Home Blog Page 4

Prof. Achmad Husen: Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Harus Terintegratif

0

EDURANEWS, JAKARTA. Pemahaman tentang kedudukan manusia tidak lepas dari sebagai hamba Allah, pengabdian manusia harus berdampak pada manusia lain dan alam.  Hal inilah yang  Prof. Achmad Husen uraikan dalam orasinya bertajuk “PKLH Sebagai Manifestasi Tanggung Jawab Manusia Selaku Khalifatullah Fii Ardhi dan Hamba Allah”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (23/11). 

Namun penurunan kualitas SDM dalam hal ini berkaitan dengan alam telah terjadi kerusakan lingkungan. Laporan “Our Common Future” mengemukakan bahwa banyak di antara masalah-masalah lingkungan hidup yang kritis.  Hal ini menurut Prof. Achmad Husen berkaitan dengan pembangunan yang tidak merata, kemiskinan, pertumbuhan penduduk yang relatif cepat.  

Yang mengakibatkan tekanan-tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap alahan, air, hutan, dan sumber daya alam lainnya yang ada di planet bumi ini. 

Prof. Achmad Husen menjelaskan bahwa hal ini dipicu oleh mentalitas frontier yaitu sikap yang  menganggap bumi itu tidak terbatas dan manusia bukan dari bagian alam. 

Menurut Prof. Achmad Husein hal ini dapat diurai dengan pendidikan.  Kesadaran manusia akan lingkungan yang diakibatkan rusaknya lingkungan yang masif karena tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.  Dengan jalan pendidikan akan mampu menumbuhkan kesadaran akan fungsi manusia dalam kedudukannnya. Menempatkan manusia dalam ekosistem.

Pendidikan yang dimaksud Prof. Achmad Husen adalah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Yakni suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta didik memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional serta tanggungjawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dan lingkungan hidup.

Prof. Achmad Husen juga menegaskan bahwa pendidikan kependudukan lingkungan hidup harus terintegratif dan monolitik  dengan metode based learning. Sayangnya dalam kurikulum merdeka pendidikan kependudukan dan  lingkungan hidup  tidak menjadi pelajaran prioritas yang berimplikasi pada wawasan pembangunan yang berkelanjutan. 

Prof. Efri Sandi: Ilmu Antena dan Propagasi Gelombang Masih Sangat Relevan

0

EDURANEWS, JAKARTA. Tren perkembangan riset mengenai teknologi antena semakin berkembang karena para peneliti mulai memikirkan bagaimana mengurangi limitasi dan memperbaiki performanya. Hal inilah yang  Prof. Efri Sandi uraikan dalam orasinya bertajuk “Kontribusi dan Tantangan Riset Antena untuk Teknologi Jaringan Telekomunikasi Masa Depan”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (22/11). 

Isu kontemporer memberikan solusi keterbaruan dalam bidang antena dan propagasi gelombang. Dalam penjelasannya,Prof. Efri menyebutkan salah satu fokus riset adalah mengembangkan dan menemukan metode baru desain sparse array array antena.  

Konfigurasi ini merupakan elemen antena yang dijarangkan satu sama lainnya untuk mengurangi jumlah elemen pada suatu dimensi antena array dengan tetap mempertahankan  performansi radiasi antena. 

Namun ada tantangan dan kebutuhan aplikasi seperti tingginya degradasi performansi radiasi, tingkat efisiensi elemen dan proses desain yang kompleks. 

Melihat tantangan itu, Prof. Efri Sandi mengembangkan riset dalam skala lobratorium dan menggunakan jenis antena microstrip yang mudah dipabrikasi dan biaya yang efisien. Metode yang dikembangkan adalah metode non-uniform stretching-cyclic different set (CDS).  Yang dapat meningkatkan performansi Gain dan Beamwidth. 

Selain itu Prof. Efri Sandi juga menekuni riset antena 5G yang mengedepankan dalam kemampuan beamforming, bandwidth yang lebar (wideband dan ultra-wideband) dan solusi konfigurasi massive MIMO. Fokusnya pada pengembangan divais antena itu sendiri, sedangkan teknik beamforming lebih ke arah inovasi teknik signal processing and coding

Bagi Prof. Efri Sandi ilmu antena  dan propagasi gelombang masih sangat relevan untuk terus dikembangkan dalam menjawab berbagai perkembangan teknologi telekomunikasi. 

