Home Blog Page 31

Pertukaran Mahasiswa Merdeka Diperpanjang, Ayo Segera Daftar!

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Pendaftaran pogram Pertukaran Mahasiswa Merdeka untuk seluruh mahasiswa di Indonesia diperpanjang sampai 2 Juli 2021 pukul 23.59 WIB. Perpanjangan masa daftar tersebut diumumkan lewat akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

“Ada kabar gembira nih. Pendaftaran Pertukaran Mahasiswa Merdeka diperpanjang hingga 2 Juli 2021 pukul 23.59 WIB. Ayo masih ada kesempatan untuk mendaftarkan diri kamu di Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Jangan sampai ketinggalan! Sebarkan informasi ini ke teman mahasiswa yang lain ya,” tulis akun Instagram Ditjen Dikti pada Selasa, (29/6).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan sebanyak 20.000 mahasiswa lolos seleksi untuk program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021 ini.
Melalui program ini, mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar di Perguruan Tinggi lain.

Tujuannya untuk membuka ruang pertemuan bagi mahasiswa untuk belajar menghargai perbedaan dan keberagaman selama melakukan pembelajaran.

Terdapat tiga skema yang bisa dipilih mahasiswa dalam mengikuti program ini. Pertama, total 20 SKS dapat ditempuh seluruhnya di Perguruan Tinggi penerima dilaksanakan secara luring. Kedua, total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring. Ketiga, Total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring, dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi mitra secara daring dan atau di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring.

Mahasiswa yang mengikuti program ini juga nantinya akan mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang akan dibimbing dosen, kegiatan ini setara dengan 2 SKS. Empat kegiatan pokok yang ada pada Modul Nusantara, di antaranya ada kebhinekaan (14 kegiatan), inspirasi (3 kegiatan), refleksi (7 kegiatan), dan kontribusi sosial (1 kegiatan).

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti program ini, di antaranya:

1. Mahasiswa S1 non-vokasi, aktif pada semester 3, 5, dan 7 dari PTN – PTS di seluruh tanah air

2. Memiliki IPK minimal 2,75 atau memiliki pengalaman prestasi non-akademik tingkat daerah/nasional/ internasional (dibuktikan dengan dokumen yang sah).

3. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif

4. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada perguruan tinggi pengirim

5. Bersedia mentaati seluruh ketentuan tertulis pada buku POB (Pedoman Operasional Baku) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

6. Mendapatkan rekomendasi dari PT asal dan izin orang tua/wali.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/pertukaranMahasiswaMerdeka2021.

Menilik Kembali Arah Pendidikan Nasional

0

Judul: Pendidikan Nasional: Arah ke Mana
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Terbit: Juni 2012
Tebal: 308 Halaman

Buku ini diterbitkan dalam rangka pemberian hadiah kepada Prof. H.A.R Tilaar dalam usianya yang ke-80 tahun saat itu. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari para sahabat Prof. Tilaar. Ada sebanyak 25 sahabat Prof. Tilaar yang menyumbangkan pikirannya dalam penulisan buku ini. Kumpulan tulisan ini diharapkan sebagai forum yang nantinya dapat memantik diskusi mengenai masa depan pendidikan Indonesia.

Prof. H.A.R Tilaar adalah pemikir dan praktisi pendidikan yang telah banyak berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia adalah tokoh pendidikan yang sangat menguasai ilmu pedagogi. Prof. Tilaar lahir pada tanggal 15 Juni 1932 di Minahasa, Sulawesi Utara. Ia wafat di umurnya yang ke 87 tahun, tapatnya pada tanggal 30 Oktober 2019. Meski raganya telah tiada, pemikiran-pemikiran Prof. Tilaar masih menjadi aset bangsa ini, pemikiran kritisnya terhadap pendidikan nasional menginspirasi banyak pendidik dan pemikir di Indonesia.

Pada tahun 1997, Prof. Tilaar menjadi Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Selain itu, Prof. Tilaar juga pernah menjadi Dekan Fakultas Pasca Sarjana IKIP yang sekarang menjadi Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1976-1980.

Prof. Tilaar berperan aktif dalam mendirikan Yayasan Buku Utama, menjadi anggota Badan Pengembangan Buku Nasional, juga merupakan anggota Dewan Riset Nasional sejak tahun 1999 sampai 2004.

