Home Blog Page 24

UNJ dan Yayasan Raihan Matsuda Tandatangani MoU untuk Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Sekolah Binaan

0
Sumber gambar: unj.ac.id

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri jakarta menerima kunjungan dari Yayasan Raihan Matsuda pada Kamis, (12/8/2021). Kunjungan yang bertempat di ruang rektorat lantai 2 tersebut bertujuan untuk melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UNJ dan Yayasan Raihan Matsuda.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara UNJ dan Yayasan Raihan Matsuda ini meliputi tentang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Sekolah Binaan UNJ.

Lantaran masih diberlakukannya PPKM, acara dibatasi untuk beberapa orang saja, di antaranya dari pihak UNJ dihadiri oleh Rektor UNJ Prof. Komarudin dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Totok. Kemudian dari pihak Yayasan Raihan Matsuda dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan dan Kepala Sekolah Auto Matsuda.

Prof. Komarudin dalam sambutannya mengatakan bahwa hari itu merupakan hari yang monumental bagi Yayasan Matsuda, nota kesemapahan yang diadakan hari Kamis kemarin bertepatan dengan hari jadi yayasan.

“Kami insha Allah atas permohonan permintaan dari Yayasan, akan bekerja sesuai standar yang ada untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK,” lanjutnya.

Prof. Komarudin berharap kerja sama ini menjadikan mutu pendidikan meningkat. Selain itu, kerja sama kni juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi dan antusiasme untuk menarik masyarakat berminat masuk ke SMK Matsuda.

Sumber: unj.ac.id

UNJ dan Kemenpora Tandatangani MoU, Sri Wahyuni: UNJ Lumbung Sport Science

0
Sumber gambar: unj.ac.id

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Nota kesepahaman ini disepakati pada Jumat (13/8/2021), bertempat di Gedung Rektorat lantai 2.

Nota kesepahaman ini berisi mengenai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang kepemudaan dan Keolahragaan, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Acara ini dihadiri oleh rektor UNJ, wakil rektor dan Staf Pengembang bidang Perencanaan dan Kerjasama. Sedangkan dari pihak Kemenpora dihadiri oleh Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi.

Sumber gambar: unj.ac.id

Sri Wahyuni selaku Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kemenpora RI dalam sambutannya mengatakan, besar harapan MoU ini bisa ditindaklanjuti menjadi lebih nyata, karena kebutuhan Kemenpora adalah bagaimana caranya kita mengimplementasikan dan melaksanakaan arahan Presiden. Hal tersebut lantaran UNJ merupakan lumbungnya Sport Science yang ada di Indonesia.

“Perpanjangan penandatanganan MoU ini, kita sambut baik. Dengan adanya penandatangan MoU ini kita tidak lagi menjadi khawatir, karena legalitasnya sudah jelas ada,” tutur Rektor UNJ Prof. Komarudin.

Lebih lanjut, ia mengatakan ke depannya UNJ akan semakin bersinergi dalam peningkatan sumber daya manusia dan prestasi di bidang olahraga.

Sumber: unj.ac.id

UNJ Bersama TNI, Tim Dokter Mabes Polri, dan PB PMII Akan Menggelar Vaksinasi Massal Dosis Kedua Besok

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Tim Universitas Negeri Jakarta (UNJ Sehat) bekerja sama dengan TNI, Tim Dokter Mabes Polri, dan PB PMII akan menggelar vaksinasi massal bagi sivitas akademika UNJ serta masyarakat umum berumur di atas 18 tahun.

Ini adalah pemberian dosis kedua, setelah dosis pertama diberikan pada 17 Juli 2021. Vaksinasi akan digelar besok, pada Sabtu (13/8/2021) pukul 08.00 sampai 17.00 WIB bertempat di Gedunf Dewi Sartika, Kampus A UNJ.

Untuk prosedur pelaksanaan vaksin ada 5 tahapan, diantaranya: (1) validasi peserta vaksin; (2) screening awal; (3) penyuntikan vaksin; (4) observasi pasca vaksin; (5) cetak bukti vaksin.

UNJ sangat mendukung program nasional dalam menghadapi pandemi covid dalam bentuk vaksinasi untuk meningkatkan herd immunity atau pun dalam bentuk lainnya.

“UNJ siap bekerja sama dengan instansi pemerintah atau lembaga apapun demi suksesnya program nasional pencegahan Covid, dan UNJ berkomitmen tinggi untuk dapat selalu berpartisipasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dan khususnya Jakarta,” ujar Prof. Komarudin dalam sambutannya saat vaksinasi dosis pertama pada Sabtu (17/7/2021).

