Home Blog Page 39

UTBK di UNJ, Cek Detil Informasinya

0

EDURANEWS, JAKARTA: Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tersebar di 74 lokasi di seluruh Indonesia, salah satunya Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pada tahun 2021 ini, jumlah peserta UTBK UNJ sebanyak 23.360 peserta.
Pelaksanaan UTBK UNJ dilaksanakan dalam 2 gelombang yaitu:

1. Gelombang I pada tanggal 12 – 18 April 2021
2. Gelombang II pada tanggal 26 April – 4 Mei 2021

Setiap gelombang terbagi menjadi 2 sesi waktu ujian. Hal ini sebagai bentuk bagian dari aturan pelaksanaan protokol kesehatan untuk meminimalisir terjadinya kerumunan saat ujian UTBK berlangsung. Adapun pembagian 2 sesi tersebut, yaitu:

1. Sesi I pukul 06.45 s.d 12.00 WIB
2. Sesi II pukul 13.00 s.d 16.15 WIB

UTBK UNJ tahun 2021 dilaksanakan di 4 lokasi yang berbeda, yaitu:

1. Gedung UPT TIK Kampus A UNJ, Jakarta Timur
2. SMKN 7, Rawamangun
3. SMKN 46, Cipinang
4. SMAN 31, Kayu Manis

Kapasitas pelaksanaan UTBK UNJ dilokasi ujian, terbagi menjadi beberapa peserta dalam 2 sesi waktu ujian, yaitu:

1. Peserta Ujian Kampus A sejumlah: 360 Orang/sesi (pelaksanaan 2 sesi)
2. Peserta ujian di SMKN 7 Rawamangun sejumlah: 160 Orang/sesi (pelaksanaan 2 sesi)
3. Peserta ujian SMKN 46 Cipinang sejumlah: 120 Orang/sesi (pelaksanan 2 sesi)
4. Peserta ujian SMAN 31 Kayu Manis sejumlah: 100 Orang/sesi (pelaksanaan 2 sesi)

Setiap peserta UTBK UNJ, wajib:

1. Melihat lokasi ujian sehari sebelum pelaksanaan ujian.
2. Membawa Kartu Tanda Peserta UTBK 2021.
3. Membawa dokumen resmi yang diminta, seperti fotocopy ijazah yang dilegalisasi (bagi lulusan 2019 dan 2020) atau surat keterangan sedang duduk di kelas XII (bagi lulusan 2021) dari Kepala Sekolah yang dilengkapi dengan pasfoto berwarna dan dibubuhi cap sekolah dan ditanda tangani Kepala Sekolah.
4. Menempati tempat duduk sesuai dengan nomor meja masing – masing.
5. Menuliskan NAMA dan NOMOR PESERTA pada kertas buram yang disedikan dan MENANDATANGANINYA.
6. Peserta menggunakan masker yang sesuai standar (wajib), face shield (dianjurkan), dan sarung tangan (jika diinginkan).
7. Peserta wajib membawa keperluan ujian sendiri (seperti pensil, pulpen, penghapus, dan rautan) dan tidak diperkenankan meminjam kepada peserta lain saat ujian berlangsung.
8. Saat ujian peserta wajib membawa hasil tes swab antigen yang menunjukan peserta bebas Covid-19. Jika peserta tidak membawa hasil swab antigen, maka tidak diperbolehkan mengikuti ujian.
9. Peserta wajib menjalankan protokol kesehatan selama berada dilokasi ujian UTBK UNJ.

Menurut Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UNJ, Prof. Dr. Suyono, M.Si mengatakan bahwa pelaksanaan UTBK UNJ dilakukan sesuai aturan dari panitia pusat LTMPT dan keputusan peserta UTBK UNJ harus membawa hasil swab antigen adalah keputusan rapat bersama antara Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

“UNJ diundang dalam rapat pada hari Kamis, tanggal 8 April 2021, untuk berkoordinasi mengenai protokol kesehatan yang wajib dilakukan dalam pelaksanaan UTBK UNJ.”

Sementara Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si berharap agar pelaksanaan UTBK UNJ dapat terlaksana dengan baik dan semua pihak dapat memahami serta mematuhi protokol kesehatan demi kepentingan bersama.