Meutia Hatta Swasono menulis pandangannya mengenai Prof. Tilaar dengan judul “Prof. H.A.R. Tilaar: Pendidik yang Budayawan dan Pemikir Masa Depan Bangsa”. Di sana ia menuliskan pemikiran Prof. Tilaar, salah satunya tentang kritiknya mengenai terpisahnya pendidikan dari kebudayaan. Prof. Tilaar memiliki pandangan miltikulturalisme dalam melihat pendidikan Indonesia. Menurutnya, ada dua hal yang harus dikembangkan dalam pendidikan multikultural, yakni membangkitkan toleransi dan mengembangkan trust.

Meutia Hatta juga menuliskan betapa Prof. Tilaar menentang komersialisasi pendidikan yang menurut istilah Prof. Tilaar disebut sekolah “bertarif” internasional? Bjkan sekolah “bertaraf” internasional. Hal ini membuat pendidikan Indonesia kehilangan arah karena ranah pendidikan tidak didesain oleh ahli pendidikan Indonesia sendiri.

Ahmad Syafii Maarif juga turut menuliskan pandangannya mengenai Prof. Tilaar. Menurutnya, Prof. Tilaar tidak pernah diam dalam memikirkan masalah pendidikan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya karya yang ia tulis mengenai pendidikan.

Ahmad Syafii Maarif menulis, “Prof. Tilaar tentu sangat gelisah melihat perkembangan moral bangsa Indonesia yang semakin memburuk dari hari ke hari. Bukankah itu semua dapat dikaitkan sebagai akibat dari kegagalan pendidikan?” (Halaman 7).

Saat itu, diterbitkan sejumlah 3 buku oleh Penerbit Buku Kompas sebagai hadiah ulang tahun Prof. Tilaar. Tiga buku tersebut adalah Pendidikan Nasional: Arah Ke Mana?, Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneurship dalam Pendidikan Nasional, dan Kaleidoskop Pendidikan Nasional.

Buku ini sangat kaya dengan berbagai perspektif mengenai pendidikan. Banyak pikiran-pikiran kritis nan progresif yang tertuang dalam buku ini. Selain sebagai sahabat Prof. Tilaar, para penulis buku ini juga aktif dalam dunia pendidikan. Meski telah diterbitkan bertahun-tahun yang lalu, bahasan-bahasannya masih tetap relevan untuk pendidikan Indonesia masa sekarang yang sedang terus berjalan menuju arah perbaikan.

Keren! Murid Kelas 10 Ciptakan Aplikasi Penghitung Sampah

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Murid kelas 10 Sekolah Cikal Surabaya berhasil menciptakan aplikasi bernama Wasteens, aplikasi penghitung kepemilikan sampah manusia yang diproduksi sehari-hari. Berkat inovasi tersebut, saat ini tim “Arek Wedok” telah dinyatakan masuk semifinal dalam kompetisi internasional “Technovation Girls Challenge” 2021.

Mulanya, Happy Sri Sholihatul Hidayah, Angel dan Nays menciptakan aplikasi Wasteens karena rasa ingin tahu untuk mencoba kompetisi internasional “Technovation Girls Challenge”. Mereka mengikuti 10 sesi pelatihan remaja tanpa biaya.

Tim Happy, Angel dan Nays mereka beri nama “Arek Wedok” yang artinya “The Girls”. Happy mengatakan nama tim khas Surabaya didedikasikan untuk mewakili kota asal Surabaya di kancah internasional.

Happy sebagai pemimpin tim “Arek Wedok” mengatakan bahwa ide menciptakan aplikasi hitung sampah perorangan Wasteens ini didorong oleh kondisi masyarakat yang masih kurang peduli dengan kepemilikan sampah.

“Dimulai dari memetakan masalah sekitar kita, kita berpikir bahwa sampah selalu jadi masalah utama. Kemudian, dari sana kita berpikir lagi, bagaimana caranya bisa memberikan solusi dari masalah sampah ini? Mengingat kebanyakan orang masih banyak malas mendaur ulang karena waktu, akses alat. Dari sinilah kita kembali memetakan apakah langkah awal sebelum daur ulang. Nah, ide menelusuri (tracking) sampah dengan aplikasi inilah terlahir supaya kita tahu pemasukan sampah atau pengeluarannya,” jelas Happy, dilansir dari cikal.co.id.

