Home Blog Page 33

Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Tetap, Prof. Awaluddin Tjalla Sampaikan Peran Penting Guru BK

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengukuhkan tiga Guru Besar Tetap pada Selasa, (15/6). Tiga Guru Besar Tetap yang dilantik adalah Prof. Dr. Awaluddin Tjalla, M.Pd di bidang Ilmu Pendidikan dan Konseling, Prof. Dr. Arifin Maksum, M.Pd di bidang Ilmu Pendidikan Dasar, dan Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd di bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar.

Acara pengukuhan digelar di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika Kampus A, UNJ dengan peserta yang terbatas, juga disiarkan secara daring melalui Zoom dan siaran langsung di kanal Youtube Edura TV.

Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada ketiga Guru Besar Tetap yang dikukuhkan hari ini atas pencapaian akademik mereka. Ia berharap pengukuhan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan memberi manfaat kepada semua orang.

“Orasi ilmiah yang akan dibawakan oleh Prof. Dr. Awaluddin, M.Pd, Prof. Dr. Arifin Maksum, M.Pd, dan Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd akan memberikan kontribusi penting dalam penguatan dan transformasi pendidikan nasional pada abad 21,” ujarnya.

Prof. Awaluddin Tjalla, M.Pd yang akan dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap hari ini merupakan dosen dalam prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNJ. Dalam kesempatakan ini, Prof. Dr. Awaluddin, M.Pd menyampaikan orasi ilmiah tentang peran guru Bimbingan dan Konseling dalam penguatan karakter peserta didik menghadapi abad 21.

Ia menyampaikan guru memiliki peran menumbuhkan kemampuan serta menuntut peserta didik memberikan perhatian yang cermat untuk mengembangkan keterampilan hidup, di antaranya: (1) Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi, (2) Inisiatif dan pengarahan diri sendiri, (3) Keterampilan sosial dan lintas budaya, (4) Produktivitas dan akuntabilitas, dan (5) Keterampilan dan tanggung jawab.

Ia mengajak melihat bahwa guru Bimbingan Konseling adalah juga bagian dari perspektif tenaga pendidikan, yang saat ini masih ada di dalam implementasi pada perbedaan-perbedaan yang perlu disatukan.

“Oleh karena itu, perubahan-perubahan yang perlu dijadikan sebagai acuan bagi guru Bimbingan dan Konseling adalah pendekatan yang berorientasi pada konteks perkembangan dan preventif,” tuturnya.

Pendekatan holistik yang perlu dijadikan acuan tersebut melihat dari sisi di mana anak dikembangkan, ditumbuhkan, dimanajemeni, tidak lagi pada pendekatan yang sebelumnya berorientasi tradisional pada konteks remedial dan terpusat pada konselor.

Kemudian ia kembali menegaskan pendekatan yang berorientasi pada konteks perkembangan dan preventif mesti dimiliki oleh pada guru Bimbingan dan Konseling. Menurutnya pendekatan ini akan mengembangkan perspektif pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Hadirkan Pembicara Konferensi Internasional Terbanyak dari 37 Negara, UNJ Raih Rekor MURI

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dianugerahi penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan mengadakan konferensi internasional yang menghadirkan 76 pembicara dari 37 negara di 5 benua.

Pada 10-13 Juni 2021, UNJ menjadi tuan rumah Virtual International Conference of Physical Education and Sports Science ke-6 (6th Virtual ICPESS 2021). ICPESS merupakan konferensi internasional mengenai Pendidikan Jasmani dan Ilmu Keolahragaan.

Konferensi internasional yang digelar Pascasarjana UNJ ini bekerja sama dengan Foundation for Global Community Health (GCH). Tema dari kegiatan ini adalah “Active Living Through Exercise and Sports Science: Future Trend For Global Creativity and Sustainability“. Tujuannya untuk mendukung 17 United Nation Sustainable Goals khususnya tujuan ketiga, yakni Health and Well-Being dan Quality Education.

Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si menyatakan bahwa ICPESS memiliki peran penting dalam menyiapkan SDM unggul dalam menjawab tantangan masa depan dengan mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan. Dalam konferensi ini, ide dan gagasan yang berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di bidang Pendidikan Jasmani dan Ilmu Olahraga.

“Harapannya konferensi ini bisa mengakomodasi penemuan penelitian pendidikan jasmani, olahraga, dan ilmu kesehatan,” tutur Prof. Komarudin, M.Si.

Direktur Pascasarjana UNJ Prof. Nadiroh menyatakan konferensi ini memiliki tujuan yang penting tidak hanya untuk fisik, namun juga untuk mental. Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat, ujarnya. Hal tersebut penting untuk membangun kualitas SDM Indonesia.

“ICPESS 2021 bisa terselenggara karena dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi rektor Universitas Negeri Jakarta, wakil rektor, wakil direktur program Pascasarjana, kepada sponsor BNI, Pegadaian, BRI, Mandiri, dan jangan lupa Edura TV, semua sponsor, dan jangan lupa Dispora Jakarta dan Pemerintah DKI Jakarta,” ungkap Prof. Nadiroh.

Konferensi internasional ini berhasil mengumpulkan 259 artikel yang telah dibahas melibatkan 6 keynote, 7 invited speaker, 10 simposium yang melibatkan 45 pembicara, 15 future leader volunteer (FLV) dan 8 parallel session yang membahas semua artikel dari seluruh belahan dunia yang semua merupakan para ahli dalam bidang Pendidikan Jasmani dan Ilmu Olahraga.

Mahasiswa UNJ Arie Ardiansyah Raih Emas di Kejuaraan Freestyle Nasional

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Arie Ardiansyah, mahasiswa Prodi Olahraga Rekreasi angkatan 2018 berhasil meraih medali emas dalam acara Ganesha Freestyle Soccer Competition yang diselenggarakan oleh UKM Sepak Bola Universitas Pendidikan Ganesha. Kompetisi ini digelar dari tanggal 1 Mei 2021 sampai 4 Juni 2021 secara daring.

Dalam kompetisi freestyle sepak bola tersebut, Arie Ardiansyah peroleh skor sebanyak 1087 mengungguli 11 peserta lomba lain dari berbagai kampus di Indonesia.

Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNJ Drs. Mustara Musa, M. Pd mengatakan bangga atas prestasi yang ditorehkan Arie Ardiansyah. Ia juga mengatakan Arie tidak hanya rutin berlatih menjelang kompetisi ini, ia berlatih sepanjang tahun.

“Walaupun terlatih atau tidak di dalam kompetisi, kita selalu menanamkan kepada persiapan yang baik, secara fisik dan mental,” ujar Drs. Mustara Musa, M. Pd.

Arie Ardiansyah telah menggeluti dunia freestyle sepak bola sejak duduk di bangku SMA, namun setelah kuliah latihan yang dilakukannya bertambah intensif. Kedisiplinannya dalam berlatih itu berhasil menghantarkan Arie ke berbagai prestasi.

Mahasiswa Olahraga Rekreasi ini juga bahkan sudah pernah mewakili Indonesia dalam berbagai kompetisi internasional di beberapa negara. Drs. Mustara Musa, M. Pd mengatakan Arie menjadi salah satu pemain freestyle sepak bola terbaik yang Indonesia miliki.

Freetyle sepak bola merupakan kompetisi yang jarang digelar dan belum terstruktur, ujar Drs. Mustara Musa, M. Pd. Sehingga mesti rajin mencari kompetisi, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Adanya pandemi menjadi faktor penambah kompetisi ini semakin jarang diadakan. Drs. Mustara Musa, M. Pd berharap nantinya UNJ bisa menjadi tuan rumah dalam kejuaraan freestyle sepak bola.

