Home Blog Page 40

Peluang Investasi Pendidikan Tinggi melalui Kampus Merdeka

0

EDURANEWS, JAKARTA: Dalam forum investasi yang bertajuk “Rethinking and Reinventing Bali Post Covid-19,” pendidikan tinggi berpeluang meningkatkan kerja sama luar negeri serta menarik investasi untuk sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur Bali sebagai bentuk diversifikasi ekonomi.

Dalam diskusi panel tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menyampaikan tentang peluang investasi di pendidikan tinggi. Hal ini dapat diupayakan melalui program Kampus Merdeka yang nantinya diharapkan dapat melahirkan lulusan perguruan tinggi yang mampu menjawab tantangan global maupun permasalahan yang ada di masyarakat. Adanya kebijakan Kampus Merdeka memberikan kesempatan mahasiswa untuk kuliah di luar program studinya.

“Sekarang dengan adanya Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kita dorong agar mahasiswa bisa mengasah potensi yang dimiliki di program studi lain yang setara dengan 20 sks,” ucapnya.

Nizam menambahkan bahwa dalam program magang Kampus Merdeka, selama pandemi Covid-19 ini, mahasiswa juga bisa menjadi sukarelawan dalam program desa wisata.

“Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil untuk mengembangkan perekonomiannya atau pengembangan infrastruktur di wilayah tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut Nizam juga memaparkan tentang investasi dan peluang kolaborasi yang bisa dilakukan antara lain dengan pembukaan universitas kelas dunia, publikasi dan penelitian bersama, magang di industri, micro credential, pengembagan kurikulum, beasiswa, konsorsium universitas, pembelajaran daring selama pandemi, pertukaran mahasiswa, dan program sabbatical leave (merenung) bagi profesor.

Menutup paparannya, Nizam mengatakan bahwa digitalisasi dalam pendidikan juga sangat penting. Kemendikbud juga mempercepat transformasi digital melalui program Kampus Merdeka.

Untuk mendukung hal tersebut Kemendikbud juga telah memberikan 3 sampai 5 juta laptop kepada mahasiswa di perguruan tinggi, dan juga telah memberikan akses broadband ke sekolah dan kampus, dengan jaringan 4G dan 5G untuk 380.000 sekolah.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa setahun lebih pandemi Covid-19 telah berlangsung. Seiring dengan berjalannya distribusi vaksin, sektor pariwisata di berbagai belahan dunia perlahan bangkit, tidak terkecuali di Indonesia. Provinsi Bali sebagai ujung tombak pariwisata Indonesia mulai menggerakkan berbagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

“Pemerintah memahami betul bahwa Provinsi Bali yang 52 persen PDB-nya berasal dari sektor pariwisata mengalami kontraksi ekonomi selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Bali menjadi salah satu daerah pariwisata yang mendapat perhatian lebih, terutama dalam hal percepatan pemulihan ekonomi,” jelas Luhut.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan Bank Indonesia, pemerintah daerah, kementerian dan lembaga, Jumat (26/03), di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort.

Turut hadir dalam acara ini adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepolisian Bali, jajaran BUMN, Himpunan Bank Negara (Himbara), serta pelaku usaha swasta dan ekosistem digital.

Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/dirjen-dikti-sampaikan-peluang-investasi-pendidikan-tinggi-melalui-kampus-merdeka/

UNJ Bergerak Cepat, Pascasarjana Melakukan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Outcome Based Education

0

EDURANEWS, JAKARTA. Akreditasi Internasional menjadi hal yang terus dikejar UNJ untuk menjadi kampus unggul dan ternama. Hal inilah yang terus menjadi fokus dan didorong Prof. Nadiroh mulai dari inisiasi program pasca sarjana yang akan terakreditasi internasional dan diaktivasi AQAS. 

Pascasarjana UNJ pun bergerilya melakukan sosialisasi kepada seluruh dosen di UNJ dengan mengadakan “Sosialisasi Implementasi Kurikulum Outcome Based Education” secara daring (30/3). Sosialisasi ini menjadi penting untuk menyamakan persepsi dan menjadi persiapan setiap program studi yang akan melakukan persiapan visitasi. 

