EDURANEWS, JAKARTA: Batavia Chamber Orchestra (BCO) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar konser Colourchestra 2! bertajuk “Gak Goyang Gak Pulang” di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser ini sekaligus merayakan hari Jadi BCO yang ketujuh.
Alunan gendang yang berpadu dengan instrumen musik orchestra membuat Teater Besar Jakarta bak arena goyang dangdut. Semua penton berdendang mengikuti alunan lagu sambil berteriak mengangkat tangan sambil berjoget ria.
Rektor UNU Prof. Dr. Komarudin, M.Si mengatakan dalam sambutan pembuka konser bahwa universitas turut berbangga dengan prestasi yang diraih BCO dalam setiap kiprahnya. “Ini bukan sekedar omong kosong belaka, BCO selalu tampil memukau di setiap kesempatan,” ujarnya.
Komarudin memuji penampilan BCO yang terakhir dilihatnya ketika pentas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di sana, jajaran pimpinan kementerian turut menyaksikan penampilan BCO yang mengesankan.
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta yang diwakili oleh Arif Rahman mengatakan sagat terpukau dengan kemeriahan para penonton pada acara itu. “Saya merinding, ini kapasitas gedung ada 1.200 orang, dan semuanya terisi penuh, tepuk tangan untuk BCO!” sambutnya dalam pembukaan acara.
Arif melanjutkan antusiasme yang besar itu harus dibalas dengan apresiasi yang besar juga sebagai bukti bahwa kreativitas kaum muda layak diapresiasi bersama. “Selamat saya ucapkan untuk BCO, penghargaan yang tinggi untuk kalian karena telah membuat karya yang monumental,” katanya.
Colourchestra 2! merupakan judul acara sebagai agenda rutin BCO setiap tahunnya, dengan berkolaborasi dan mengangkat tema yang khas. Tahun ini dengan mengangkat Dangdut dan membawakan karya-karya populer dari musisi Dangdut di Indonesia.
Selain itu, ada juga penampilan spesial dari Didiet Violin, Ika D’Academy, Serenada Voices, Gandung Srimoko & Saryanto.
BCO merupakan academic orchestra di bawah naungan Jurusan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni UNJ. Founder BCO R.M. Aditya Andriyanto berperan sebagai conductor sekaligus pembina harian grup musik yang kini beranggotakan 70 orang yang terdiri mahasiswa dan dosen baik dari internal kamus maupun eksternal.
Aditya mengatakan perjalanan BCO sejauh ini berhenti di berbagai “terminal” untuk belajar. Dia menganalogikan “terminal” sebagai tempat persinggahan bagi anggota BCO belajar tentang musik. Karena BCO dibentuk dengan semangat akademik yang kental.
Oleh karena itu, BCO berkreasi dengan musik tersebut sebagai momentum yang kami rindukan sejak pandemi hadir. Walaupun ada konser online, tap itu tidak cukup sebagai pengobat.
Lelaki yang akrab disapa Adit ini bersama rekannya Muhammad Reza Ramadhan mendirikan BCO pada 10 Oktober 2014. Tujuan awal dari dibentuknya BCO adalah sebagai wadah bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Musik dalam mengaktualisasikan diri dalam kelompok musik orchestra.
Selain itu, dalam konser ini, BCO juga bekerjasama dengan Yayasan Rhoma Irama Center Indonesia, yayasan milik Raja Dangdut Rhoma Irama dalam menyalurkan bantuan dari pembelian tiket penonton.