Happy mengatakan tim Arek Wedok menciptakan aplikasi ini dalam jangka waktu dua sampai tiga minggu saja. Awalnya mereka berusaha membuat aplikasi yang jarang terpikirkan oleh banyak orang, tetapi tetap bermanfaat. Tujuan akhir dari Wasteens ini agar penggunanya bisa menelusuri kepemilikan sampahnya masing-masing.

Awalnya, inovasi yang mereka buat ini tidak menang di tingkat nasional, namun mereka tidak ingin berhenti di sana. Tim “Arek Wedok” diminta untjk mengunggah proposal proyek aplikasi penghitung sampah Wasteens ini di tingkat internasional. Setelah dinyatakan lolos ke semifinal, saat ini Happy dan teman-temannya sedang menunggu penilaian akhir juri.

Sumber: cikal.co.id

Ini Dia Kanal Youtube Edukatif dan Menyenangkan untuk Temani Harimu!

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Untuk sahabat Edura News yang sedang mencari tontonan yang menyenangkan dan edukatif, Edura News memiliki beberapa rekomendasi tontonan di Youtube yang akan menemani Minggu kalian, lho!

Ada banyak tontonan Youtube yang bisa menambah ilmu pengetahuanmu di bidang Sains, Sosial-Budaya, Teknologi, Sejarah, sampai Psikologi. Berikut beberapa kanal Youtube yang telah Edura News pilihkan untuk menemani hari rehat kalian.

1. Kok Bisa?

Kanal Youtube Kok Bisa? disebut sebagai pelopor kanal Youtube edukasi pertama di Indonesia. Saat ini kanal Kok Bisa? telah memiliki lebih dari 1 juta pengikut.

Kanal Youtube ini menyuguhkan banyak konten seputar pertanyaan yang selalu terbesit di pikiran kita, seputar Sejarah, Biologi, Geografi, Sosial, Politik, dan lainnya. Informasinya dikemas dengan animasi bergerak dan penjelasan yang sangat mudah dipahami.

Dengan penyajian melalui animasi tersebut, Kok Bisa? yakin bahwa konsep rumit bisa digambarkan dengan kontekstual. Contoh kontennya adalah “Kenapa Orang Bule Tinggi-tinggi?”, “Apa Jadinya Jika Laut Kering?”, “Bagaimana Fosil Bisa Bertahan Jutaan Tahun?”, dan lainnya.

2. Hujan Tanda Tanya

Kanal Youtube berpengikut 472 ribu ini menyuguhkan pengetahuan seputar sains, sosial-budaya, teknologi, serta aneka tips.

Beberapa contoh kontennya di antaranya “Mindfulness and Emotional Intelligence”, “Cinta adalah Seni”, “Awal Mula Astronomi Modern”, dan lain-lain. Kontennya dikemas secara ringan, mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita tanyakan setiap hari.

Setiap pertanyaan yang terjawab akan menghasilkan pertanyaan baru, sehingga pikiran manusia selalu berada dalam Hujan Tanda Tanya. Kanal Youtube ini dikelola oleh sekelompok pemuda diaspora yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia kepada sains dan teknologi.

3. Ayo Mikir

Kanal Youtube yang memiliki pengikut sebanyak 123 ribu ini menyajikan konten tayangan yang edukatif dan juga mudah dipahami. Konten Ayo Mikir berfokus pada pembelajaran seputar sains, seperti Fisika, Biologi, hingga Psikologi.

Dengan video stop-motion, kita disuguhi tontonan edukasi yang menarik. Beberapa conton konten yang dibuatnya seperti “Cara Kerja Evolusi”, “Kenapa Wabah Covid Sulit Banget Dihilangkan?”, Apa Gravitasi Itu Nyata?”, “Kapan Planet Bumi dan Manusia Punah?”, dan lain-lain.

4. Satu Persen

Satu Persen yang baru didirikan pada Januari 2019 telah memiliki pengikut sebanyak 1.45 juta. Ini menjadikan kanal Youtube Satu Persen sebagai satu kanal Life-school terbesar di Indonesia.