Wakil Rektor I UNJ Prof. Suyono memberikan arahan agar acara ini menjadi ajang setiap prodi untuk menyiapkan dokumen yang dibutuhkan dalam akreditasi internasional. Implementasi itu juga dapat dilihat dari perkuliahan dan evaluasi pembelajaran. 

Prof. Suyono juga menekankan pada pentingnya satuan penjamin mutu  untuk mengawal persiapan asesmen di lapangan.

“Harapan kita target 100 persen dapat diwujudkan,” ucap Prof. Suyono yang sekaligus membuka acara sosialisasi.

Pepen Arifin narasumber menjelaskan mengenai apa saja yang mesti dipersiapkan dalam visitasi implementasi ini. Biasanya asesmen yang dilakukan meliputi dari persiapan kurikulum sampai implementasi yang dilakukan setiap perkuliahan dan evaluasi.

“Implementasi dalam bentuk real kuliah serta dokumentasi,” jelas Pepen. 

Kuncinya di Implementasi

Lembaga akreditasi akan meminta klarifikasi dalam setiap implementasi yang dilakukan setiap program studi dengan melakukan diskusi, wawancara, dan tinjauan lapangan. Memeriksa bukti-bukti implementasi kebijakan hingga menjadi program yang dijalankan. 

“Lembaga akreditasi tidak akan intervensi, yang mereka inginkan bagaimana kebijakan itu disusun dan dievaluasi,” ucap Pepen menjelaskan. 

Pepen juga menekankan pada pentingnya setiap program studi memiliki website yang mumpuni. Karena di website itulah menjadi gambaran awal para asesor dalam mencari informasi dasar untuk klasifikasi data. 

“Umumnya mereka akan mencari informasi website dari prodi,” ucap Pepen. Website ini sebaiknya memiliki dwibahasa, bahasa indonesia dan bahasa inggris. Website juga harus memuat mengenai informasi yang relevan seperti informasi dosen, jumlah mahasiswa, bagaimana sistem rekrutmen mahasiswa dan sebagainya. Serta laporan dalam bentuk portofolio mata kuliah termasuk hasil evaluasi. 

Dari persiapan asesmen, setiap koordinator program studi juga harus memberikan briefing yang jelas agar menjadi informasi yang utuh. Data yang diberikan juga harus memiliki validitas dan jujur.

“Mereka akan memberikan rekomendasi mengenai apa saja yang perlu ditingkatkan,” ucap Pepen.

SAID AQIL SIROJ: Ramadhan Meningkatkan Maqam Manusia

0

EDURANEWS, JAKARTA: Bulan Ramadhan menjadi ajang meningkatkan kualitas kepribadian dan spiritual manusia. Sebagai khalifah di dunia, umat islam menyambut gembira bulan suci dengan penuh kegembiraan.

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan Pengajian Menyambut Ramadhan dengan pembicara Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. Sedangkan tema yang diangkat adalah “Dimensi Sosial Ramadhan: Meneguhkan Tradisi dan Memperkuat Relasi” pada Senin (29/03/2021), Aula A, Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika.

Rektor UNJ Profesor Komarudin mengatakan pihak universitas terus mengembangkan keagamaan dalam koridor kebangsaan. Acara ini dharapkan dapat memberikan pemahaman yang baik di tengah masyarakat Indonesia. Kita ingin indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Dalam acara ini, Profesor Komarudin juga mengharapkan Kyai Aqil Said Siroj untuk memberikan pencerahan, sehingga memberikan makna yang besar untuk menyambut Ramadhan.

Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar nahdlatul ulama Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. mengatakan manusia makhluk unik, dibicarakan sejak zaman yunani kuno tidak akan selesai. Dalam proses panjang itu manusia dituntut untuk terus mencari identitasnya. Salah satu dimensi yang harus terus digali adalah ruhaniyah.