Kemendikbudristek Luncurkan Program Sertifikasi Dosen 2021, Ini Tahapannya

0
Sumber gambar: Freepik.com

EDURA NEWS, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program sertifikasi untuk dosen kemarin, (12/8). Konsep program ini merupakan konsep baru dari model sertifikasi dosen sebelumnya.

Sertifikasi dosen “SMART” atau Simple, Modern, Inovatif, Accountable, Responsive, Transparant merupakan bentuk inovasi layanan serdos yang menghadirkan pola dan mekanisme baru yang terintegrasi dengan mengedepankan aspek komitmen profesional, nilai-nilai budaya akademik, kejujuran dan integritas semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaanya.

Direktur Sumber Daya Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) M. Sofwan Effendi mengatakan konsep “SMART” ini dirancang berdasarkan pedoman operasional yang disusun dan ditetapkan dalam Keputusan Dirjen Dikti No. 92/E/KPT Tahun 2021 per 1 Juli 2021.

Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Nizam juga mengatakan model tersebut lebih sederhana dari program sertifikasi sebelumnya. Serdos kali ini lebih mudah dalam mengurus administrasinya, lanjutnya.

Selain itu untuk bobot penilaian, dosen bisa menyesuaikan dengan passionnya. Baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Kampus merdeka sendiri juga kita sinergikan untuk mendukung program sertifikasi dosen. Jadi benar-benar mempermudah proses, lebih modern dengan basis online,” ungkap Nizam.

Dilansir dari jpnn.com, terdapat tiga tahapan dalam mengikuti program sertifikasi dosen ini. Pertama, calon dosen yang disertifikasi (DYS) menyiapkan dokumen portofolio yang telah dipersyaratkan dan dinilai berdasarkan dari data empirical yang telah ditetapkan sebagai DYS.

Kedua, DYS menyusun pernyataan kontribusi diri sendiri melalui narasi Pernyataan Diri Dosen dalam Unjuk Kerja Tridarma Perguruan Tinggi (PDD-UKTPT), sesuai passion DYS untuk dinilai oleh penilai persepsional internal perguruan tinggi DYS.

Ketiga, setelah melewati penilaian empiris dan persepsional di lingkungan internal perguruan tingginya, PDD-UKTPT sesuai passion DYS akan dinilai melalui penilaian personal oleh asesor.
Selanjutnya, DYS yang sudah melewati tahapan pada proses sertifikasi dan telah dinyatakan lulus berhak mendapatkan sertifikat.

Nizam mengatakan bahwa tujuan pertama dari sertifikasi dosen tahun ini adalah untuk memerdekakan dosen untuk memerdekakan mahasiswanya sehingga bisa menjadi SDM unggul.

Sumber: jpnn.com

Pentingnya Merawat Keberagaman Indonesia dalam Harmoni

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Bersama Membangun Harmoni” pada Kamis, 12 Agustus 2021. Dr. Wawan Hari Purwanto, SH., MH didatangkan sebagai narasumber pada kesempatakan kali ini.

Acara ini termasuk seri keenam setelah sebelumnya mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Indonesia Maju: Antara Realita dan Harapan”. Kegiatan digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kemahasiswaan UNJ.

Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si dalam sambutannya mengatakan topik dalam seri keenam ini sangat fundamental untuk bangsa Indonesia yang sangat plural dan multicultural.

“Kemajemukan bangsa Indonesia meurpakan anugerah dan sekaligus kekayaan yang tak ternilai dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Di tengah kemajemukan ini, ukhuwah atau persaudaraan, kekeluargaan merupakan sesuatu keharusan yang harus kita junjung tinggi,” ujar Prof. Komarudin.

Kemajemukan bangsa Indonesia ini mesti menjadi penguat kehidupan yang penuh kedamaian, cinta kasih, dan harmoni, bukan memantik konflik dan disintegrasi yang mengancam persatuan bangsa, lanjutnya.

Pentingnya Merawat Keberagaman dalam Harmoni

Kemudian, Dr. Wawan Hari Purwanto memaparkan materinya mengenai topik “Bersama Membangun Harmoni”. Ia mengatakan merawat kemajemukan merupakan hal penting di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Tidak mudah untuk menjaga harmoni sosial dan kemajemukan lebih dari 300 kelompok etnis atau suku.

“Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala terus mengajarkan tentang pentingnya merawat keberagaman dalam harmoni,” ujarnya.

