EDURANEWS, JAKARTA-Prof. Dr. Tjipto Sumadi, M.Si.,M.Pd menyebut penyelenggaraan pendidikan bukan semata melakukan transfer of knowledge akan tetapi juga harus memfasilitasi transfer of values.
Hal itu ia sampaikan pada sidang pengukuhan guru besar bidang kajian ilmu Pendidikan Nilai Anak Usia Dini dengan orasi ilmiah bertema “Penndidikan Nilai Membentuk Karakter Anak Usia Dini Indonesia” di Aula Latief, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) (06/07).
Menurut Prof Tjipto pengetahuan yang ditransfer kepada peserta didik merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi sedangkan nilai yang diberikan dari pendidik kepada peserta didik adalah nilai berbasis socio-religius kebangsaan Indonesia.
Prof Tjipto menyadari pendekatan nilai menjadi aspek utama dalam pendidikan anak usia dini untuk melahirkan generasi Indonesia yang sadar ilmu pengetahuan dan teknologi namun tetap menjadi anak yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu menurut Prof Tjipto bahwa secara empirik pendidikan nilai yang berbasis kearifan lokal (local values and local wisdom) menjadi suatu keniscayaan untuk diimplementasikan dalam pendidikan di Indonesia.
Prof Tjipto menyadari saat ini perubahan kebijakan pendidikan cenderung berorientasi untuk mendekatkan antara kapabilitas pendidikan, kompetensi peserta didik, metode pembelajaran dan tuntutan perkembangan pendidikan lainnya.
Oleh karenanya, Menurut Prof Tjipto tuntutan pendidikan abad ke-21 berbasis pada aspek critical thinking, creative, community, communication and collaboration dipersiapkan untuk menghadapi tuntutan fenomena disrupsi revolusi industri 4.0 dan super smart society 5.0.
Menurut Prof Tjipto di samping tuntutan perkembangan pendidikan di atas, penting kiranya memperhatikan nilai sebagai substansi pendidikan.
“Pada dasarnya semua manusia di dunia memiliki nilai yang bersifat lokal maupun global,”
Prof Tjipto menyadari penetrasi nilai global akan masuk dalam alam pikir anak, memiliki dampak terhadap tumbuh kembang anak. Karena menurutnya, cara berpikir dan berbuat anak terbentuk dari kebiasaan yang dilakukan dirinya sendiri dan lingkungannya.
Oleh karena itu menurut Prof Tjipto sikap manusia yang berlandaskan pada logika, etika dan estetika perlu dilengkapi dengan dimensi spiritualitas sebagai values pembentukan karakter anak.