“Saat ini Indonesia khususnya Jakarta masih dihadapkan pada pandemi Covid-19, namun kita juga harus tetap menjalankan berbagai agenda aktivitas di sektor pendidikan, salah satunya UTBK. Untuk itu agar semua dapat berjalan dengan baik, maka semua pihak harus dapat sadar, memahami dan mematuhi protokol kesehatan demi kepentingan bersama agar UTBK UNJ dapat berjalan sesuai dengan harapan, “ungkap Rektor UNJ.

 

UNJ Beri Swab Antigen Gratis Bagi 5 Ribu Peserta UTBK, Jaga Protokol Kesehatan

0

EDURANEWS, JAKARTA: Universitas Negeri Jakarta (UNJ)  menyelenggarakan tes swab antigen gratis bagi peserta UTBK UNJ. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para peserta UTBK UNJ yang diwajibkan membawa hasil tes swab antigen saat ujian UTBK UNJ sesuai jadwal ujian para peserta.

Kuota tes swab antigen UTBK UNJ ini bersifat terbatas, hanya untuk 5.000 peserta saja. Masing – masing kuota dibagi menjadi 2 gelombang ujian UTBK. Gelombang 1 UTBK UNJ berkuota untuk 2.500 peserta, dan gelombang 2 UTBK UNJ berkuota untuk 2.500 peserta.

Sebagaimana diketahui bahwa UTBK UNJ dilaksanakan 2 gelombang, yaitu gelombang 1 UTBK UNJ dilaksanakan dari tanggal 12 April 2021 – 18 April 2021, dan gelombang 2 UTBK UNJ dilaksanakan 26 April 2021 – 4 Mei 2021.

Pada tes swab antigen UTBK UNJ ini dilaksanakan setiap H-1 sebelum ujian UTBK UNJ. Dimana peserta UTBK UNJ yang mendapatkan kuota tes swab antigen UTBK UNJ hadir ke UNJ H-1 sesuai jadwal ujiannya dan kemudian hasilnya dibawa saat esok harinya sebagai syarat mengikuti UTBK UNJ.

Bagi peserta UTBK UNJ yang ingin mengetahui lebih lanjut teknis informasi pendaftaran peserta tes swab antigen UTBK UNJ dapat mencari tahu informasinya di laman media sosial UNJ, yaitu instagram di @unj_official.

Menurut Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Profesor Suyono mengatakan bahwa tes swab antigen gratis bagi peserta UTBK UNJ ini terlaksana berkat kerjasama dan bantuan dari BNPB dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sedangkan menurut Rektor UNJ Profesor Komarudin kegiatan tes swab antigen UTBK UNJ sebagai bentuk apresiasi UNJ kepada peserta UTBK UNJ.Walau jumlah kuotanya terbatas, setidaknya ini bentuk apresiasi UNJ dan BNPB serta Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada peserta UTBK UNJ.

Perlu dicatat, UNJ dalam melaksanakan UTBK tetap komitmen mematuhi protokol kesehatan yang berlaku agar dapat diminimalisir kasus penyebaran Covid-19 yang terjadi di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnyA.

Ia juga berharap agar pelaksanaan UTBK UNJ dapat terlaksana dengan baik dan semua pihak dapat memahami serta mematuhi protokol kesehatan demi kepentingan bersama.

“Saat ini Indonesia khususnya Jakarta masih dihadapkan pada pandemi Covid-19, namun kita juga harus tetap menjalankan berbagai agenda aktivitas di sektor pendidikan, salah satunya UTBK.”

Untuk itu agar semua dapat berjalan dengan baik, maka semua pihak harus dapat sadar, memahami dan mematuhi protokol kesehatan demi kepentingan bersama agar UTBK UNJ dapat berjalan sesuai dengan harapan.

 

 

 

 

 

 

Pascasarjana UNJ Luluskan 346 Wisudawan, Profesor Nadiroh: Selain Ilmiah, Harus Cakap Praktik Nyata 

0

EDURANEWS, JAKARTA: Wisuda Virtual UNJ Tahun Akademik 2020/2021 untuk semester ganjil 113 berjalan dengan khidmat dan meriah. Meski, acara diselenggarakan di tengah keprihatinan dan ketidakpastian berakhirnya Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia dan Indonesia. Pascasarjana UNJ meluluskan 346 wisudawan dengan cara luring dan daring. 