“Kita diminta untuk mencari kepribadian kita, dalam menyambut Ramadhan ini, kesempatan itu seharusnya menjadi kesempatan untuk meningkatkan maqam sebagai manusia. Dalam urusan spiritual kita harus selalu mengejar yang lebih tinggi.”

Kyai Said Aqil Siroj mengatakan paling tidak ada lima hal yang harus ditingkatkan dalam bulan Ramadhan ini. Pertama, kita tingkatkan dari syahadah jadi musyahadah dari sekadar meyakini menjadi mempercayai.

Kedua, dari Shalat menjadi Silah. Bila Shalat artinya doa, sekarang sudah menjadi ibadah mahdoh 5 waktu sehari. Harus terus menerus terjadi komunikasi dengan Allah SWT selama 24 jam. Tidak hanya itu, tapi juga hubungan kita dengan manusia juga harus dipererat dengan silaturahim.

Ketiga, dari shiyam menjadi shaum. Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tapi dengan shiyam. Tapi dengan shaum kita dituntut untuk menjaga dari hawa nafsu, menahan diri untuk tidak marah, dan menjaga untuk tetap berbuat baik.

Keempat, dari zakat menjadi tazkiyatun nafs. Tidak hanya membayarkan sejumlah uang atau harta, tapi lebih tinggi dari itu adalah membangun jatidiri, kejujuran, dan karakter.

Kelima, dari haji menjadi al qasdu ilallah. Tidak hanya ritual naik haji tapi juga perjalanan spiritual menuju Allah SWT. Sehingga apapun yang dilakukan tujuannya akan mengarah karena-Nya.

Dalam penutupnya, Kyai Said Aqil Siroj menegaskan manusia menerima hidup di dunia dengan membawa amanah. Ada dua hal yaitu: pertama, bersifat ilahiyah samawiyah muqaddasah artinya agama dengan pendekatan dua dimensi akidah dan syariah. Kedua, amanah insaniyyah ijtihadiyyah yaitu tsaqofah (wawasan saintifik) dan hadharoh (peradaban).

“Islam pernah jadi pusat peradaban dunia, 800 tahun islam memegang peradaban, ini yang harus diperbaiki, martabat bangsa tergantung budayanya bukan agamanya.”

 

Ini Persyaratan dan Cara Mendaftar untuk KIP Kuliah 2021

0

EDURANEWS, JAKARTA: Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) di tahun 2021 menjadi kebijakan yang diangkat dalam Merdeka Belajar Episode Kesembilan. Dalam kebijakan KIP Kuliah, calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi tetap dapat mendaftar dan menikmati layanan pendidikan di perguruan tinggi. Jika dinyatakan lulus sebagai penerima KIP Kuliah, mereka akan digratiskan dari biaya kuliah, bahkan akan mendapatkan biaya hidup juga sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur. Namun keterbatasan ekonomi calon penerima KIP Kuliah harus bisa dibuktikan dengan enam kriteria.

Pertama, calon penerima KIP Kuliah harus bisa membuktikan kepemilikan program bantuan pendidikan nasional dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kedua, berasal dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Ketiga, memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Keempat, mahasiswa berasal dari panti asuhan atau panti sosial. Kelima, mahasiswa berasal dari keluarga yang masuk desil kurang atau sama dengan kategori 4 (empat) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS).

Terakhir, jika calon penerima KIP Kuliah tidak memenuhi salah satu dari lima kriteria di atas, maka tetap dapat mendaftar untuk mendapatkan KIP Kuliah asalkan memenuhi persyaratan tidak mampu secara ekonomi sesuai dengan ketentuan. Kondisi tidak mampu secara ekonomi tersebut harus dapat dibuktikan dengan pendapatan kotor gabungan orang tua/wali paling banyak Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) setiap bulan atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Tata cara pendaftaran KIP Kuliah untuk seluruh jalur masuk (SNMPTN, SBMPTN, SNMPN, SBMPN, dan Mandiri) dilakukan secara daring melalui laman KIP Kuliah, yaitu kip-kuliah.kemdikbud.go.id. Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui aplikasi KIP Kuliah Mobile Apps berbasis android di Play Store. Penerima KIP Kuliah akan ditetapkan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud atas usulan perguruan tinggi setelah mahasiswa melakukan registrasi di perguruan tinggi pilihannya.