Berbagai literatur sejarah menyatakkan bahwa salah satu kerajaan besar nusantara, yakni Majapahit berhasil merawat keberagaman masyarakat yang umumnya beragama Hindu-Budha. Bahkan, Majapahit mampu mengonversi pluralisme sebagai modal sosial yang dapat membawa pada kejayaan.

Konsep persatuan Nusantara tersebut menginspirasi para pendiri bangsa untuk menyatukan masyarakat. Lahirlah Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang diambil dari Kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular yang hidup di zaman kerajaan Majapahit.

“Sepanjang sejarah bangsa Indonesia, masyarakat telah hidup dalam harmoni dan toleransi. Tetapi dalam beberapa dasawarsa terakhir, ada gejala disharmoni karena globalisasi dan disrupsi,” lanjut Wawan.

Untuk menciptakan harmoni, Wawan mengajukan rekomendasi agar institusi pendidikan mempromosikan keanekaragaman sosial budaya di Indonesia sebagai modal utama pembangunan bangsa

Sekolah Kebangsaan dan Peradaban Seri 6: Bersama Membangun Harmoni

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Bersama Membangun Harmoni” pada Kamis, 12 Agustus 2021. Dr. Wawan Hari Purwanto, SH., MH didatangkan sebagai narasumber pada kesempatakan kali ini.

Acara ini termasuk seri keenam setelah sebelumnya mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Indonesia Maju: Antara Realita dan Harapan”. Kegiatan digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kemahasiswaan UNJ.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Abdul Sukur, M.Si  melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan seri keenam dari Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang bertema Menjadi Mahasiswa Indonesia Unggul dan Kontributif bagi Peradaban yang dilaksanakan oleh Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Acara yang akan diselenggarakan sebanyak delapan seri ini diikuti oleh pimpinan, tenaga pendidik, dan mahasiswa UNJ.

Selanjutnya, Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si dalam sambutannya mengatakan topik dalam seri keenam ini sangat fundamental untuk bangsa Indonesia yang sangat plural dan multikultural.

“Kemajemukan bangsa Indonesia meurpakan anugerah dan sekaligus kekayaan yang tak ternilai dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Di tengah kemajemukan ini, ukhuwah atau persaudaraan, kekeluargaan merupakan sesuatu keharusan yang harus kita junjung tinggi,” ujar Prof. Komarudin.

Kemajemukan bangsa Indonesia ini mesti menjadi penguat kehidupan yang penuh kedamaian, cinta kasih, dan harmoni, bukan memantik konflik dan disintegrasi yang mengancam persatuan bangsa, lanjutnya.

“Dalam kondisi seperti ini kita mengharapkan agar upaya-upaya memperkuat harmoni, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kewajiban kita bagi insan akademis, khususnya bagi Perguruan Tinggi. Dalam upaya membangun harmoni dan kehidupan yang damai perlu adanya suatu koridor yang dapat membingkai kemajemukan,” tuturnya.

Kemudian, Dr. Wawan Hari Purwanto memaparkan materinya mengenai topik “Bersama Membangun Harmoni”. Ia mengatakan merawat kemajemukan merupakan hal penting di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Tidak mudah untuk menjaga harmoni sosial dan kemajemukan lebih dari 300 kelompok etnis atau suku.

“Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala terus mengajarkan tentang pentingnya merawat keberagaman dalam harmoni,” ujarnya.

Vaksinasi Nasional Harus Menyentuh Kelompok Rentan

0

EDURANEWS, JAKARTA.  Di Gedung Dewi Sartika  tengah diadakan kegiatan vaksinasi nasional yang diselenggarakan melalui kerjasama antara IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) Nasional dan Universitas negeri Jakarta (UNJ) yang  menjadi tuan rumah.

UNJ sebagai sentra vaksinasi mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan vaksinasi nasional. Vaksinasi nasional  saat ini sudah mencapai kurang lebih 50 juta dosis dari target 208.2 juta dosis secara nasional. Upaya ini terus didorong melalui kolaborasi antara pemerintah, swasta dan civitas akademika.

“Kegiatan vaksinasi ini merupakan program perlindungan kekebalan tubuh bagi masyarakat luas di atas usia 12 tahun,” tutur Giwo Rubiyanto selaku ketua IPSM Nasional dalam sambutannya.

Vaksinasi menyasar pada kelompok pekerja sosial serta masyarakat dalam kategori rentan seperti ibu hamil, disabilitas, kelompok tunarungu dan bahkan anak jalanan.