Direktur Pascasarjana UNJ Profesor Nadiroh mengingatkan dengan adanya pandemi covid-19 lulusan dituntut untuk mampu mengaplikasi pedagogi transformatif. Dengan begitu, ilmu pendidikan yang diaplikasikan nantinya akan bermanfaat untuk peserta didik. Serta selalu relevan dengan perubahan zaman.

“Selain itu, ilmu pendidikan juga berkembang pesat, salah satunya adalah cyber pedagogy. Ini juga harus terus dilakukan di tengah gencarnya pembelajaran jarak jauh yang banyak menggunakan platform digital.”

Ia juga mengingatkan wisudawan untuk tetap mengingat hakikat pendidikan yang telah dipesankan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. (“di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan”). 

“Selain itu, lulusan juga tidak hanya ilmiah tapi harus cakap praktek nyata. Saya bangga kepada wisudawan, tapi lebih bangga lagi bila dapat mengaplikasikan ilmu.”

Menurut Profesor Nadiroh, kelulusan sebenarnya adalah ketika para wisudawan telah beralih dari Universitas Negeri Jakarta ke Universitas Kehidupan. Saat itulah lulusan harus bisa menjadi manusia merdeka yg tidak merepotkan orang lain.

“Saya berharap kalian menjadi guru pengetahuan yang sejati, yang tidak bisa dihafal tapi digali semua kompetensinya. Guru yang dapat mengolah rasa dan hati.”

Di sisi lain, turut memberi sambutan salah satu wisudawan yang juga menjabat sebagai Plt. Ketua Pusdatin Kemendikbud Hasan Chabibie. Ia mengatakan pandemi membuka paradigma baru dalam kehidupan manusia.

“Saya sangat berterima kasih, karena mendapat ilmu yang sangat banyak dari UNJ. Terutama para guru yang telah mendidik saya.”

Acara ini dimeriahkan pula oleh hiburan dari artis ibu kota dari Manis Manja Grup Kitty Nurbaity yang berkolaborasi dengan Profesor Richardus Eko Indrajit. Kemudian dilanjutkan dengan duetnya bersama istri tercinta Lisa A. Riyanto yang juga penyanyi.

 

UNJ Wisuda 2.187 Lulusan Baru Pada Semester 113 TA 2020-2021

0

EDURANEWS, JAKARTA: Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan Wisuda Virtual semester 113 dengan mengangkat tema “Membangun Keadaban  Masyarakat  Digital  dengan  Pedagogi Transformatif-Rawamangun”. Tema ini diangkat dalam  rangka  meneguhkan identitas  UNJ  dan  menghadapi  tantangan  era  disrupsi  serta dunia  pasca  pandemi  Covid-19.

Rektor UNJ Profesor Komarudin menyampaikan bahwa tugas pendidikan sesungguhnya adalah membangun “akhlak – keadaban”. Hal ini harus diposisikan di atas ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih  dalam  menghadapi  era  disrupsi  dan  dunia  pasca pandemi  Covid-19.  

“Semoga  dengan  kesarjanaan  yang  diraih dan dikukuhkan hari ini, semakin menguat keluhuran akhlak kita, semakin kuat dalam membela kaum yang lemah-membutuhkan, semakin  mencerdaskan,  dan memartabatkan bangsa. Inilah DNA UNJ, DNA Pedagogi Transformatif-Rawamangun. Semoga Allah SWT meridhoi niat dan langkah kita  memajukan  UNJ  menuju  kampus  yang  bereputasi di Kawasan Asia.”

Pada  Wisuda  Virtual  Tahun  Akademik 2020/2021  ini,  UNJ  mewisuda  2.187 lulusan  yang  berasal dari Program Ahli Madya (D3), Sarjana (S1), Magister (S2) hingga  Doktoral  (S3). Dengan rincian: (1) Fakultas  Ilmu  Pendidikan  (FIP),  jumlah  wisudawan sebanyak 314 wisudawan; (2)  Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), jumlah wisudawan sebanyak 237 wisudawan; (3) Fakultas  Matematika  dan  IPA  (FMIPA),  jumlah wisudawan sebanyak 218 wisudawan; (4) Fakultas  Ilmu  Sosial  (FIS),  jumlah  wisudawan sebanyak 200 wisudawan; (5) Fakultas  Teknik  (FT),  jumlah  wisudawan  sebanyak 326 wisudawan; (6) Fakultas  Ilmu  Keolahragaan  (FIK),  jumlah wisudawan sebanyak 247 wisudawan; (7) Fakultas Ekonomi (FE), jumlah wisudawan sebanyak 232 wisudawan; (8) Fakultas  Pendidikan  Psikologi  (FPPsi),  jumlah wisudawan sebanyak 67 wisudawan; dan (9) Pascasarjana,  jumlah  wisudawan  sebanyak 346 wisudawan.