 

Prof. Neneng: Kosmetika Bahan Alam Adalah Pilihan yang Menarik dan Bijaksana

0

EDURANEWS, JAKARTA. Tren kecantikan modern tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga semakin memperhatikan keberlanjutan dan kesehatan kulit Hal itu Prof. Neneng Siti Silfi Ambarwati uraikan dalam orasinya yang bertajuk “Pengembangan Kosmetika Bahan Alam dari Tanaman Suku Clusiaceae”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (22/11). 

Penggunaaan bahan alami untuk kosmetika pun banyak dilirik dalam industri kecantikan hari ini. Hal ini tumbuh karena kesadaran dan juga cermin pergeseran penting dalam cara kita melihat perawatan diri. 

Dalam pandangan Prof. Neneng, salah satu aspek penting dalam kosmetika bahan alami adalah penelitian mengenai ekstraksi dan penggunaan bahan alami tersebut. Hal ini yang mendorong Prof. Neneng untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ekstraksi tanaman terutama dari Suku Clusiaceae. 

Genus ini terdiri dari sekitar 250 spesies yang tersebar di daerah pan-tropis dengan kekayaan spesies tinggi di Asia Tenggara dan Afrika. Bahan alami dari Suku Clusiaceae  memiliki kandungan senyawa alami dan antioksidan, antimikroba, termasuk antibakteri yang memiliki potensi untuk dijadikan bahan senyawa kosmetik. 

Prof. Neneng menjelaskan ekstrak tanaman Clusiaceae menunjukan bahwa ekstrak yang mempunyai aktivitas penghambatan enzim elastase lebih tinggi daripada kuersetin sebagai bahan kontrol positif adalah ekstrak metanol kulit batang Garcinia latissima Miq

Selain itu Prof. Neneng juga mengembangkan metode ekstraksi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yaitu MAE (Microwave-assisted extraction).

Meskipun kosmetika bahan alam memiliki banyak keuntungan, Prof. Neneng mengingatkan masih ada tantangan yang perlu diatasi seperti pemeliharaan kualitas dan ketahanan produk serta sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi bahan alam. 

 

Prof. Nurudin: Perjuangan Bangsa Palestina Lewat Karya Sastra Perlawanan

0

EDURANEWS, JAKARTA. Sastra sebagai refleksi terhadap realita tidak hanya berupa gagasan dan pikiran dari kepentingan sastrawan, tetapi juga realitas sosial budaya dan politik. Itulah yang coba Prof. Nurudin uraikan dalam orasinya yang bertajuk “Sastra dan Perlawanan Bangsa Palestina (Semiotika dalam Puisi Karya Ibrahim Thuqan dan Mahmud Darwisy”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (21/11). 

Perlawanan bangsa Palestina terhadap zionis Israel menjadi realitas kehidupan  yang menjadi inspirasi bagi para sastrawan melalui karya sastra. Sastra Perlawanan bagi Prof. Nurudin menjadi ladang gerakan perubahan. Dalam konteks bangsa Palestina yang mengalami represi, sastra perlawanan menjadi alat untuk menentang  kekuatan yang mendominasi dan menindas. 

Tujuan utama dari sastra perlawanan adalah untuk memotivasi dan memobilisasi masyarakat untuk melawan atau mengubah keadaaan yang tidak adil. Sastra perlawanan fokus pada isu-isu yang bersifat sosial, politik, dan ekonomi seperti ketidakadilan, penindasan, korupsi, dan kebijakan diskriminatif lainnya. 

Dalam konteks bangsa Palestina karya sastra puisi atau syair  seringkali menggunakan simbol-simbol khusus dan ikonografi  untuk mempresentasikan perjuangan terhadap ketidakadilan  yang dialami bangsa Palestina. 

Prof. Nurudin menggunakan analisa semiotika  yang menyoroti bagaimana bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan politis dan dan emosional. Teori semiotika dapat digunakan untuk menggali lebih dalam makna dan pesan yang tersembunyi dalam karya sastra. 