Konten yang disuguhkan dalam kanal ini antara lain seputar kemampuan dasar kehidupan, pemahaman diri, hubungan sosial, makna hidup, serta produktivitas dan karir. Tema-tema itu dibawakan secara ringan sehingga bisa dinikmati semua kalangan.

Beberapa contoh konten di Satu Persen adalah “Rahasia Mengontrol Diri Sendiri Ala Filsafat Stoic”, “2 Tipe Krisis Hidup di Umur 20an”, “Filosofi Pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara”, “Cara Mengatasi Overthinking Ala Socrates”, dan lain-lain.

5. Inspect History

Kanal Youtube Inspect History didirikan pada 22 Juli 2018, kini telah memiliki sebanyak 394 ribu pengikut. Kanal Youtube ini menghadirkan konten berbasis sejarah dengan analisa yang mendalam.

Walau menghadirkan analisa yang tajam, konten-konten sejarah dalam kanal Youtube ini mudah dipahami. Mereka berharap penontonnya bisa mengambil kesimpulan dengan bijak dari setiap kontennya dan menjalani hidup yang lebih baik dengan mempelajari sejarah.

Beberapa contoh kontennya adalah “Penyebab Utama Amerika Serikat Sering Perang”, “Mengapa Pertempuran Sejarah Bisa Terjadi?”, “Kisah Pahlawan Wanita yang Terlupakan”, “Mengapa dalam Sejarah: VOC bisa Menguasai Indonesia?”, dan lain-lain.

Itulah 5 rekomendari kanal Youtube menyenangkan yang akan menambah pengetahuan teman-teman Edura News.

Kemendikbudristek dan LPDP Hadirkan Program Riset Terapan untuk Vokasi

0

EDURA NEWS, JAKARTA –
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) rilis Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri bagi Dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV).

Program ini nantinya akan berjalan selama 10 bulan dengan dana usulan maksimal Rp 500 juta per proposal. Total proposal yang nantinya akan didanai adalah sebanyak 51 usulan. PTPPV ini juga didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui skema pendanaan riset terapan.

Peserta dari program ini merupakan tim yang terdiri atas dosen atau kelompok dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa calon periset (minimal semester lima atau yang sedang melaksanakan tugas).

Tujuan dari program ini adalah insan vokasi diharapkan mampu mengembangkan riset terapan yang berkontribusi dan menyelesaikan masalah nyata di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) juga di masyarakat. Sasaran yang diprioritaskan adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sering mengalami tantangan dalam pengembangan usahanya, ujar Wikan Sakarinto. Selain itu, PTPPV bertujuan meningkatkan kualitas dosen dengan meneliti topik-topik yang relevan sesuai dengan kebutuhan industri atau masyarakat.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Organisasi Anindya Bakrie mengatakan pemerintah perlu membuat daftar okupasi pekerjaan kritis dan memilah tenaga ahli yang harus disegerakan dan dipersiapkan karena bagaimanapun juga dengan adanya pandemi ini kebutuhan terkait hal itu akan semakin cepat dibutuhkan.

Riset yang diharapkan integratif dan kolaboratif ini dapat digarap dalam beberapa tema riset, di antaranya di bidang ekonomi kreatif, pariwisata, energi baru dan terbarukan, kehutanan, transportasi, kesehatan, pertanian, sosial humaniora, kemaritiman, dan pengembangan karya kekayaan intelektual yang dimiliki DUDI atau PTPPV.

Tersedia dua macam skema yang bisa dipilih oleh para pendaftar. Pertama skema A, yaitu pengembangan riset terapan dari permasalahan nyata di DUDI dan masyarakat. Keluaran yang diharapkan berupa peningkatan produktivitas, akurasi, efisiensi dan efektivitas dapat berbentuk produk/model/prototipe/naskah akademik/model tata kelola/usulan kebijakan yang dikembangkan berdasarkan temuan dan/atau masalah di lapangan, baik di DUDI maupun di masyarakat. Kedua adalah skema B, yaitu pengembangan riset terapan lanjutan/riset pengembangan yang dikembangkan dari perolehan Kekayaan Intelektual (KI) sebelumnya oleh PTPPV atau DUDI dengan mengacu pada kebutuhan industri dan masyarakat yang memiliki nilai ekonomi-sosial.