Walaupun dilakukan secara virtual, Wisuda Semester 113 Tahun Akademik 2020/2021 dapat diselenggarakan dengan baik, penuh khidmat dan semarak. Pada Wisuda Semester 113 Tahun Akademik 2020/2021 kembali menggunakan robot yang dibuat sendiri oleh Tim Komunitas Robotik Fakultas Teknik UNJ. Karya mahasiswa dan dosen UNJ ini menunjukan kreativitas dan inovasi yang baik di bidang robotik.  

 

Bangun Keadaban Masyarakat Digital, Profesor Komarudin: UNJ Menjadi Cikal Bakal Lahirnya Pedagogik Transformatif-Rawamangun 

0

EDURANEWS, JAKARTA: Pascapademi Covid-19, kehidupan masyarakat dihadapkan dengan polarisasi digital. Saat itulah peradaban manusia dihadapkan dengan dilema perubahan. Tidak terkecuali dalam pendidikan, kegiatan pembelajaran banyak mengalami penyesuaian melalui medium baru secara virtual. Bagaimana UNJ menghadapi hal tersebut?

Rektor UNJ Profesor Komarudin mengatakan, dalam pidatonya pada Wisuda Semester 113 TA 2020-2021 bertajuk “Membangun Keadaban Masyarakat Digital dengan Pedagogi Transformatif-Rawamangun” (10/04/2021), bahwa perubahan yang terjadi merupakan peluang untuk bisa lebih baik. Tema tersebut diangkat dalam rangka meneguhkan identitas UNJ dan menghadapi tantangan era disrupsi serta dunia pasca pandemi Covid-19.

“Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya, tapi harus lebih baik dari yang lainnya.”

Selanjutnya, ia menambahkan UNJ terus berupaya memantapkan identitas menuju kampus bereputasi di kawasan Asia. Bagi UNJ, distrupsi merupakan peluang untuk berinovasi dan bertransformasi dengan tetap mengedepankan humanisme dan kearifan sebagai jati diri. Salah satunya yaitu dengan pedagogi transformatif-rawamangun. 

DNA dari diskursus tersebut berawal dari proyek trajektori historis Rawamangun dan pemikiran founding fathers UNJ. Beberapa profesor tersebut a.l Winarno Surakhmad, Conny M Semiawan, HAR Tilaar, Anna Suhaenah, Sutjipto, Yusufhadi Miarso, Arif Rahman, dll.

“Ada lima subject matters dalam pedagogi transformatif-Rawamangun, yaitu ekologi, kebudayaan, pendidikan, sastra, olahraga, serta kesehatan.”

Profesor Komarudin menambahkan bahwa transformasi, inovasi, dan internasionalisasi UNJ menuju kampus bereputasi di kawasan Asia, dapat berangkat dari lima hal tersebut. Karena dengan jati diri UNJ dan mozaik nilai-nilai keindonesiaan yang tinggi, UNJmemiliki potensi yang tinggi di tengah dunia.

Sejauh ini UNJ sudah mengimplementasikan beberapa hal. Pertama, penyelenggaraan urban campus dengan penyelenggaraan kelas digital dan laboratorium yang ekologis, gerakan green campus, dan pengembangan technoscience park.

Kedua, pengembangan sumber belajar dan media berbasis teknologi pembelajaran digital dan blended learning. Ketiga, menjadi rujukan kebudayaan bagi pendidikan karakter dan kampus moderasi indonesia. Keempat, pengembangan promosi digital sastra mazhab rawamangun. Kelima, pengembangan sport science, sport digital, sport industri, sport tourism. serta kantin higienis serta pusat bisnis digital UNJ akan terus dikembangkan.

UNJ terus melakukan pembaharuan dalam layanan pendidikan yang berkualitas untuk “Mencerdaskan dan Memartabatkan Bangsa”.