Vaksinasi ini juga menjadi tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap kelompok rentan, yang mungkin sampai saat ini belum mendapat perhatian dari penanganan pandemi.

Kementerian Sosial tengah bekerja sama dengan balai-balai kesejahteraan sosial menemukan data sebanyak 2.800 lebih jumlah kelompok rentan yang terdiri dari Wanita, disabilitas, komunitas atau kelompok dari anak-anak jalanan dan pengamen jalanan.

Kelompok rentan lainnya yang juga dapat digolongkan kepada mereka yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK), kelompok masyarakat adat dan kelompok pencari suaka.

Saat ini kementerian sosial sedang mengupayakan perlindungan pada kategori kelompok rentan yang bermasalah dengan NIK untuk dapat dicarikan solusinya sesegera mungkin.

 

Penulis      : Rizky Pudjianto

Fotografer : Abby Airlangga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sukseskan Vaksinasi : UNJ Menjadi Tuan Rumah Vaksinasi IPSM Nasional

0

EDURANEWS, JAKARTA. Gedung Dewi Sartika Universitas Negeri Jakarta menjadi salah satu pusat vaksinasi nasional (11/08). Program ini diinisiasi IPSM Nasional dengan menggandeng  pelbagai eleman dari perguruan tinggi, organisasi sosial, dan juga kelompok dunia usaha. Diantaranya Ikatan Alumni UNJ, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Kalbis Institute, UNJ, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan Pita Putih Indonesia.

Pusat Vaksinasi IPSM Nasional di UNJ ini menyasar pelbagai elemen; mahasiswa, pekerja sosial, wartawan, dan masyarakat umum termasuk kelompok rentan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Pusat Vaksinasi di UNJ ini menyediakan 2000 dosis dengan target 700 orang per hari.

Vaksinasi diselenggarakan selama 3 hari mulai 11-14 Agustus 2021. Kemudahan administratif juga dilakukan bagi masyarakat umum yang mengikuti program vaksinasi ini. 

Mempercepat Kekebalan Kelompok

Prof. Komarudin dalam sambutannya mengatakan proses vaksinasi ini menjadi bagian penting dalam mempercepat kekebalan kelompok.

“Jika sudah terbentuknya kekebalan kelompok kita bisa menjalani kehidupan secara normal dengan kebiasaan baru dan tentu dengan protokol yang ketat,” ujar Prof. Komarudin

Sebagai tuan rumah Prof. Komarudin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada UNJ dalam program vaksinasi nasional yang diinisiasi oleh IPSM Nasional. Prof. Komarudin juga mengucapkan terimakasih kepada tenaga kesehatan agar selalu bahagia dalam menjalankan tugasnya.

Ketua IPSM Nasional, Giwo Rubianto Wiyogo menjelaskan kolaborasi antar elemen yang mendukung program vaksinasi nasional ini. Sinergitas dalam mencapai target tersebut menjadi kunci melalui kegiatan kolaborasi penyelenggaraan vaksinasi ini.

“Tanpa adanya kerjasama dan kolaborasi ini kita tidak bisa bekerja untuk masyarakat,”jelas Giwo Rubianto Wiyogo

Juri Ardiantoro ketua Ikatan Alumni UNJ mengatakan  pemerintah gencar dalam program 3 T ini harus berkolaborasi dengan masyarakat dengan mengikuti program vaksinasi. UNJ menjadi sentra vaksinasi menjadi bagian penting dalam mempercepat program vaksinasi nasional pemerintah.

“Kolaborasi ini tentu dapat diteruskan, penting dan strategis,” ucap Juri Ardiantoro

Reporter   : Rizky Pudjianto

Fotografer : Ady Fahril

Mendikbudristek Lepas 970 Mahasiswa Penerima Beasiswa IISMA ke Luar Negeri

0
Sumber gambar: antaranews.fom

EDURA NEWS, JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim melepas 970 mahasiswa Indonesia dalam program pertukaran pelajar Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) 2021 pada Senin, (9/8). 970 mahasiswa dari 98 perguruan tinggi di Indonesia tersebut akan belajar di 59 perguruan tinggi kelas dunia di 28 negara.

“Saya ucapkan selamat pada 970 mahasiswa dari 98 perguruan tinggi Indonesia yang telah lolos seleksi program International Student Mobility Awards. Untuk tahun 2021/2022, mereka akan melakukan pertukaran mahasiswa di 59 perguruan tinggi kelas dunia di 28 negara. Sungguh luar biasa,” ujar Nadiem dalam pelepasan Mahasiswa Awardee IISMA 2021, dilansir dari Antaranews.com, Senin (9/8).