 

Kampus Mengajar Angkatan 2 Diluncurkan, Pendaftaran Dibuka Hingga 30 Juni 2021

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Kampus Mengajar 2 pada Jumat, (11/6). Pendaftaran program Kampus Mengajar 2 ini resmi dibuka pada tanggal 11 Juni 2021 kemarin sampai 30 Juni 2021.

Dalam Kampus Mengajar 2, mahasiswa yang berpartisipasi ditargetkan mencapai 17.000 dan mereka akan disebar mendampingi kegiatan pembelajaran di 3.440 SD dan 375 SMP di seluruh Indonesia. Sedangkan di Kampus Mengajar 1  mahasiswa yang berpartisipasi sebanyak 14.621 yang tersebar di 4.710 SD.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam mengatakan manfaat yang diberikan oleh 14.710 mahasiswa di Kampus Mengajar 1 sangat dirasakan oleh para guru dan siswa. Ia juga mengatakan selain mendapat insentif dari pemerintah, kegiatan mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar selama tiga bulan akan dikonversikan menjadi 20 SKS.

“Kali ini adik-adik akan mengajar di lebih dari 3.400 Sekolah Dasar dan 375 Sekolah Menengah Pertama, untuk mendampingi para guru, mendampingi  kepala sekolah, melatih tentang penggunaan teknologi dan memperkuat literasi,” ujarnya.

Beberapa persyaratan dalam mendaftar Kampus Mengajar angkatan 2 ini antara lain: mahasiswa minimal semester 5 program S1, IPK minimal 3 dari skala 4, asal perguruan tinggi di bawah Dirjen Dikti, minimal akreditasi prodi B, dan mahasiswa melampirkan prestasi dan pengalaman mengajar dan berorganisasi sebagai poin tambahan.

Jadwal Kampus Merdeka Angkatan 2:

– Pendaftaran: 11-30 Juni 2021
– Seleksi: 1-30 Juli 2021
– Pembekalan dan Pemberangkatan: 1-15 Agustus 2021
– Penugasan: 15 Agustus – 17 Desember 2021
– Penarikan Mahasiswa: 18 Desember 2021

Pendaftaran Kampus Mengajar 2 bisa dilakukan di https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/kampusmengajar2021 .

Sekolah Perempuan Kembangkan Pemikiran Kritis dan Kepedulian Sosial Perempuan

0
Sumber gambar: https://kapalperempuan.org

EDURA NEWS, JAKARTA – Sekolah Perempuan dikembangkan oleh Institut KAPAL Perempuan (Lingkaran Pendidikan Alternatif Perempuan) sejak tahun 2000. Sekolah Perempuan sudah banyak tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sekolah nonformal ini dikembangkan di wilayah-wilayah miskin di kota dan desa, pesisir, dan di wilayah terpencil.

Sekolah Perempuan menjadi wadah pembelajaran di tingkat komunitas. Sekolah Perempuan memiliki tujuan untuk mengembangkan kepemimpinan perempuan agar memiliki kesadaran kritis, kepedulian, solidaritas, serta komitmen untuk melakukan perubahan di masyarakat.

Institut KAPAL Perempuan melalui Sekolah Perempuan sudah banyak melakukan training-training di berbagai wilayah di Indonesia untuk membangun jiwa  kepemimpinan perempuan. Proses pembelajan di Sekolah Perempuan menekankan pengalaman perempuan sendiri.

Latar belakang anggota Sekolah Perempuan juga beragam, tidak terbatas etnis, agama, usia, dan kemampuan. Pembelajaran di Sekolah Perempuan dilakukan secara intensif setiap satu atau dua minggu sekali di rumah-rumah penduduk atau di kantor RW, pertemuannya cukup fleksibel.

Institut KAPAL Perempuan telah mengembangkan model pendidikan untuk perempuan marginal yang disebut Pendidikan Adil Gender. Pendidikan Adil Gender ini mencoba untuk mengintegrasikan proses peningkatan pemikiran kritis, keahlian hidup, dan pengorganisasian perempuan di komunitas.