Pendaftaran dibuka sejak 23 Juni sampai 6 Agustus 2021. Bagi sahabat Edura News yang ingin mendapat informasi lebih lanjut, bisa mengakses laman beasiswa.vokasi.kemdikbud.go.id/.

Sumber: kemdikbud.go.id

Masuk Perguruan Tinggi Terbanyak, SMA Pradita Dirgantara Cetak Rekor Muri

0

EDURA NEWS, JAKARTA – SMA Pradita Dirgantara menjadi sekolah yang berhasil meloloskan angkatan perdananya terbanyak pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021. Atas capaian tersebut, SMA ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri).

Penyerahan rekor Muri ini diikuti oleh seluruh civitas akademika SMA Pradita Dirgantara serta orangtua murid secara virtual pada Jumat, (25/6). Dalam acara tersebut, Founder of Muri Jaya Suprana mengukuhkan SMA Pradita Dirgantara sebagai peraih rekor. Rekor ini diterima secara simbolis oleh Direktur Pengembangan SMA Pradita Dirgantara Dwi Agus Yuliantoro.

“Pada lulusan angkatan pertamanya 2021, para siswa berhasil diterima di perguruan tinggi baik domestik maupun mancanegara dengan persentase lebih dari 93 persen,” ujar Jaya Suprana saat mengukuhkan SMA Pradita Dirgantara sebagai penerima rekor Muri.

Dari banyaknya alumni yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) itu di antaranya 1 alumni diterima di jalur SNMPTN, 3 alumni diterima di Universitas Indonesia melalui jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), 116 alumni diterima di PTN melalui jalur SBMPTN, 3 alumni diterima di jalur prestasi Universitas Sebelas Maret (UNS), 1 alumnus diterima di kelas internasional ITB, 1 alumnus di perguruan tinggi kedinasan negara, dan 10 alumni diterima di Universitas Pertahanan RI.

SMA Pradita Dirgantara ini diinisiasi oleh Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) Nanny Hadi Tjahjanto, ia merupakan istri dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Dengan ini, SMA Pradita Dirgantara memiliki karakter kedirgantararaan. SMA ini didirikan atas kerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) serta Yasarini pada 2017.

Pendaftararan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021 Ditutup 27 Juni 2021

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Pendaftaran pogram Pertukaran Mahasiswa Merdeka untuk seluruh mahasiswa di Indonesia dibuka hingga tanggal 27 Juni 2021. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan sebanyak 20.000 mahasiswa lolos seleksi untuk program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021 ini.

Melalui program ini, mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar di Perguruan Tinggi lain. Tujuan untuk membuka ruang pertemuan bagi mahasiswa untuk belajar menghargai perbedaan dan keberagaman selama melakukan pembelajaran.

Terdapat tiga skema yang bisa dipilih mahasiswa dalam mengikuti program ini. Pertama, total 20 SKS dapat ditempuh seluruhnya di Perguruan Tinggi penerima dilaksanakan secara luring. Kedua, total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring. Ketiga, Total 20 SKS dapat ditempuh dengan kombinasi, yaitu beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi penerima secara luring, dan beberapa mata kuliah (10 SKS) di perguruan tinggi mitra secara daring dan atau di perguruan tinggi pengirim (asal) secara daring.

Mahasiswa yang mengikuti program ini juga nantinya akan mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang akan dibimbing dosen, kegiatan ini setara dengan 2 SKS. Empat kegiatan pokok yang ada pada Modul Nusantara, di antaranya ada kebhinekaan (14 kegiatan), inspirasi (3 kegiatan), refleksi (7 kegiatan), dan kontribusi sosial (1 kegiatan).

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti program ini, di antaranya:

1. Mahasiswa S1 non-vokasi, aktif pada semester 3, 5, dan 7 dari PTN – PTS di seluruh tanah air

2. Memiliki IPK minimal 2,75 atau memiliki pengalaman prestasi non-akademik tingkat daerah/nasional/ internasional (dibuktikan dengan dokumen yang sah).

3. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif

4. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada perguruan tinggi pengirim

5. Bersedia mentaati seluruh ketentuan tertulis pada buku POB (Pedoman Operasional Baku) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

6. Mendapatkan rekomendasi dari PT asal dan izin orang tua/wali.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/pertukaranMahasiswaMerdeka2021.