Pendaftaran akun di sistem informasi KIP Kuliah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu siswa mendaftar secara mandiri atau perguruan tinggi mendaftarkan mahasiswa yang sudah diterima dan melakukan registrasi. Dalam pendaftaran akun di sistem informasi KIP Kuliah, calon penerima harus memasukkan data yang valid, yaitu Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Pendaftar KIP Kuliah juga harus memiliki posel (email) yang aktif untuk pengiriman Nomor Pendaftaran dan Kode Akses setelah sistem KIP Kuliah berhasil melakukan validasi NIK, NISN, dan NPSN.

Dosen dan Mahasiswa Berpeluang Lakukan Kerja Sama dengan University of Waterloo

0

EDURANEWS, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalin kerja sama dengan University of Waterloo, Kanada. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ditjen Dikti dan University Waterloo yang dilaksanakan secara virtual (23/3).

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam  mengatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan Kampus Merdeka dan percepatan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.

” Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang dijalin antara Ditjen Dikti dengan University of Waterloo. Melalui kerja sama ini diharapkan perguruan tinggi Indonesia dapat melakukan implementasi program Kampus Merdeka dengan University of Waterloo,” ujar Nizam.

Nizam menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 4.613 kampus di Indonesia dengan 8,8 juta mahasiswa, 291.970 dosen dan 36.189 program studi. Tren yang ada saat ini adalah meningkatkan standar perguruan tinggi dengan meningkatkan kualitas pelatihan dan penelitian sejalan dengan tuntutan dunia industri di era digital.

“Untuk mendukung perkembangan sektor pendidikan tinggi di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk lebih beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi,” jelas Nizam.

Nizam pun jelaskan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah memodernisasi pendidikan tinggi melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang berfokus pada tiga hal yaitu: 1) meningkatkan Mobilitas Siswa dan pilihan belajar, 2) mendorong program studi yang progresif dan fleksibel, dan 3) mempromosikan peningkatan kolaborasi antara industri dan lembaga pendidikan tinggi.

Terkait kerja sama ini, Nizam berharap ke depannya kerjasama dan kolaborasi dapat dijajaki lebih jauh dari partisipasi aktif dan keterlibatan perguruan tinggi di Indonesia.

“Semoga kerja sama ini dapat menginspirasi kerja sama kedepannya khususnya untuk mengembangkan pemimpin baru yang profesional dari Indonesia dan Kanada,” ujar Nizam.

Adapun lingkup dalam kerja sama ini meliputi kolaborasi yang diwujudkan melalui pertukaran kunjungan, pengembangan kurikulum bersama, pengakuan atas transfer kredit, akses ke blended learning atau Massive Open Online Course, penelitian bersama dan kolaborasi internasional, pengembangan ilmu big data dan proyek bersama pada Artificial Intelligence (AI ).

Kerja sama ini menitikberatkan pada peningkatan sumber daya manusia, dengan penekanan khusus pada kualitas dan daya saing sumber daya manusia pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia 2020-2024.

Ian Rowlands selaku Wakil Presiden Asosiasi Internasional, Universitas Waterloo menjelaskan, Universitas Waterloo telah menyatakan visi menghubungkan harapan dengan dampak untuk dunia yang lebih baik.

“Rencana strategis menekankan komitmen kami untuk mengembangkan pelajar berprestasi yang siap menghadapi dunia modern untuk memajukan penelitian demi kebaikan global, dan memelihara komunitas yang peduli,” pungkasnya.

Rowlands meyakini bahwa kerja sama antara Indonesia dan University of Waterloo bisa berjalan dengan baik dan dapat memenuhi komitmen yang ingin dibangun.

