SINOPSIS
Atas kepedulian terhadap wilayah kerja sekaligus tempat tinggalnya, Pak Imron mengamanahkan kepada penulis untuk merancang sebuah buku toponimi. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan dan melestarikan pengetahuan masyarakat tentang wilayah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Penulis melakukan serangkaian wawancara dengan tokoh masyarakat dan warga sekitar secara klandestin—melalui gerakan ‘bawah tanah’. Dalam hal ini, penulis dibantu oleh tim dari UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Ada Mpok Nurul, Mpok Riri, Bang Roni, Bang Farhan, serta Abang dan Mpok lainnya, yang mempertemukan penulis dengan para narasumber.
Buku ini berisikan sejarah dan cerita di balik eksistensi nama wilayah, jalan, dan gang yang ada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Penyusunannya tidak hanya melalui data kesejarahan, namun juga melibatkan warga dan tokoh masyarakat sebagai sumber data utama penulisan buku ini.
