SINOPSIS
Kita mungkin akrab dengan sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang pernah menghiasi layar televisi di tahun 1994-2003, dan menjadikan Betawi sebagai sebuah wajah kebudayaan yang dominan. Hampir semua orang yang menonton sinetron tersebut hafal jalan cerita dengan detail kekocakannya. Adegan si Doel yang opletnya tertabrak mobil Sarah, Mas Karyo yang hobi memelihara burung, Atun yang pernah tersekap tanjidor maupun Mandra yang ditinggal kawin Munaroh, merupakan sebuah ingatan yang tak terlupakan. Ini menandakan pesan yang ditampilkan dalam sinetron tersebut masuk dalam alam pikiran masyarakat Indonesia. Sinetron yang mengulangi kesuksesan film “Si Doel Anak Betawi” tahun 1972 karya Sjumandjaja, menceritakan perjalanan seorang Abdul Hamid yang kerap dipanggil dengan nama “Doel” dalam menempuh sekolah formal.