Sebelumnya, Ditjen Dikti melalui proyek READI juga telah berhasil berkolaborasi dengan University of Waterloo sejak tahun 2015. Kolaborasi utama menyangkut tentang Pendidikan Belajar-Bekerja Terpadu (co-operative education), pengembangan kurikulum, e-learning dan peningkatan industri dan universitas.

Sekretaris Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwadani dalam kesempatan ini mengatakan sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini, program pertama yang akan dirancang bersama antara Ditjen Dikti dengan University of Waterloo adalah program micro credential dan pertukaran mahasiswa. Program ini akan dibuka bagi dosen dan mahasiswa yang mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari University of Waterloo.

Mahasiswa Dituntut Menguasai Teknologi dan Kreativitas Dalam Pembelajaran Daring

0

EDURANEWS, JAKARTA – Teknologi dan kreativitas merupakan kunci utama bagi perguruan tinggi, mahasiswa, instansi, dan pemerintah dalam menghadapi segala tantangan di masa depan, khususnya pada masa pembelajaran secara daring.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menyampaikan, dalam satu tahun terakhir kegiatan belajar mengajar dipaksa bertransformasi dengan cepat menjadi daring, sementara tidak semua perguruan tinggi siap untuk melakukan pembelajaran daring. Namun, ternyata hal ini justru meningkatkan kreativitas dari perguruan tinggi untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung di tengah ketidaksiapan.

“Kita juga melihat berbagai kreativitas yang lahir dari perguruan tinggi di masa belajar daring ini. Begitu pun konten, modul pembelajaran yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu,” ujar Nizam dalam seminar daring Delivering Online Learning and Using Appropriate Technologies Indonesia-Australia, Kamis (25/3/2021).

Sebagai upaya membantu perguruan tinggi yang belum siap sepenuhnya dalam melaksanakan pembelajaran daring, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyediakan platform digital untuk berbagi materi perkuliahan dan berbagi kelas secara daring antarperguruan tinggi. Dari platform ini kita bisa melihat semangat gotong royong, saling membantu antarperguruan tinggi di masa pandemi.

Selain beragam kreativitas, kolaborasi lahir dari perguruan tinggi. Selain itu, partisipasi perguruan tinggi dalam kegiatan di luar belajar daring, seperti menjadi relawan Covid-19, Kampus Mengajar, Kampus Membangun Desa, KKN Tematik, dan kontribusi mahasiswa kesehatan membuktikan semangat gotong royong mahasiswa dalam membantu mengatasi pandemi.

“Sehingga dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dalam bersosialisasi, perkembangan karakter, melihat perbedaan, juga mengembangkan kompetensi yang dimiliki,” jelas Nizam.

Nizam berharap kegiatan seminar ini dapat menjadi wadah untuk munculnya beragam kreativitas, inovasi, dan kolaborasi, serta menjadi sarana pembelajaran dari pengalaman Indonesia dan Australia untuk masa depan yang lebih baik. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan akses teknologi dalam proses belajar daring.

Sejalan dengan hal tersebut, Education & Science Counsellor Australian Government Department of Education, Skill, and Employment Elizabeth Campbell Dorning mengatakan, teknologi sangat dibutuhkan pada kondisi saat ini dan menjadi kunci utama dari proses belajar daring, tetapi tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengakses serta mengoperasikannya. Akibatnya, keadaan ini memberikan banyak pengalaman tersendiri bagi siswa dalam prestasi serta potensinya.

“Kita tahu teknologi sangat dibutuhkan pada kondisi saat ini. Teknologi membantu kita dalam meningkatkan kemampuan mengakses untuk belajar juga kualitas pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan Prof Nizam, kreatif menjadi solusi untuk masa mendatang bagi universitas, siswa, instansi dan pemerintah,” jelas Elizabeth.

