SINOPSIS
Indonesia dikenal sebagai negeri agraris, tetapi di balik gelar itu tersembunyi ironi: produktivitas yang stagnan, regenerasi petani yang terancam, dan ketergantungan pangan pada impor yang makin mengkhawatirkan. Buku Menanam Masa Depan mengupas tuntas persoalan-persoalan mendasar di sektor pertanian—dari ketimpangan distribusi, rendahnya produktivitas tenaga kerja, hingga tantangan modernisasi yang terhambat oleh kebijakan dan infrastruktur yang belum optimal.
Lebih dari sekadar potret masalah, buku ini menawarkan solusi menyeluruh: transformasi pertanian bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang membangun ekosistem sosial, kelembagaan, dan kebijakan yang berpihak pada petani. Melalui analisis tajam, data terkini, dan studi kasus nyata, pembaca diajak memahami pentingnya regenerasi petani, adopsi teknologi digital, dan penguatan ekonomi hijau sebagai kunci menuju pertanian yang berkelanjutan dan tangguh menghadapi krisis global.
Menanam Masa Depan menegaskan bahwa pertanian harus menjadi fondasi ketahanan nasional, bukan sekadar sektor ekonomi. Dalam sembilan bab, penulis memaparkan strategi transformasi mulai dari revitalisasi kebijakan, modernisasi infrastruktur, hingga pembangunan SDM pertanian milenial yang inovatif. Buku ini adalah ajakan aksi: mari bersama-sama menanam masa depan bangsa lewat pertanian yang cerdas, adil, dan berdaulat.