SMPIT TARUMA Integrasikan Pendidikan Formal, Sekolah Islam Terpadu, dan Kurikulum Sepakbola

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Biasanya pengembangan kemampuan sepakbola dilakukan dengan memasuki sekolah sepak bola (SSB) atau akademi sepak bola. Memadukan pendidikan akademik formal dengan latihan sepak bola dinilai sangat sulit.

Berbeda dengan anggapan tersebut, SMPIT TARUMA-Islamic School and Football Academy Taruma menghadirkan konsep pembelajaran yang menngintegrasikan pendidikan akademik formal, aspek sepak bola, serta pembentukan karakter.

Sekolah ini memilili visi mencetak peserta didik yang berkarakter baik, unggul akademik, dan unggul fisik, teknik, keterampilan dan mental dalam permainan sepakbola.

Dilansir dari laman taruma.sch.id, sekolah ini menerapkan model multi intelegensia dengan memadukan kurikulum pendidikan nasional dengan kurikulum Sekolah Islam Terpadu. Selain itu, kurikulum sepakbolanya mengacu kepada kurikulum Filanesia PSSI yang dipadu dengan EasiCoach Skills Curriculum yang diterbitkan oleh Green Star Media, Ltd.

SMPIT Taruma ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 110.000 (seratus sepuluh ribu) meter persegi, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan terus di dikembangkan. Di antaranya ada masjid unik dengan kubah berbentuk setengah bola, asrama, area fitness, studio radio, lapangan, instalasi gizi dan lain-lain.

Selain didukung berbagai fasilitas tersebut, pengintegrasian kurikulum tersebut didukung dengan kebijakan asupan nutrisi standar atlet. Hal ini diharapkan mampu menghadirkan peserta didik yang berkarakter baik, unggul akademik, dan unggul fisik, teknik, keterampilan, dan mental dalam permainan sepakbola.

Berkat keseriusannya dalam pemaduan kurikulum itu, SMPIT Taruma yang baru hadir pada 2018 telah menorehkan berbagai prestasi. Ada banyak piala turnamen yang berhasil diraih, bahkan pada tahun 2021 ini ada beberapa siswa yang sedang mengikuti seleksi dalam Timnas U-16.

Prestasi tidak hanya ditorehkan di bidang sepak bola, namun juga berbagai prestasi di bidang akademik dan keagamaan. Misalnya bidang hapalan Al-Qur’an dan prestasi di bidang Olimpiade Sains dan Bahasa Inggris.

Sumber: taruma.sch.id

SMPN 10 Kota Magelang Kembangkan Program Entrepreneur School

0

 EDURA NEWS, JAKARTA – SMP Negeri 10 Magelang, Jawa Tengah memiliki program unik, yakni Entrepreneur School. Program Entrepreneur School bertujuan mengembangkan minat entrepreneur peserta didik dan membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang religius, jujur, dan mandiri. Hal tersebut tertuang dalan slogan program ini, “Sekolah Calon Pengusaha Berkarakter dan Mandiri”.

Entrepreneur School menjadi ekstrakulikuler wajib. Program tersebut dibagi menjadi beberapa bidang, di antaranya tata boga, agro bisnis dan ternak ikan, voli, seni karya, tata busana, sinematografi.

Program ini diinisiasi oleh Kepala SMP Negeri 10 Magelang Fatin Mahdalina S.Pd yang mulanya adalah anjuran dari Dinas Pendidikan bahwa setiap sekolah negeri harus memunculkan keunggulan sekolahnya.

Dilansir dari Siedoo.com, Kepala SMP Negeri 10 Magelang Fatin Mahdalina S.Pd mengatakan adanya program ini agar para siswa bisa berkembang, punya keterampilan, bisa berwirausaha, bisa mandiri, serta tidak bergantung untuk harus menjadi pegawai negeri dan sejenisnya. Dengan keterampilan ini, siswa dapat membantu ekonomi keluarga.

Ada beberapa kegiatan dalam program ini, salah satunya Market Day. Dalam acara Market Day yang akan digelar sebulan sekali ini para siswa belajar berbisnis, mereka dapat memasarkan produk yang telah mereka buat. Sementara di luar jam sekolah, para siswa akan diperkenalkan bisnis menjadi reseller. Dalam agenda ini mereka menjual produk yang mereka beli dari penjual lain.