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi, Director of Engagement, Australian Tertiary Education Quality and Standard Agency (TEQSA), Karen Treloar. Juga hadir para pemateri hebat dari Universitas Terbuka Indonesia, Daryono, Universitas Negeri Padang, Muhammad Andri, Institut Teknologi Sepuluh November, Hadziq Fabroyir, Universitas Pendidikan Ganesha, Ni Nyoman Padmadewi, Monash University, Matthew E. maundu, Macquarie University, James Downes, Flinders University, Grette Wilkinson, University of Southern Queensland, Shelley Kinash.

Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/03/teknologi-dan-kreativitas-kunci-keberhasilan-belajar-daring

Kongres Pertama HISPISI, Konferensi ICHELSS Perkuat Kolaborasi Antar Akademisi Pendidikan Ilmu Sosial

0

EDURANEWS, JAKARTA – The First HISPISI International Conference on Humanities, Education, Law, and Social Sciences (ICHELSS) secara resmi dimulai pada Kamis, 25 Maret 2021 di gedung University Training Center (UTC) Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Konferensi ini digelar selama tiga hari hingga Sabtu, 27 Maret 2021 mendatang.

Dalam laporannya, Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, M.Si., CICS, CPR., selaku ketua pelaksana mengatakan ICHELSS menerima 184 abstrak dari Taiwan, Inggris, Skotlandia, Malaysia, dan Universitas Born. 184 abstrak yang diterima tersebut akan dipresentasikan masing-masing oleh peserta ICHELSS pada hari kedua, Jumat, 26 Maret 2021.

Narasumber yang hadir terdiri atas enam orang dari negara yang berbeda, diantaranya: Prof. James A. Banks, dari University of Washington, Amerika Seikat; Prof. Ian Davies, dari University of Yor, United Kingdom; Prof. Yinghuei Chen, dari Asia University, Taiwan; Prof. Zakyudin Baidhawi, dari IAIN Salatiga, Indonesia; Associate Prof. Bulent Tarman, dari Gazi University, Turkey, dan Associate Prof. Zulhamri Abdullah, dari University Putra Malaysia.

Prof. Komarudin, selaku Ketua Umum Pengurus Pusat HISPISI sangat mengapresiasi atas terselenggaranya ICHELSS. Ia mengatakan kolaborasi antar akademisi pendidikan ilmu sosial dalam konteks nasional, regional, dan dunia menjadi sebuah keniscayaan, terlebih dalam era disrupsi pendidikan yang kompleks, kompetitif, dan liquid.

“Tantangan terbesar era disrupsi pendidikan adalah pemaknaan atas ilmu, pengamalan, dan indigenisasi. Kita perlu melakukan refleksi dan merumuskan kembali subjek matter ilmu pengetahuan dan paradigma pendidikan ilmu-ilmu sosial yang keindonesiaan sebagai bangunan penting pendidikan kita” jelas Komarudin.

Komarudin berharap seminar internasional HISPISI ini dapat menjadi upaya awal meningkatkan peran serta ilmuan pendidikan sosial Indonesia di dunia Internasional dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial yang hybrid dan inovatif, tanpa kehilangan konteksi keindonesiaan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh enam narasumber, Prof. James A. Banks dengan materi “Global Migration, Failed Citizenship, and Transformative Civic Education”, Prof. Yinghuei Chen dengan materinya “Humanities in the Age of the “New Normal,” – for a World in Flux”, Associate Prof. Bulent Tarman dengan materi “The Challenges and Future of Citizenship and Education amid of the uncertainty beyond Pandemic”, Associate Prof. Zulhamri Abdullah dengan materi The Importance of Corporate Reputation : In a Time of Global Change”, dan Prof. Zakyudin Baidhawi.

Setelah seminar ini, ICHELSS dilanjutkan dengan acara Kongres HISPISI pada sesi kedua malam hari dimulai pukul 18:30, yang akan melaksanakan sidang pleno yang terbagi dalam 13 bidang pembahasan.