Prof. Nurudin menyoroti puisi arab modern  yang mengalami pembaharuan dalam bentuk , sudah tidak kaku mengikuti kaidah puisi-puisi lama, seperti irama dan sajak. Prof. Nurudin menjelajahi  puisi perlawanan karya Ibrahim Thuqan (w.1941) yang berjudul “Mauthiny” (Tanah airku) dan Mahmud Darwisy (w. 2008) yang berjudul “An Insan” (Tentang Manusia).

Ibrahim Thuqan mengungkapkan perlawanan bangsa Palestina secara terbuka dengan menggambarkan kesedihan terhadap kondisi negaranya  dengan frasa, “duh tanah airku”. Yang dalam gambarannya bangsa Palestina  penuh kemuliaan, kebahagian dan kedamaian yang tinggal kenangan. Setelah menggambarkan keadaan bangsa Palestina, Ibrahim Thuqan mengajak  rakyat Palestina khususnya pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

Begitu pula dalam puisi “An Insan” Mahmud Darwisy (w.2008). Ia menggambarkan kekejaman dengan “Mereka mengambil (merampas) makanan, pakaian, dan bendera”. Serta simbol kejahatan psikis yang menjauhkan mereka dari orang-orang terdekat dengan menggambarkan, “Mereka mengasingkannya dari setiap yang dicintainya”.

Bagi Prof. Nurudin sastra perlawanan dalam karya sastra Arab merupakan karya sastra sebagai alat untuk menyuarakan perlawanan terhadap berbagai bentuk penindasan, perampasan hak, ketidakadilan, dan kejahatan lainnya. 

 

Prof. Eva Leiliyanti: Kajian Budaya Tak Melulu Bicara Budaya Adiluhung

0

EDURANEWS, JAKARTA. Konsep dasar mekanisme kelindan dapat dilihat dari konsep literasi yang hanya dipandang sebatas membaca dan menulis menjadi praktik sosial.  Hal itu diungkapkan Prof. Eva Leiliyanti dalam orasinya yang bertajuk “Kelindan Linguistik, Literasi, Sastra dan Kajian Budaya”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (21/11). 

Prof. Eva Leiliyanti menjelaskan literasi harus dipandang sebagai rangkaian kesatuan pembelajaran, yang meliputi berpikir kritis, pedagogi kritis dan literasi kritis itu sendiri. Di sini ada praktik isu kuasa dalam teks sambil merefleksikan laku perbuatan, identitas, keadaan dan representasi diri lewat ‘jokes’ yang di awal dipaparkannya. 

Bagi Prof. Eva Leiliyanti, seorang peneliti tidak hanya sekedar menilik siapa atau apa saja yang berpartisipasi atau aksi yang dilakukan, tetapi juga partisipan (ibu, telur, uang) merepresentasikan apa atau membawa identitas seperti apa?

Pertanyaan-pertanyaan kritis pun muncul, misal mengapa harus ibu yang ke pasar membeli telur? Apakah ada isu yang bersifat misogynistic? Apakah terkait isu sosial? Di sinilah menurut Prof. Eva Leiliyanti kajian budaya tidak melulu berbicara mengenai budaya adiluhung tetapi juga gaya/cara pandang hidup dan perkembangan praktik budaya keseharian terjadi.  

Bersama tim peneliti, Prof. Eva Leiliyanti banyak mengembangkan ke dalam penelitian yang tidak hanya di bidang linguistik dan kajian budaya, tetapi juga mengelindan dengan bidang pendidikan, sastra dan lingkungan. 

Misalnya menggali kearifan lokal masyarakat Desa Pematang Gadung dengan mengidentifikasi dan membandingkan pola/struktur dongeng yang diceritakan lisan turun temurun. Lalu mendesain purwarupa dalam pembuatan animasi dua dimensi, monolog, podcast, video story telling, puppet show dan video dokumenter. Alih wahana ini menjadi penting agar menjadi bahan dalam TOT dan pendampingan terhadap siswa SMP dan SMA. 

