Prof Henry Eryanto: Melihat LGBT Atas Dampak dan Norma

0
785

EDURANEWS, JAKARTA-Prof Henry Eryanto selaku dosen sekaligus Ketua Senat Fakultas Ekonomi dan Ketua Edura UNJ sampaikan dua poin penting menyangkut dampak dan norma dalam Penyelenggaraan diskusi bertema  LGBT Dalam Perspektif HAM secara daring (04/06).

Dalam kaitannya sehari-hari, LGBT memiliki dampak dan pengaruh negatif seperti penyakit kelamin yang dapat diderita oleh pelaku LGBT. Tidak hanya itu, menurut Ptof Henry perilaku LGBT sangat bertentangan dengan norma yang ada di tengah masyarakat Indonesia.

Menurut Prof Henry pelaku LGBT juga dapat mengalami kerentanan dalam kehidupan sosial sehari-hari dan tidak jarang mengalami eksklusi sosial

Prof Henry memberikan gambaran dalam dunia pendidikan misalnya, jika terdapat peserta didik yang masuk dalam kelompok LGBT lebih rentan menghadapi masalah putus sekolah lima kali lebih besar.

Prof Henry menambahkan tidak jarang peserta didik yang terlibat dalam kelompok LGBT akibat pergaulan dan biasanya mereka akan dikucilkan di sekolah hingga mengalami putus sekolah akibat perlakuan seperti itu.

Prof Henry mengingatkan agar dalam kehidupan sehari-hari tetap mengutamakan prinsip memanusiakan manusia termasuk kepada kelompok LGBT.

“Memanusiakan juga bisa sekaligus mengajak kelompok LGBT untuk kembali pada perilaku normal,”

Prof Henry dalam diskusinya itu menyebut bahwa perialku LGBT pada dasarnya dapat disembuhkan melalui terapi hormonal.

Untuk itu Prof Henry mengingatkan pentingnnya pemahaman tentang pola didik anak yang tengah bertumbuh dewasa, agar anak-anak memahami tentang perilaku seksual menyimpang kaitannya dengan LGBT.

Terutama dalam dunia kampus saat ini, Prof Henry berharap Universitas dapat membuka peran menanggulangi persoalan LGBT dengan metode layanan pendampingan baik pengobatan maupun konsultasi psikologis bagi kelompok LGBT.

“Universitas wajib memberikan layanan pendampingan, tentunya kita harus punya lembaga kajian mengenai LGBT serta layanan konsultasi dan pengobatan baik online maupun offline,”

Dalam akhir diskusinya itu Prof Henry mengingatkan kewajiban negara untuk memberi perlindungan kepada kelompok LGBT terutama dalam hal kesehatannya agar bisa sembuh dari perilaku seksual menyimpang.