 

Sertifikasi Menjadi Keharusan Sebagai Bukti Kompetensi di Bidang Administrasi Perkantoran

0

EDURANEWS, JAKARTA.  Program Studi Administrasi Perkantoran  UNJ mengadakan webinar “Sertifikasi Sebagai Parameter kompetensi di Era Society 5.0”.  Menghadirkan Sambas Ali Muhidin sebagai pembicara. Webinar ini menjadi program yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan para mahasiswa, guru di bidang Administrasi Perkantoran. 

Prof. Henry Eryanto dalam sambutannya mengatakan bidang pekerjaan Administrasi Perkantoran saat ini sangat erat dengan perkembangan teknologi. Kompetensi terkhusus di bidang teknologi Administrasi Perkantoran harus dimiliki oleh mahasiswa dan lulusan. 

“Menjadi tepat di era ini dan relevan bagi lulusan untuk memiliki sertifikasi profesi,” ucap Prof. Henry Eryanto. Pentingnya memiliki sertifikasi profesi ini menjadi bukti bahwa lulusan dan mahasiswa Administrasi Perkantoran memiliki kualitas yang sangat baik. 

Usep Suhud Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi mengatakan di era ini diperlukan tenaga kerja yang tersertifikasi. Di Fakultas dan universitas juga mengikuti perkembangan sertifikasi dan akreditasi internasional.

“Kita mulai tahun ini akan ada program studi yang akan diakreditasi internasional,” ucap Usep.

Era Society 5.0

Sambas Ali Muhidin dalam pemaparannya memberikan pemahaman mengenai pentingnya sertifikasi profesi. Dalam UU N0 20/214 tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian disebutkan sertifikasi menjadi standar dalam menentukan kualitas SDM.

“Salah satu konteks yang dapat meningkatkan kualitas daya saing adalah sertifikasi,” ucap Sambas.

Sertifikasi ini akan memberikan jaminan bahwa orang yang menyandang sertifikat telah mendapatkan standar kompetensi tertentu. Sambas juga mengatakan standarisasi Administrasi Perkantoran harus segera direvisi karena terlihat sudah kedaluawarsa. 

Bagi mahasiswa, sertifikasi akan memberikan nilai tambah pada keunggulan kompetitif. Sertifikasi akan masuk ke dalam spesialisasi atau kemampuan yang sangat spesifik. Bagi Industri, sertifikasi ini akan memudahkan dalam perekrutan.  

“Menjadi tantangan tersendiri bagi yang memiliki sertifikat keahlian,” kata Sambas. Begitu juga bagi program studi untuk meyakinkan dunia industri bagi lulusan yang telah tersertifikasi. Peningkatan kualitas secara keberlanjutan mengikuti perkembangan teknologi yang pesat saat ini.

Era Society 5.0 akan muncul menjadi tantangan SDM kedepannya. Salah satu ciri era ini adalah bagaimana penggabungan antara kecerdasan manusia dengan kecerdasan buatan. Serta banyaknya industri yang dapat dijalankan dari jarak jauh. Sambas menekankan pada culture to value yang memiliki peran dalam meningkatkan kualitas.

“Nilai dan kultur harus dimiliki berdampak pada aktivitas,” ucap Sambas. Di era Jokowi, indonesia memasuki era industri 4.0 yang dicanangkan pada peningkatan SDM. Pendidikan menjadi agenda yang sangat perlu diperhatikan. 

“Kita perlu mendesain ulang kurikulum pendidikan yang relevan,” kata Sambas terutama kurikulum yang terkait dengan Administrasi perkantoran.

Pascasarjana UNJ Siap Tarung dalam Visitasi Akreditasi Internasional

0

EDURANEWS, JAKARTA.  Pascasarjana UNJ di bawah kepemimpinan Prof. Nadiroh terus bergerak cepat dalam mempersiapkan visitasi akreditasi Internasional. Pascasarjana UNJ pun membuat acara simulasi bertajuk “Workshop Simulasi Visitasi Akreditasi Internasional” (31/03). Workshop daring dan luring ini menghadirkan Nandi dari UPI untuk berbagi pengalaman dalam akreditasi Internasional AQAS. 