 

Kata Mereka tentang Buku “Rahasia Harga Saham”

0

EDURANEWS, SEMARANG: Beragam komentar setelah terbit buku “Rahasia Harga Saham”. Semenjak terbit, buku ini marak diperbincangkan oleh kalangan investor. Pasalnya, sang penulis merupakan seorang yang tidak asing dari dunia saham.

Hari Prabowo lahir pada 10 November 1956. berkarier di pasar modal selama lebih dari 31 tahun dan perbankan selama 11 tahun. Dia mengawali karir di bidang perbankan, kemudian juga pernah bekerja di sekuritas.

Sampai kemudian pada 2000, dia mendirikan LP3M Investa. Lembaga tersebut melakukan pendidikan untuk calon-calon profesi pasar modal yang mensyaratkan mempunyai sertifikasi wakil perusahaan efek.

Pembicara pada saat peluncuran buku

Buku “Rahasia Harga Saham” resmi terbit pada 11 November 2023, di Hotel Aruss Semarang. Proses penulisan memakan waktu kurang lebih sekitar 6 bulanan.

Kepala perwakilan IDX Jawa Tengah Fanny Rifqi El Fuad mengatakan buku tersebut memberikan pemahaman tentang bagaimana harga saham terbentu. “Sangat cocok bagi investor. Apalagi jumlah investor dari tahun ke tahun semakin meningkat,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara peluncuran.

Dia melanjutkan buku tersebut juga bisa jadi media dalam mitigasi risiko kerugian bagi investor. Karena risiko tidak bisa dihapuskan tapi bisa dicegah dengan membekali investor dengan pengetahuan yang cukup. Dengan meningkat ya kompetensi investor, akan menurunkan risiko di pasar saham.

Muhammad Novian Kepala Bidang Ummum dan Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bercerita pengalamannya dengan penulis buku Hari Prabowo. Karena PPATK seringkali mengundang Hari sebagai narasumber di lembaga tersebut. Tidak asing bila penulis menuangkan dalam buku.

“Mulai dari official boy sampai security (satpam) semua dilatih bermain saham, dari situ saya mulai berpikiran bahwa Pak Hari ini kalo memberikan ilmu tulus untuk orang. Dia ingin mendidik semua orang supaya tau risiko pasar modal, di samping keuntungan,” ujarnya.

PPATK sendiri masih meyakini bahwa investasi saham merupakan tempat Pa prit pencucian uang. Dengan adanya buku ini, akan ada yang terang benderang dari proses kejahatan yang terselubung lewat naik turunnya harga saham.

Wakil Menteri Keuangan RI (2010-2014) Andy Ratnawati mengatakan penulis telah berani membuka tabir di balik rahasia harga sama lewat bukunya. Berarti penulis adalah orang yang punya pemahaman mendalam di bidang saham.

“Tidak akan mungkin bisa mengungkap rahasia kalau tidak punya jam terbang. Saya agregasi terbitnya buku ini,” ungkap Andy dalam paparannya

Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode pertama (1991-1996) Hasan Zein Mahmud mengatakan lahirnya buku tersebut merupakan sebuah pengabdian. Seperti seorang guru, Hari memberikan pelajaran kepada para investor untuk mengenal lebih jauh tentang saham. Pengalaman yang panjang membuat buku ini bernilai.

Prof. Agung Dharmawan: UMKM Harus Memiliki Orientasi Kewirausahaan

0

EDURANEWS, JAKARTA. UMKM adalah salah satu pilar ekonomi yang sangat penting dalam perkembangan suatu negara. UMKM menjadi penggerak roda perekonomian yang memiliki peran strategis. Hal itulah yang coba diuraikan Prof. Agung Dharmawan Buchdadi dalam orasi ilmiahnya bertajuk “Peningkatan Kapabilitas UMKM” di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (16/11).

Terkait dengan peningkatan kapabilitas UMKM, Prof. Agung Dharmawan menjelaskan tiga hal yakni; literasi keuangan, literasi digital, dan orientasi kewirausahaan. 