Selain itu, ada kegiatan Kelas Inspirasi dan Kunjungan Industri. Kelas Inspirasi menghadirkan berbagai narasumber sebagai guru tamu, mereka adalah alumni atau para pengusaha muda. Adanya kelas ini harapannya akan menjadi motivasi bagi para siswa. Dalam kegiatan Kunjungan Industri, para siswa akan diajak mengunjungi kawasan-kawasan industri dalam rangka mendapat pengetahuan dan mempelajarinya untuk keterampilan mereka.

SMP Negeri 10 Kota Magelang juga memiliki green house dan kolam ikan. Keduanya akan dimanfaatkan untuk Entrepreneur School di bidang agro bisnis dan ternak ikan. Selain keterampilan-keterampilan tersebut, sekolah juga mengajarkan bagaimana menjadi entrepreneur dalam era industri 4.0.

Para siswa diajarkan mengenai digitalisasi sebagai bekal mereka untuk mengembangkan wirausahanya. Tidak sampai di situ, para siswa juga diajari strategi-strategi penjualan produk mereka, salah satunya strategi pengiklanan.

Dengan adanya serangkaian kegiatan tersebut harapannya akan menumbuhkan jiwa entrepreneur para siswa, seperti inovatif, kreatif dan pantang menyerah.

Sumber: Siedoo.com

Mahasiswa UNJ Torehkan Prestasi di Lomba Cerdas Cermat Ilmu Keolahragaan Nasional

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang terdiri atas Naufal Dzakwan Maulana. Dharma Julianto, dan M. Hibarul Ramdhani raih juara dalam lomba cerdas cermat tingkat nasional “Smart Sport Science Competition”  yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Uniersitas Negeri Semarang (UNNES).

Perlombaan ini merupakan ajang cerdas cermat untuk seluruh mahasiswa keolahragaan di Indonesia. Lomba yang diadakan pada 18-19 Juni 2021 ini digelar secara daring dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Hima Ikor Unnes.

Kepala Prodi Ilmu Keolahragaan Yasep Setia Karnawijaya mengatakan ia sangat bersyukur dan mengapresiasi capaian mahasiswa Ilmu Keolahragaan ini. Ia juga senang lantaran mahasiswa cukup aktif mencari perlombaan. Oleh karena itu, prestasi yang ditorehkan mahasiswa Ilmu Keolahragaan UNJ cukup banyak.

Yasep Setia Karnawijaya mengatakan meski mahasiswa mencari sendiri lombanya, namun prodi Ilmu Keolahragaan selalu mendukung kegiatan mahasiswa dalam segala bidang, dari penalaran sampai kewirausahaan.

“Biasanya kita memberikan dosen pembimbing kepada mahasiswa untuk setiap mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut,” ujar Koordinator Prodi Ilmu Keolahragaan tersebut kepada Edura News pada Selasa, (22/6).

Selain itu, ia juga sering berpesan kepada mahasiswa tingkat atas agar pembinaan kepada adik tingkatnya tetap dilanjutkan, ini merupakan upaya regenerasi agar prestasi dapat ditingkatkan.

Dilansir dari suarakarya.co.id, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNJ Dr. Abdul Sukur mengatakan ia juga sangat bersyukur dan mengucapkan apresiasinya kepada mahasiswa yang telah menjuarai perlombaan ini.

“Kami sangat bersyukur dan mengucapkan selamat pada mahasiswa UNJ yang tampil juara dalam cerdas cermat nasional. Melalui prestasi yang diraih membuktikan para mahasiswa tersebut mampu menguasai materi yang dilombakan oleh panitia,” tuturnya.

Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNJ Johansyah Lubis juga turut mengatakan kebanggaannya kepada Naufal Dzakwan Maulana. Dharma Julianto, dan M. Hibarul Ramdhani yang telah menjuarai perlombaan ini. Dengan prestasi tersebut, mereka telah mengibarkan bendera UNJ di tingkat nasional.

Johansyah Lubis juga berpesan agar mahasiswa tidak cepat puas dengan prestasi yang digapainya, namun harus tetap belajar menguasai pengetahuan, khususnya di bidang keolahragaan.

Recent Posts