Secara pengalaman UPI memang lebih dulu merasakan pengalaman mempersiapkan pelbagai hal terkait dengan visitasi akreditasi internasional AQAS. Nandi banyak memberikan poin-poin penting yang mesti dipersiapkan UNJ dalam menghadapi visitasi akreditasi internasional.  

“Universitas harus bisa menunjang perkuliahan mahasiswa,” ucap Nandi mengawali obrolan.

Standar yang digariskan AQAS terkait dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang  mendukung perkuliahan. Dalam hal ini UNJ mesti mendata pelbagai fasilitas yang dapat mendukung perkuliahan mahasiswa. Misalnya perpustakaan, ruang kelas, laboratorium yang masuk ke dalam standar kelayakan. 

“Juga kemudahan untuk akses para difabel,” kata Nandi. Kampus harus mencerminkan ruang yang ramah bagi difabel. Dengan adanya jalur khusus, toilet serta pelbagai macam fasilitas yang menunjang. Kampus pun akan terlihat inklusif. 

Bersiap Visitasi

Situasi pandemi juga akan mempengaruhi bagaimana kampus dapat dianggap mampu menjalankan perkuliahan secara daring. Kampus pun dapat mendata ulang layanan pengajaran dan pembelajaran selama pandemik. Termasuk program mahasiswa mendapatkan akses internet. 

Tak kalah penting adalah UNJ harus mampu menunjukan ruang konferensi yang dapat dijadikan sampel untuk visitasi. Dari ruangan-ruangan sampel itu pula dapat dilihat bagaimana efektivitas pemeliharaan dan penggunaan gedung. 

“Adakah  (di UNJ) ruangan cadangan yang dapat digunakan digunakan saat jadwal perkuliahan penuh,” ucap Nandi menekankan kepada ruangan yang dapat digunakan untuk mengurai masalah ruangan untuk pembelajaran. 

Fasilitas yang bersifat mendukung proses pembelajaran ini menjadi salah satu kunci yang mesti dipersiapkan. Ketersediaan lab komputer dengan jumlah mahasiswa juga sering ditanyakan dalam visitasi. Laboratorium harus memiliki sifat yang spesifik bukan generik. UNJ juga harus mempersiapkan dalam bentuk video dalam visitasi virtual.

Ketersedian buku di fasilitas perpustakaan juga menjadi sorotan dalam diskusi. Nandi memaparkan bahwa harus ada data berapa rata-rata jumlah buku yang dimiliki perpustakaan dengan rasio mahasiswa secara spesifik dalam keilmuan.

“Ini terkait akses terhadap referensi, jumlah jurnal dan artikel yang dapat diakses mahasiswa,” ucap Nandi. 

Juga yang menarik adalah ketersediaan toko buku bagi mahasiswa. Nandi mengatakan jenis layanan dan standar fasilitas seperti apa saja yang dapat digunakan mahasiswa dalam membeli buku. Di UPI sendiri Nandi mencontohkan dibuat semacam Kafe Buku. 

Prof. Komarudin mengharapkan dengan adanya diskusi ini dapat menjadikan role model visitasi akreditasi internasional. Informasi yang diberikan membuka cakrawala UNJ dalam mempersiapkan visitasi akreditasi internasional. 

Pimpinan Universitas akan koordinasi penuh dalam mempersiapkan akreditasi internasional. Dukungan penuh dari pimpinan UNJ menambah semangat bahwa UNJ siap tarung habis-habisan dalam mempersiapkan visitasi akreditasi internasional.

“Ini menjadi catatan penting bagi kami dalam koordinasi tidak hanya di lingkungan pascasarjana tetapi juga level universitas,” ucap Prof. Komarudin penuh optimis mendorong terus akreditasi internasional di setiap program studi di UNJ.   

 

Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia Menjanjikan Studi di Luar Negeri

0

EDURANEWS, JAKARTA: Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia (Indonesian International Student Mobility Awards). Program ini memungkinkan mahasiswa program sarjana semester 4 sampai 7 di perguruan tinggi di lingkungan Ditjen Dikti Kemendikbud yang memenuhi syarat untuk belajar selama satu semester di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri. Agenda ini maish berkaitan dengan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menyampaikan melalui program ini mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa internasional, pengajar dan masyarakat setempat di perguruan tinggi luar negeri selain mengikuti berbagai kegiatan budaya di perguruan tinggi masing-masing.