Menurut Prof. Agung Dharmawan kemampuan mengenai literasi digital harus dimiliki para pelaku UMKM. Karena literasi digital kini menjadi kemampuan yang harus dimiliki yang akan berpengaruh pada asas keamanan, ekonomi dan sosial budaya. 

Selain itu UMKM juga harus memiliki orientasi kewirausahaan yang akan menjaga kelangsungan, pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. 

Fokus penelitian yang dilakukan Prof. Agung Dharmawan pada 70 pelaku UMKM di Kabupaten Brebes beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa literasi keuangan, akses terhadap keuangan, dan sikap risiko keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM. 

Begitu juga terkait penggunaan QRIS yang masih jarang digunakan para pelaku UMKM. Padahal menurut Prof. Agung Dharmawan kampanye penggunaan QRIS bagi pelaku UMKM akan meningkatkan kapabilitas UMKM itu sendiri.  

Penelitian selanjutnya mengenai orientasi kewirausahaan menunjukan terdapat hubungan positif antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja UMKM melalui kapabilitas dinamis sebagai mediasi. 

Bagi Prof. Agung Dharmawan UMKM untuk menghadapi perubahan yang berpacu pada digitalisasi harus memiliki strategi dan inovasi yang efektif. Kapabilitas UMKM mesti adaptif dalam persaingan global, perubahan pasar, kemajuan teknologi dan perubahan regulasi. 

Prof. Umi Widyastuti: Optimalisasi Penta Helix Kunci Kesejahteraan Keuangan

0

EDURANEWS, JAKARTA. Topik kesejahteraan keuangan menjadi isu global terutama ketika di masa covid 19 yang mengakibatkan banyaknya orang-orang kehilangan pekerjaan. Hal itulah yang coba diuraikan Prof. Umi Widyastuti dalam orasi ilmiahnya bertajuk “Menciptakan  Kesejahteraan Keuangan  Personal: Optimalisasi Peran Penta Helix dalam Ekosistem Keuangan”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (16/11).

Apalagi ini berkaitan dengan penduduk Indonesia yang banyak dihuni para generasi milenial dan z yang menjadi sandwich generation. Mereka banyak terjebak dalam masalah kesulitan keuangan. Dari riset terungkap bahwa 82 orang persen dewasa merasa  sangat khawatir tentang dampak finansial. 

Prof. Umi Widyastuti menjelaskan perilaku keuangan ini berkaitan dengan pengelolaan uang dan literasi keuangan. Kini literasi keuangan digital lebih banyak didukung dengan teknologi yang dapat diakses individu. Yang dapat diarahkan ke perilaku keuangan ke arah positif. Literasi keuangan digital berkaitan dengan konsep literasi digital dengan literasi keuangan.

Prof. Umi Widyastuti percaya literasi keuangan akan optimal dengan mengoptimalkan peran penta helix dalam ekosistem keuangan yakni; personal factor, keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan penyedia layanan FinTech.

Literasi keuangan dapat diwujudkan dari keluarga. Mereka dapat belajar literasi keuangan yang memudahkan mereka dalam mengelola keuangan yang akan berpengaruh pada kesejahteraan keuangan. Pendidikan formal juga memiliki andil dalam literasi keuangan.Pendidikan keuangan dapat diselenggarakan secara terstruktur melalui kurikulum dan pembelajaran di kelas. 

Pemerintah juga harus mendorong masyarakat dalam inklusi keuangan dengan kemudahan dalam mengakses jasa keuangan. Serta FinTech yang semakin beragam memudahkan masyarakat dalam mengelola keuangan melalui platform digital.

Prof. Waluyo Hadi: Lagu Anak Mampu Mengatasi Masalah Pendidikan Karakter

0

EDURANEWS, JAKARTA. Ada begitu banyak cara untuk menumbuhkankembangkan imajinasi serta karakter yang bernilai pada anak. Salah satunya adalah melalui  Hal itu diungkapkan Prof. Waluyo Hadi dalam orasinya yang bertajuk “Lagu Anak sebagai Media Integrasi Pengalaman Belajar dalam Penguatan Karakter Siswa Sekolah Dasar”  di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (15/11). 

