EDURANEWS, JAKARTA-Prof Soeprijanto menyampaikan bahwa pengembangan assesment pembalajaran tengah mengalami pergeseran dari assesment of learning menuju assesment for learning dan pada tahap selanjutnya adalah assesment as learning.
“Jadi kuncinya kita harus meninggalkan praktik assesment pada saat pembelajaran selesai akan tetapi kita harus mulai assesment pada saat pembelajaran berlangsung,” ungkapnya.
Hal ini Dirinya sampaikan dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besarnya di Aula latief Hendraningrat Universitas Negeri Jakarta (22/11).
Prof Soeprijanto membawa orasi ilmiah bertema “Tantangan Evaluasi Pembelajaran Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 Dalam Perspektif Global Pendidikan Vokasi” dan menjadi guru besar pada bidang kepakaran ilmu evaluasi pembelajaran teknik.
Menurutnya hal ini juga selaras dengan perkembangan abad-21 yang ditandai dengan adanya revolusi industri 4.0 dan perkembangan masyarakat 5.0 sehingga pendidikan harus fokus untuk menghasilkan sumber daya manusia kompeten.
Menurutnya kompetensi itu meliputi keterampilan berpikir kritis, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan emosional, kreatifitas/inovasi, keterampilan koerta munikasi, keterampilan kolaborasi.
Dalam orasi ilmiahnya itu Prof Soeprijanto mengungkapkan bahwa saat ini inovasi pembelajaran mutakhir harus difokuskan pada aspek pembelajaran berbasis masalah dan pembelajarn berbasis project.
Hal ini menurutnya adalah dua pilar penting melahirkan generasi unggul menghadapi era industri 4.0 dan masyarakat 5.0.