“Saya berharap program ini dapat memperkuat perguruan tinggi di Indonesia dalam mengembangkan kerja sama akademik dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia,” harap Nizam.

Ketua Subpokja Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia (Indonesian International Student Mobility Awards), Junaidi menjelaskan dalam program ini mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil mata kuliah yang mereka minati di luar program studi mereka di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri sebanyak maksimal 20 SKS.

“Kredit dan mata kuliah ini selanjutnya akan diakui di perguruan tinggi asal sebagai bagian dari kurikulum mahasiswa tersebut,” jelas Junaidi.

Beasiswa mobilitas internasional ini membiayai uang kuliah di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester, tiket pesawat kelas ekonomi pulang pergi, akomodasi, biaya hidup bulanan, uang buku, asuransi kesehatan, dan biaya tes PCR.

Selaras yang disampaikan Junaidi, Ketua Pokja Kampus Merdeka M. Setiawan menambahkan, program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia ini sendiri bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, bertukar gagasan dan budaya, serta membangun jejaring dengan teman kuliah, akademisi, dan masyarakat internasional di perguruan tinggi di luar negeri.

Sebanyak 1.000 penerima beasiswa direncanakan mulai belajar di perguruan tinggi di luar negeri yang telah bekerja sama dengan Ditjen Dikti pada bulan September hingga Desember 2021. Bagi mahasiswa semester 4 sampai 7 di perguruan tinggi di bawah Ditjen Dikti yang berminat dapat mulai menyiapkan diri dan tes bahasa Inggris yang diakui internasional seperti TOEFL, IBT, dan IELTS serta berkonsultasi dengan Kantor Urusan Internasional atau unit sejenis di perguruan tinggi masing-masing. Sistem aplikasi online direncanakan beroperasi pada bulan Mei.

Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/program-mobilitas-internasional-mahasiswa-indonesia-kesempatan-bagi-mahasiswa-indonesia-belajar-di-luar-negeri/

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka, Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Perusahaan

0

EDURANEWS, JAKARTA: Magang Berkualitas dan Studi Independen (MBSI) bertujuan memecahkan masalah begitu banyaknya jumlah para pencari kerja di Indonesia, namun di sisi lain ada banyak lowongan kerja yang perlu diisi SDM. Program ini diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah meluncurkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana implementasinya dijalankan melalui delapan program yang salah satunya adalah MBSI.

Hal ini dibuktikan dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Agustus 2020 yang menunjukkan adanya 9,77 juta pengangguran terbuka (semua lulusan) dan masih banyak peluang kerja yang dibuka di berbagai kanal sampai 2021.

Di samping itu, perusahaan juga kerap mengalami kekecewaan karena mendapati tingkat kehadiran yang rendah pada tahap seleksi dan tidak bisa mendapatkan SDM yang sesuai dengan keinginan.

Sesuai latar belakang tersebut, Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Nizam berpendapat para pencari kerja tanpa lelah melamar lowongan dan mengikuti acara-acara pengembangan diri agar menaikkan daya saing dan daya jual di mata employer.

Para recruiter juga tanpa lelah berkeliling Indonesia, menggunakan berbagai platform, untuk dapat mengakuisisi talenta-talenta terbaik bangsa ini. Namun, seringkali keduanya tidak bertemu di ujung jalan. Melalui program Magang dan Studi Independen ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi kedua pihak agar dapat saling mencapai tujuan yang diinginkan.

Ketua Subpokja MBSI Nurhadi, menjelaskan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka ini adalah sebuah upaya pemerintah untuk menjembatani dan mengamankan ketersediaan talenta berkualitas bagi industri nasional yang membutuhkan solusi alternatif untuk mendapatkan talenta yang sesuai dengan kualifikasi dan cocok dengan budaya organisasi, sehingga bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam jangka waktu yang lama.

Bagi mahasiswa sendiri, program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran di luar kampus, sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Episode 2, yang memberikan hak untuk mendapatkan 20 hingga 40 SKS pengalaman belajar di luar kampus selama satu atau dua semester.