Sejak taman kanak dan Sekolah dasar pelajaran musik identik dengan pembelajaran bernyanyi yang menyenangkan. Kini teknologi pembelajaran musik makin berkembang sehingga pengalaman belajar semakin kaya, mendalam dan interaktif. 

Menurut pemaparan Prof. Waluyo Hadi pengenalan musik pada anak-anak sejak dini sangat berpengaruh pada perkembangan karakter dan kecerdasan anak. Karena dengan musik siswa dapat belajar dengan lebih interaktif dan menarik. Yang akan berpengaruh pada perkembangan akademik dan karakter siswa.

Selama ini Prof. Waluyo Hadi telah berkonsentrasi pada kepakarannya yaitu di bidang seni musik di sekolah dasar dengan mengembangkan penciptaan lagu anak berbasisi kurikulum 13 berupa audio dan media audio visual. Dalam pidatonya, misalnya Prof. Waluyo Hadi menjelaskan dalam lagu yang digubahnya yang berjudul “Sampah”. 

Melalui lagu ini, anak diajak untuk mengenal lingkungannya sekaligus mengajarkan anak-anak mengenai kebersihan dengan cara menyenangkan. Dari sinilah, lagu anak merupakan media menyenangkan untuk dapat mengenal sesuatu atau mempelajari banyak hal. 

Prof. Waluyo mengingatkan dalam hal pembelajaran musik di sekolah dasar harus memperhatikan batas usia serta anak-anak harus sudah hapal dengan lagunya serta ada ekspresinya.  Serta praktik bermusik itu sudah melebur dengan teori, jadi musik menjadi integrasi yang membuat anak tidak bosan dan pelajaran menjadi lebih bermakna.

Prof. Nurhattati: Perlu Rekultivasi MBS pada Sekolah Dasar

0

EDURANEWS, JAKARTA. Begitu banyak faktor yang menyebabkan mengapa kurang efektifnya implementasi MBS di sekolah. Hal itu diungkapkan Prof. Nurhattati dalam orasinya yang bertajuk “Rekultivasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar: Tantangan dan Peluang di Indonesia” di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (15/11).

Menurut Prof. Nurhattati keberadaan, peran, dan fungsi pendidikan dalam kehidupan berimplikasi pada tuntutan perubahan pendidikan. Maka diperlukan perubahan model manajemen  dalam sistem pengelolaan pendidikan menjadi sebuah keniscayaan zaman. Sebagai tuntutan global maka perlu implementasi manajemen berbasis sekolah.

Amatan Prof. Nurhattati Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah desentralisasi kewenangan (otoritas) pembuatan keputusan dari pemerintah pusat atau daerah ke sekolah. Namun tetap berada dalam bingkai  kebijakan utama pemerintah pusat. 

Salah satu yang menjadi poin adalah mengembangkan kapasitas sekolah dalam upaya kembangkan sistem manajemen dan pembelajaran. Potensi sekolah harus dimaksimalkan meliputi kepala sekolah, guru, staf, juga siswa, orang tua, siswa, orang tua dan stakeholder lainnya. Yang akan membawa pengaruh besar dalam penyelenggaraan pendidikan.  

Penguatan partisipasi masyarakat tercermin dalam komite sekolah sebagai inisiator dan pendukung kebijakan. Menurut Prof. Nurhattati semakin aktif keterlibatan komite, semakin bermutu hasil pendidikan dan sebaliknya. 

faktor internal yang harus diperhatikan salah satunya adalah peran kepala sekolah sebagai jantung  kepemimpinan sekolah. Maka diperlukan pelatihan intensif untuk penguatan kompetensi yang berpengaruh pada keputusan sekolah dalam implementasi MBS.  Begitu juga keterlibatan masyarakat dan pemberdayaan sumber daya manusia sekolah. 

Untuk mengurai permasalahan dan mandeknya implementasi MBS pada sekolah dasar yang sudah dilakukan pada tahun 2002 maka diperlukan rekultivasi yakni memanen kembali praktik baik dengan menumbuhsuburkan komitmen dan kesadaran melaksanakan prinsip-prinsip MBS dalam peningkatan kualitas manajemen dan pembelajaran di sekolah. 

Recent Posts