Prodi UNJ Banyak Diminati Calon Peserta Didik dari Sekolah Indonesia Luar Negeri

0

EDURANEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berpeluang jalin kerja sama dengan 12 sekolah Indonesia di Arab Saudi. UNJ bersama Atdikbud dan Dubes LBPP Republik Indonesia Riyadh, Arab Saudi, mengadakan Webinar Peluang Studi di Perguruan Tinggi Nasional secara daring pada Rabu, 24 Maret 2021. Acara tersebut dimulai pukul 13:00 WIB, dan 09:00 waktu Arab Saudi.

Rektor UNJ Prof. Komarudin mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa UNJ akan dengan senang hati jika program-program UNJ banyak diminati oleh para calon peserta didik dari Sekolah Indonesia luar negeri maupun di Arab yang masuk ke UNJ.

“Pada umumnya prodi-prodi yang ada di UNJ adalah prodi yang banyak diminati oleh para calon mahasiswa baru. Tahun ini Prodi di UNJ peringkat satu dalam tingkat ketetatan SNMPTN se-Indonesia, yaitu Program Studi Ilmu Komunikasi, Manajemen, Akuntansi, dan Sastra Inggris” kata Komarudin.


Atase Pendidikan dan Kebudayaan Riyadh, Ahmad Ubaedillah, Ph.D. mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan acara pertama masuk perguruan tinggi nasional bagi siswa-siswi kelas 12 sekolah Indonesia di Arab Saudi. Selanjutnya akan diadakan kembali dengan mengundang perguruan tinggi nasional lainnya.

“Alhamdulillah, kerjasama antara UNJ dan Atdikbud melakukan program ini diapresiasi oleh rekan-rekan di Kemdikbud RI dan mendapat manfaat yang begitu banyak bagi siswa-siswi” jelasnya.

Wakil Kepala KBRI Riyadh, Arief Hidayat. menyatakan soal sekolah Indonesia di luar negeri, maka bicara soal perlindungan. Bagaimana kita menjamin anak didik di luar negeri untuk mendapatkan fasilitas pendidikan selama sekolah diluar, dan memberikan masa depan yang lebih cerah.

“Untuk anak-anak, saya mengharapkan manfaatkan pendidikan tinggi, sekali kalian masuk perguruan tinggi, anda akan masuk kalangan eksklusif. Karena tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan belajar hingga pendidikan tinggi” kata Arief.

Webinar ini bertujuan untuk Sosialisasi Proses Penerimaan Mahasiswa Baru di UNJ. Agenda utama pada acara ini yaitu penjelasan proses penerimaan mahasiswa baru di UNJ oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Suyono.

Dalam proses penerimaan mahasiswa baru, UNJ terdapat tiga jalur, pertama SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri. Di jalur mandiri UNJ ada dua tipe ujian, pertama ada jalur ujian tulis, kemudian ada jalur prestasi. Bagi para calon mahasiswa baru yang mau masuk ke UNJ bias dengan mengajukan prestasi apapun minimal tingkat nasional, ada pula jalur Hafiz Al-Quran dengan minimal hafal 15 Juz.

 

SMA Unggul Del Bercita-cita Lahirkan Nobelis Dunia

0

EDURANEWS, JAKARTA: Indonesia punya sekolah yang kedepan bercita-cita untuk melahirkan para nobelis. SMA Unggul Del memiliki motto “A Noble School for Noble Winners”.

Sekolah ini memiliki nilai “MarTuhan, Marroha, Marbisuk”, yaitu nilai dasar yang dipegang teguh oleh SMA Unggul Del, berdasarkan apa yang telah digariskan oleh Pembina dan Pengurus Yayasan Del. Pendirian SMA Unggul Del bukan semata-mata menciptakan generasi pemimpin yang unggul dalam pengetahuan dan teknologi tetapi juga percaya kepada Tuhan (marTuhan), berhati nurani yang luhur (marroha), dan bijaksana (marbisuk).