Melalui model pendidikan ini, diharapkan perempuan marginal dapat memiliki sikap mandiri, sehingga mereka dengan otonom bisa mengambil tindakan-tidakan rasional dan tidak merugikan dirinya sendiri, entah di dalam ranah keluarga atau ranah publik.

Sekolah Perempuan yang diinisiasi Institut KAPAL Perempuan ini juga berupaya memberikan kesadaran permepuan mengenai kebijakan, sehingga mereka menjadi orang yang peduli dengan kebijakan dan terlibat langsung dalam forum-forum pengambilan keputusan, serta mengadvokasi masyarakat yang sulit mengakses layanan pemerintah. Dengan itu, anggotanya aktif mengikuti Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) di daerahnya masing-maisng.

Sekolah Perempuan tidak hanya mengembangkan pemikiran kritis dan solidaritas sesama manusia, namun juga mengembangkan keterampilan perempuan. Keterampilan yang dikembangkan disesuaikan dengan sumber daya di daerah masing-masing, biasanya berbentuk kerajinan. Kerajinan tangan hasil perempuan di Sekolah Perempuan seringkali diperdagangkan dan itu membantu kemandirian finansial perempuan.

Mulai tahun 2013, Sekolah Perempuan mendapat dukungan dari program MAMPU-DFAT Australia sehingga sekolah ini makin berkembang. Berdasasarkan data dari program MAMPU, Sekolah Perempuan sudah dikembangkan di 6 provinsi, 9 kabupaten atau kota, dan 25 desa. Pemerintah Daerah juga mereplikasi model pembelajaran sekolah ini di menjadi lebih dari 80 desa.

Sumber: https://kapalperempuan.org dan https://www.mampu.or.id

Virtual ICPESS Ke-6 Digelar UNJ, Hadirkan 76 Pembicara dari 37 Negara

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Virtual International Conference of Physical Education and Sports Science Ke-6 Tahun 2021 (6th Virtual ICPESS 2021) diselengggarakan mulai hari ini (10/6) oleh Pascasarjana UNJ bekerja sama dengan Foundation for Global Community Health (GCH). Virtual ICPESS ke-6 ini akan dilaksanakan sampai Minggu, 13 Juni 2021.

Tujuan konferensi virtual ICPESS yang ke-6 ini adalah mendukung 17 United Nation Sustainable Goals khususnya tujuan ketiga, yakni Health and Well-Being dan Quality Education. Dengan tujuan tersebut, tema kali ini adalah “Active Living Through Exercise and Sports Science: Future Trend For Global Creativity and Sustainability“. Harapannya konferensi interdisipliner ini adalah meningkatkan kualitas hidup melalui aktivitas fisik dan olahraga dari lokal hingga global.

ICPESS ke-6 menghadirkan 76 pembicara terbaik dari 37 negara. Acara yang akan berlangsung selama empat hari tersebut diadakan secara virtual mengingat pandemi COVID-19. Konferensi internasional kali ini akan berpotensi untuk mendapatkan rekor MURI karena menjadi konferensi internasional terbesar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

Sebelumnya Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNJ pernah berkesempatan menjadi tuan rumah 4th International Conference of Physical Education and Sports Science pada tahun 2015. Saat itu ada 24 negara dari 3 benua yang hadir dalam konferensi internasional tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dr. H. Zainudin Amali, S.E, M.Si mengatakan bahwa ICPESS ini penting dalam mendukung era “new normal” karena olahraga merupakan unsur penting dalam menyehatkan tubuh manusia. Selain itu, menurutnya olahraga dengan aturan-aturannya juga bisa membangun nilai-nilai kejujuran. Begitupun pendidikan jasmani, selain penting untuk tubuh manusia, juga memiliki peranan penting dalam semangat nasionalisme.