IISMA merupakan salah satu program Direktorat Belmawa untuk mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia dengan konsep mobilisasi mahasiswa Indonesia ke perguruan tinggi luar negeri. Mahasiswa mengambil 3-4 mata kuliah dari 10 mata kuliah yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di luar negeri selama 1 semester.

Nadiem Makarim mengatakan bahwa hal tersebut merupakan prestasi yang membanggakan, karena mereka sudah terpilih dari 2.551 mahasiswa di seluruh Indonesia yang mengikuti program tersebut, namun hanya terpilih sebanyak 970 mahasiswa dalam program ini.

“Ini bukti bahwa meskipun kita sedang hidup di masa yang penuh keterbatasan, sesungguhnya kesempatan itu masih ada,” tambahnya.

Nadim menyampaikan pesan untuk para penerima beasiswa IISMA 2021 untuk mencoba hal baru. Selain itu, berusaha menjalin pertemanan dengan orang-orang baru, membawa pulang pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat untuk diri dan juga untuk lingkungan sekitar.

Di Universitas Negeri Jakarta, ada 5 orang mahasiswa yang berhasil meraih beasiswa IISMA 2021 ini. Berikut nama-namanya.

1. Cecilia Tantri (Prodi Sosiologi) – Prince of Songkla University di Thailand
2. Devara Agtwanadien Z. (Prodi Psikologi) – The University of Edinburgh di United Kingdom
3. Thufailah Mujahidah (Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran) – Universiti Kebangsaan Malaysia di Malaysia
4. Mayang Madana Lilitya (Prodi Pendidikan Vokasional Tata Rias) – University of Waterloo di Kanada
5. Puti Zanayya Desprianti (Prodi Psikologi) – Vytautas Magnus University (Lithuania)

Sumber: Antaranews.com

Dr. Romdani: Doa Ibadah Hakiki, Menunjukkan Kesadaran Kita Akan Ketidakberdayaan

0

EDURA NEWS, JAKARTA – Kesehatan Rohani Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Sehat mengadakan Webinar Kesehatan Rohani UNJ Sehat #5 dengan tema “Urgensi Doa dalam Suasana Pandemi” pada Jumat, (6/8). Webinar ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Edura TV.

Webinar ini mendatangkan Dr. Romdani, M.Pd yang merupakan dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Bahasa dan Seni UNJ sebagai narasumber yang akan berbicara mengenai tema “Urgensi Doa dalam Suasana Pandemi”.

Direktur Pascasarjana Prof. Dedi Purwana, M.Bus dalam sambutannya mengatakan dalam masa pandemi ini selain medical treatment, kita juga sebagai umat beragama tidak melupakan kekuatan doa pada saat kita mengalami dampak psikologis selama pandemi ini. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini.

Kemudian, Dr. Romdani, M.Pd menyampaikan materinya terkait urgensi doa di masa pandemi ini. Melihat pandemi yang tak kunjung usah, virus pun selalu bermutasi, ia mengatakan selain upaya medis, kita juga perlu untuk berupaya secara spiritual.

“Di samping usaha-usaha manusia yang harus tetap kita lakukan, baik itu vaksin, protokol kesehatan kita patuhi ya dan lain sebagainya, maka nampaknya perlu juga ada usaha-usaha spiritual,” tuturnya.

Doa-doa merupakan bagian dari ikhtiar yang bisa dilakukan oleh manusia. Terlebih, doa merupakan perintah dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Gafir ayat 60 Allah SWT. berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”.

Namun, karena keterbatasan kita, kita berpikir jika doa yang terkabul adalah doa di mana pengkabulannya sesuai dengan apa yang kita minta. Namun, pada dasarnya tidaklah seperti itu, lanjut Romdani.

Pengkabulan doa bisa berbentuk tiga hal. Pertama, bisa jadi langsung dikabulkan doa sesuai yang kita minta, Kedua, boleh jadi Allah SWT. mengkonversikan pengkabulan doa yang kita mohon dalam bentuk keselamatan dari musibah-musibah yang lain yang kita tidak tahu. Ketiga, doa yang kita panjatkan menjadi investasi kita di yaumul akhir atau di hari kiamat.

“Doa merupakan ibadah yang hakiki, ia menunjukkan kesadaran kita akan ketidakberdayaan kita, kepasrahan diri kita kepada Allah SWT. dan kita berpaling dari kekuatan-kekuatan yang semu,” ungkapnya.

Recent Posts