SMA Unggul Del didirikan oleh Pembina Yayasan Del, Bapak Jend. (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, pada tahun 2011 berdasarkan SK Operasional Bupati Toba Samosir No. 198 Tahun 2011 dan resmi beroperasi sejak tanggal 1 Juni 2012. SMA Unggul Del didirikan untuk mewujudkan visi Yayasan Del sebagai suatu institusi yang memiliki kerinduan untuk mentransformasi pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Sikap keteladanan ini merupakan prinsip dasar keluarga besar Yayasan Del yang memilih berkhotbah melalui perbuatan. Dengan kehadiran SMA Unggul Del diharapkan dapat mewujudkan keinginan masyarakat terlebih masyarakat yang terletak di kawasan Tapanuli akan sebuah pendidikan yang baik.

Pada awal berdirinya, kehadiran SMA Unggul Del di kawasan Tapanuli dirasa memenuhi harapan tersebut, terbukti dengan tingginya partisipasi siswa dalam proses seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMA Unggul Del. Seiring dengan bertambahnya waktu, SMA Unggul Del telah mendapat perhatian di masyarakat baik lokal, provinsi, nasional, maupun internasional.

“MarTuhan, Marroha, Marbisuk” adalah nilai dasar yang dipegang teguh oleh SMA Unggul Del, berdasarkan apa yang telah digariskan oleh Pembina dan Pengurus Yayasan Del. Pendirian SMA Unggul Del bukan semata-mata menciptakan generasi pemimpin yang unggul dalam pengetahuan dan teknologi tetapi juga percaya kepada Tuhan (marTuhan), berhati nurani yang luhur (marroha), dan bijaksana (marbisuk).

Sekolah ini memiliki visi “Sekolah unggul yang terpanggil untuk mendidik dan mengembangkan pengetahuan dan pribadi anak bangsa bagi kemajuan Indonesia.”

Sementara misinya yaitu Mewujudkan proses pendidikan yang berlandaskan kasih, membangun karakter siswa yang berkepribadian baik, menciptakan dan mengembangkan lingkungan kerja yang sistematis dan kondusif bagi semua tenaga pendidik dan kependidikan, melaksanakan proses pembelajaran berbasis riset untuk mendorong siswa mengambangkan potensinya secara aktif dan kreatif, mengambangkan kompetensi tenaga pendidik yang berkualitas dan berstandar global, mengembangkan seni dan budaya daerah untuk mendukung kualitas SMA Unggul Del.

 

Sekolah Adiwiyata Memupuk Karakter Peduli Lingkungan Pada Anak

0

EDURANEWS, JAKARTA: Sebanyak 31 sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah tsanawiyah Kota Surabaya, Jawa Timur, lolos seleksi calon Sekolah Adiwiyata Tahun 2021. Sekolah Adiwiyata adalah berintikan penanaman kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

Kepala Seksi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas, di Surabaya, mengatakan bahwa pada tahun 2021 penilaian dalam seleksi calon Sekolah Adiwiyata mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan atau monitoring-evaluasi.

“Sistem penilaian calon Sekolah Adiwiyata Tahun 2021 dengan Tahun 2020 masih sama, yakni dilakukan melalui daring,” katanya. Dyan mengatakan bahwa ada 41 lembaga pendidikan di Surabaya yang mengikuti seleksi calon Sekolah Adiwiyata tahun 2021.

“Total tahun ini ada 41 sekolah yang mengajukan. Tapi yang dinyatakan lolos 31 sekolah. Jadi penambahan untuk Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya Tahun 2021 sebanyak 31 lembaga pendidikan,” kata Dyan.

Dyan menjelaskan, sekolah yang tidak lolos seleksi umumnya belum bisa memenuhi persyaratan administrasi. “Pada penilaian Adiwiyata yang awal sendiri adalah administrasi. Begitu administrasi sudah tidak bagus, sudah tidak memenuhi kriteria, kita tidak bisa melanjutkan ke verifikasi teknis. Memang kebanyakan lepasnya di verifikasi administrasi, khususnya di perencanaan,” kata dia.

Di sekolah adiwiyata sejak dini anak-anak sudah diberikan pemahaman peduli lingkungan.

Recent Posts