“Olahraga merupakan produk sosial dan budaya yang memiliki makna bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Melalui olahraga, terciptalah masyarakat yang sehat dan sportif,” ujar Dr. H. Zainudin AMali, S.E, M.Si.

Direktur Pascasarjana UNJ Prof. Nadiroh menyatakan konferensi ini memiliki tujuan yang penting tidak hanya untuk fisik, namun juga untuk mental. Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat, ujarnya. Hal tersebut penting untuk membangun kualitas SDM Indonesia.

“ICPESS 2021 bisa terselenggara karena dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi rektor Universitas Negeri Jakarta, wakil rektor, wakil direktur program Pascasarjana, kepada sponsor BNI, Pegadaian, BRI, Mandiri, dan jangan lupa Edura TV, semua sponsor, dan jangan lupa Dispora Jakarta dan Pemerintah DKI Jakarta,” ungkap Prof. Nadiroh.

Founder ICPESS Prof. Dr. Ming-Kai Chin sebelum membuka acara ini secara resmi mengatakan ia senang lantaran UNJ telah menerima undangan menjadi tuan rumah konferensi internasional ICPESS yang ke-6 ini. Ia juga menyatakan bahwa perencanaan dan pengorganisasian yang dilakukan UNJ sangat baik. Telah terbukti pada ICPESS pertama yang dituanrumahi oleh UNJ pun sudah berhasil karena dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi lokal dan internasional.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Ming-Kai Chin mengatakan ICPESS 2021 yang didukung oleh 76 pembicara dari 37 negara ini menjadi salah satu konferenmsi internasional terbesar. Konferensi internasional ini menegaskan pentingnya hidup aktif melalui dukungan ilmu olahraga dengan kreativitas dan keberlanjutan.

Kemudian Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si menyatakan bahwa ICPESS memiliki oeran penting dalam menyiapkan SDM unggul dalam menjawab tantangan masa depan dengan mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan. Dalam konferensi ini, ide dan gagasan yang berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di bidang pendidikan jasmani dan keolahragaan.

“Harapannya konferensi ini bisa mengakomodasi penemuan penelitian pendidikan jasmani, olahraga, dan ilmu kesehatan,”tutur Prof. Komarudin, M.Si.

44 artikel terpilih dalam konferensi ini akan dipublikasi di The Journal of Physical Education and Sport (JPES) yang terindeks Scopus. Artikel-artikel lainnya akan dipublikasi di jurnal internasional Q3 atau alternatif lainnya jurnal nasional Sinta 3 dan Sinta 4. Konferensi yang memfasilitasi gagasan di bidang kesehatan dan keolahragaan ini harapannya menjadi bagian dari upaya menyukseskan pembangunan berkelanjutan.

UNJ Tampilkan Produk Penelitian Unggulan dalam Virtual Riset Expo dan LPPM Award 2021

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Pada Rabu siang, (9/6), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan  pembukaan Virtual Riset Expo dan LPPM Award 2021 dengan tema “Mewujudkan Produk Penelitian yang Inovatif dan Unggul”.

Pembukaan Virtual Riset Expo 2021 ini dilangsungkan di Auditorium UTC, Lantai 8, Kampus A UNJ. Acara juga digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dan siaran langsung di kanal Youtube Edura TV.

Riset Expo dan LPPM Award ini merupakan kegiatan rutin UNJ yang digelar setiap tahun, tahun ini menjadi pertama kalinya digelar secara virtual. Akan ditampilkan 52 produk penelitian unggulan UNJ yang akan dibagi sesuai bidang di ruang-ruang virtual.

Kegiatan ini akan berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 9 Juni 2021 sampai 16 Juni 2021. Untuk mengunjungi UNJ Virtual Riset Expo 2021, pengunjung bisa mengunjungi laman http://lppm.unj.ac.id/risetexpo2021/

Ketua LPPM UNJ Dr. Ucu Cahyana, M.Si berharap publikasi acara ini dapat dilakukan secara massif oleh civitas akademika UNJ. Tujuannya agar penelitian tidak berhenti dalam laporan dan publikasi di jurnal, namun juga bisa digunakan untuk masyarakat luas sebagai bagian dari kontribusi UNJ bagi bangsa.

