, JAKARTA: Praktik keilmuan dan pengembangan orientasi perguruan tinggi di Asia menjadi kenyataan penting untuk dipahami saat ini. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi. FGD bertema “Development of virtual imaginative  ecological learning based environmental literacy learning materials: A Social ecology theory perspective” Universitas negeri Jakarta dan Dean International College Asia University Taiwan merupakan kolaborasi perkuat riset dan jaringan perguruan tinggi Asia.

Menurut Prof. Yinghuei Chen Ph.D Dean International College Asia University Taiwan. Selaku narasumber memberi pengalaman Asia University pada periode 2021 dalam pengembangannya saat ini. Yaitu mengemban misi pendidikan untuk bakat serta semangat yang diwujudkan oleh moto universitas: kesehatan, kepedulian, inovasi, dan unggul. dalam paparannya mengenai “catatan tentang literasi ekologi dalam sistem pendidikan Taiwan”.

Universitas Asia telah mengintegrasikan pengabdian masyarakat wajib sebagai komponen kunci ke dalam program wajib universitas dengan slogan “service learning“.  Selain itu  bahwa dengan munculnya teknologi baru. Seperti “artificial intelligence”. bioengineering dan pemetaan algoritma. Pengembangan kenyataan baru ini sebagai bagian dari keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan mahasiswa.

“Pelajar yang sudah mendapatkan keterampilan baru tersebut didorong untuk terlibat dengan masyarakat. Bersama dengan guru yang juga, bertindak sebagai mentor dan pengawas. Untuk membantu jalannya revitalisasi masyarakat dan meningkatkan industri lokal dan ke dalam berbagai kegiatan masyarakat.” Ujar Prof. Yinghuei Chen Ph.D

Dalam melibatkan diri dengan masyarakat, peserta didik harus menerapkan metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL:problem-based-leearning) dalam mengambil tindakan kolektif dan menghasilkan solusi untuk masalah masyarakat

Baca Juga: Try Out Tim LPTK CUP UNJ Mantapkan Persiapan Meraih Sukses

Pelibatan tersebut menghasilkan disiplin mahasiswa berbasis praktik memberdayakan.  Dengan meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya Penelitian Sosial Universitas dan SDG`s. Hal ini bertujuan mengembangkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Baik lokal maupun global, sehingga dapat mempersiapkan pelajar untuk berkontribusi pada kesejahteraan manusia kedepannya.

Selain itu juga di Asia University telah mengembangkan pendidikan orientasi bakat global. Selain itu melakukan proyek internalisasi pola pikir (mindset) dan sikap (attitude). Mengembangkan program magang (intership).

Serta mengembangkan volunteer service. bekerja sama perusahaan dan komisi pemuda nasional untuk melaksanakan program “sekolah sukarelawan” serta mendirikan bank volunteer yang mendorong siswa untuk terlibat dalam layanan bersama secara lokal dan masyarakat local sebagai relawan.

Prof. Chen juga menunjukan beberapa hasil kolaborasi kegiatan yang dihasilkan dari penelitian universitas Asia. hasil tersebut dapat diimplementasikan sebagai pembelajaran lingkungan. Hingga Kemudian melahirkan konsepsi pembelajaran lingkungan dengan isu-isu strategis seperti perubahan iklim atau lingkungan(ecology). Tentu kenyataan ini tidak terlpas dari Asia Univrsity sebagai University Social Responsibility dan amanat SDG`s.

Prof. Chen juga sangat terbuka dan mendukung adanya kolaborasi riset antar universitas. Serta siap mengakomodir tenaga ahli (ilmuan) untuk konsultasi riset kepada civitas akademika UNJ sesuai dengan tema dan fokus penelitiannya.

Untuk membantu meningkatkan industri negara Taiwan, Asia University juga meningkatkan daya saing mereka. Pemerintah Taiwan pada tahun 2016 meluncurkan rencana inovasi industri 5 + 2 diantaranya: (5) biomedical, Asia Silicon (Internet of things, IOT, AI. smart Machinery, green energy dan national defense. Serta (2) adalah 1. New agriculture  dan 2 cilcular economy.

Seperti diungkapkan oleh Prof. Nadiroh bahwa kolaborasi ini menjadi penting untuk memberi pemahaman tentang eco-literasi dalam living kurikulum. Penting kiranya kita menggandeng pemerintah untuk kemudian bagaimana mengembangkan visi dan misi pendidikan eco-literasi kedepannya seperti halnya kita pelajari dari Taiwan.