“Program ini merupakan program kolaboratif antara para mitra dari perusahaan, organisasi, institusi pemerintahan, atau startup dan Kemendikbud yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa tingkat akhir atau mulai semester 5 untuk dapat menyelami, merasakan dunia kerja yang sesungguhnya sambil berkontribusi nyata menerapkan ilmu yang masih segar melalui proyek, tim, pendamping, dan proses yang berkualitas,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Kampus Merdeka M. Setiawan, menyatakan jika kita mengingat hukum tabur-tuai, maka program ini akan menjadi ladang yang pantas dan sesuai bagi perusahaan dan organisasi untuk mulai menanam benih-benih baik, menumbuhkan dan memupuk apa yang telah kita tanam, dan (tidak ada salahnya) menularkan benih-benih baik ke ladang-ladang sebelah, sambil menanti saatnya untuk menuai.

Secara umum tujuan pelaksanaan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat bertujuan untuk: 1) Memberikan alternatif solusi rekrutmen yang ideal, sehingga organisasi mitra bisa meninggalkan pola rekrutmen dan seleksi tradisional yang tidak efisien; 2) Meningkatkan employer branding di mata talenta muda di Indonesia, sehingga memudahkan organisasi mitra dalam proses rekrutmen dan seleksi di masa mendatang; 3) Kesempatan mendapatkan hasil inovasi talenta terbaik bangsa yang bisa dijadikan sebagai solusi efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada; 4) Mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan; 5) Meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.

Sementara itu, untuk mahasiswa, program ini memberi kepastian atas hak mereka untuk dapat belajar di luar kampus yang dapat sesuai dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan mendapatkan pengalaman kerja di berbagai sektor industri yang sedang berkembang, yang tentunya akan sangat berguna untuk perjalanan karir mereka di masa mendatang.

Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/program-magang-dan-studi-independen-bersertifikat-kampus-merdeka-solusi-bagi-perguruan-tinggi-dan-perusahaan/https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/program-magang-dan-studi-independen-bersertifikat-kampus-merdeka-solusi-bagi-perguruan-tinggi-dan-perusahaan/

Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Tahun 2021 Dukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

0

EDURANEWS, JAKARTA: Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) berupaya mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Direktur Pembelajaraan dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi menyampaikan bahwa tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan, yang dimulai dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sampai dengan pandemi Covid-19. Namun di balik tantangan pastinya juga terdapat peluang yang membuat Indonesia lebih inovatif dalam berbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan tinggi.

Aris menyampaikan program KMMI berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. Ia berharap dengan program KMMI ini kelak akan melahirkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan global yang semakin komplek dan mengantarkan Indonesia menjadi Indonesia emas di tahun 2045.

“Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia ini adalah sebuah program guna mendukung Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan keleluasaaan kepada mahasiswa untuk belajar, menimba dan mendapatkan pengalaman di luar kampus,” kata Aris.

Aris menambahkan, program KMMI ini muncul berbasis pada tiga tren makro, yaitu: 1) Permintaan yang berkembang pesat untuk pendidikan tersier berkualitas tinggi di masyarakat, 2) Transformasi digital terjadi di banyak industri sehingga perubahan ini membuat kesenjangan, keterampilan antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja dengan industri, dan 3) Digitalisasi sektor pendidikan tinggi sehingga memudahkan mahasiswa mengakses di dalam dan di luar peguruan tinggi.

“Semoga dengan adaya program KMMI tidak ada lagi batasan belajar atau apapun dan dimanapun dan kata merdeka dalam program MBKM semakin menjadi kenyataan. Semoga niat luhur dan upaya baik ini bermanfaat dan berkontrbusi positif dalam proses pembelajaran di pendidikan tinggi di Indonesia,” tutup Aris dalam acara sosialisasi KMMI.

Kegiatan KMMI ini menjadi bagian kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Perhitungan ekuivalensi sks didasarkan pada luaran program KMMI yang diikuti dan disesuaikan dengan capaian pembelajaran lulusan yang ada di kurikulum program studi masing-masing peguruan tinggi. Dasar perhitungan sks dalam satu kegiatan KMMI sejumlah 3 ska sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait program KMMI, akan dilaksanakan sosialisasi kepada perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I-XVI selama 4 hari mulai tanggal 26 Maret 2021 hingga 31 Maret 2021 yang dilaksanakan secara darimg melalui telekonferensi Zoom dan kanal Youtube Ditjen Dikti.

Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/program-kredensial-mikro-mahasiswa-indonesia-kmmi-tahun-2021-dukung-merdeka-belajar-kampus-merdeka/

Recent Posts