Selain itu dalam acara ini juga akan diberikan penghargaan kepada dosen dan unit kerja yang telah melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai kategori.

Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si mengatakan acara ini merupakan bukti bahwa civitas akademika UNJ mampu menghasilkan keluaran penelitian berupa produk-produk inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Oleh karena itu, orientasi kegiatan pengabdian masyarakat harus dapat diarahkan kepada wujud nyata sumbangsih karya-karya inovatif dosen bagi masyarakat,” ujarnya.

Kemudian Plt. Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Prof. Ismunandar dalam sambutannya mengucapkan selamat untuk raihan riset UNJ. Ia menginformasikan bahwa ke depan akan banyak kolaborasi antara riset di Perguruan Tinggi dengan badan riset yang merupakan integrasi dari semua Balitbang Kementerian dan LPNK.

Kemendikbudristek Buka Rekrutmen Peneliti Lapangan, Berikut Syaratnya

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI saat ini sedang membuka rekrutmen untuk menjadi peneliti muda. Tujuannya untuk berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui kegiatan evaluasi Program Sekolah Penggerak.

Program tersebut adalah hasil kolaborasi antara Kemendikbudristek dan Pemerintah Daerah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik melalui peningkatan kualitas SDM (kepala sekolah dan guru) yang unggul.

Dilansir dari laman puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id, penelitian tersebut dilakukan di 10 lokasi, di antaranya Kota Bandung, Kabupaten Sidoarjo, Kota Pontianak, Kabupaten Manggarai Timur, Kota Kupang, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Padang, Kabupaten Banggai, dan Kabupaten Deli Serdang.

Berikut ini beberapa kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi peneliti lapangan terkait kegiatan evaluasi Program Sekolah Penggerak.

Kualifikasi

1. Minimum lulusan S1 dari jurusan Antropologi, Sosiologi atau bidang Pendidikan.
2. Memiliki pengalaman penelitian atau pendampingan di bidang pendidikan.
3. Memahami dan/atau memiliki minat yang kuat terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia.
4. Mampu beradaptasi dalam lingkungan yang baru dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
5. Memiliki kecakapan menulis laporan penelitian kualitatif.
6. Bersedia ditempatkan di lokasi penelitian (live in) selama 2 bulan (September-Oktober 2021).
7. Mampu bekerja secara tim.
8. Memiliki laptop dan alat perekam suara (voice recorder).

Tahapan Seleksi

1. Batas pengeriman berkas: 5 Juli 2021.
2. Pengumuman hasil seleksi administrasi: 20 Juli 2021.
3. Seleksi wawancara: 22-30 Juli 2021.
4. Pengumuman hasil seleksi wawancara: 7 Agustus 2021.
5. Pembekalan: 19 – 27 Agustus 2021.

Jika kamu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan berniat mendaftar, bisa mengirimkan lamaran ke alamat email evaluasi.psp@gmail.com paling lambat 5 Juli 2021.

Orasi Ilmiah, Prof. Komarudin : Pembelajaran PPKn Kunci Persemaian Toleransi Sosial

0

 

EDURANEWS, JAKARTA- Aula Latief Hendraningrat menjadi saksi penting dalam pengukuhan 22 guru besar tetap UNJ (8/6). Pengukuhan ini menjadi kado terindah Dies Natalies UNJ ke 57. Kehadiran 22 guru besar ini menandakan UNJ terus menciptakan para akademisi penting dalam pelbagai bidang keilmuan.

Pengukuhan Guru Besar ini  diselenggarakan secara daring dan luring. Peserta yang hadir luring mengikuti prosesi penetapan guru besar mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Prof. Komarudin, rektor UNJ menjadi pembuka orasi ilmiah sebagai pertanggungjawaban secara keilmuan  di bidang Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 

Prof. Komarudin membawakan orasi ilmiah dengan judul, “Toleransi Sosial: Persemaian dan Pengukurannya dalam Pembelajaran PPKn”.

Sebelum orasi, Prof. Komarudin membacakan pantun yang membuat isi ruang sidang penuh canda dan tawa. 

Prof. Komarudin menjelaskan bahwa substansi orasi ilmiah ini merupakan sintesis antara pengalaman Tridharma Pendidikan Tinggi, khususnya penelitian-penelitian dalam diskursus teori tentang evaluasi pembelajaran domain afektif, khususnya mengenai toleransi sosial.

Ada tiga sintesis penting yang diungkapkan Prof. Komarudin dalam penelitiannya. Pertama, konstruksi dimensi dan indikator toleransi sosial. Kedua, instrumen baku pengukur toleransi sosial. Ketiga, aplikasi pengolahan data mengukur indeks toleransi sosial. Ketiga sintesis inilah menjadi kunci serta kebaruan atau novelty yang didapatkan Prof. Komarudin dalam penelitiannya.

Penting Pembelajaran PPKn

Masyarakat Indonesia yang plural-multikultural ini mempunyai ragam etnik, agama, sosial, ideologi, politik dan lainnya. Keragaman inilah yang mendapatkan tantangan mengenai soal toleransi sosial.

Prof. Komarudin menyoroti problematika toleransi sosial. Apalagi tantangan kontemporer hari ini yang datang dari teknologi informasi terutama fenomena media sosial yang ditandai dengan era disrupsi. 

“Yang dikhawatirkan munculnya disintegrasi,” tegas Prof. Komarudin.

Pendidikan menjadi jalan terciptanya masyarakat yang penuh toleransi sosial. Terkhusus mengenai pendidikan formal dalam pembelajaran PPKn. PPKn dipercaya sebagai wahana pengetahuan yang integratif dalam menciptakan kecakapan kewarganegaraan. Prof. Komarudin menyebut secara khusus pengembangan pembelajaran PPKn ini sebagai pedagogi toleransi sosial. 

“Pendidikan sesungguhnya menjadi lembaga yang pas untuk menumbuhkembangkan toleransi sosial,” ucap Prof. Komarudin. 

Pedagogi toleransi sosial inilah yang diharapkan adanya perubahan sikap dan perilaku yang membentuk habitus dan menciptakan karakter.

Prof. Komarudin menyadari betul masyarakat multikultural diperlukan toleransi sosial sebagai sendi berbangsa dan bernegara. Dalam lingkup pendidikan, pembelajaran PPKn menjadi jalan menguatkan nilai toleransi peserta didik. 

Selama puluhan tahun Prof. Komarudin mendalami permasalahan ini. Ada tiga dimensi sosial yang ditemukan yaitu agama, etnik dan politik. Pengukuran toleransi sosial pun dilakukan agar mengetahui indeks toleransi sosial. Terutama pengukuran mengenai afektif. 

“Pengukuran-pengukuran afektif itu menjadi sesuatu yang penting dalam asesmen,” ucap Prof. Komarudin.

Asimilasi menjadi toleransi paling tinggi. Perbedaan etnik maupun politik diperlukan sikap asimilasi dalam mengurai perpecahan. 

Prof. Komarudin lahir di Indramayu 1 Maret 1964. Selama menjadi akamedisi, Prof. Komarudin banyak mempublikasin penelitian di pelbagai jurnal ilmiah dan menerbitkan buku. Salah satu buku terbaru Prof. Komarudin adalah “Kurikulum Berbasis Sekolah : Refleksi Penerapan Kurikulun Melalui Evaluasi Pembelajaran PPKn (UNJ Press, 2020)

 

Recent Posts