Home Blog Page 2

Keren Banget! Wira-Wiri UNJ Tampilkan Ragam Wirausaha Mahasiswa

0

Program wirausaha menjadi ajang mahasiswa unjuk ide dalam bidang entrepreneurship. Salah satu program di bidang wirausaha di UNJ ini ialah Wira-wiri UNJ 2024. Wira-wiri UNJ adalah singkatan dari Wirausaha Merdeka, Wirausaha untuk Negeri Universitas Negeri Jakarta. Program ini diciptakan untuk memfasilitasi mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha dan ingin memulai usaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS).

Program yang dicanangkan oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Bisnis UNJ melalui Badan Pengelola Usaha (BPU) ini sudah berjalan untuk kedua kalinya. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Program wirausaha ini menjadi salah satu program keren dan bergengsi di UNJ.

Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya mahasiswa untuk mampu berwirausaha. Rektor UNJ juga merasa optimis dengan kemajuan acara Wira-wiri UNJ yang sudah mendapatkan peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya. 

“Kami harapkan program ini bisa dilanjutkan setiap tahunnya dan tidak berhenti di tahun kedua saja,” ujar Rektor UNJ, “Apabila nanti sudah tidak didukung oleh kementerian, UNJ siap akan melanjutkan Wirawiri walaupun cakupannya mungkin tidak sebesar saat ini. Tapi kami harapkan agar kegiatan wirawiri UNJ ini bisa terus berjalan”, lanjutnya.

Kegiatan Business Exhibition Wirawiri UNJ 2024 kali ini bertajuk “Empowering Innovation, Driving Success”. Kegiatan akan berlangsung pada tanggal 3-4 Desember 2024, bertempat di Kampus A, UNJ. Kegiatan tersebut diikutsertakan sebanyak 500 mahasiswa dari 29 Universitas Negeri dan Swasta dari wilayah Jabodetabek. 

Dalam kegiatan ini ada 100 stan yang berisikan dari 5 stan penyedia jasa, 11 stan gaya busana, 6 stan perusahaan rintisan (startup), dan 76 stan penyedia makanan dan minuman. Mahasiswa yang terlibat pada eksibisi kali ini juga didampingi oleh mentor-mentor dengan jumlah 51 orang dan, melibatkan 50 dosen-dosen hebat di bidangnya. Dalam pembukaan ada penampilan tarian betawi dari Unit Kegiatan Mahasiswa serta melakukan portrait lukisan secara langsung oleh mahasiswa dari Program Studi Seni Rupa UNJ.

Widya Paramita, S.E, M.P.A selaku ketua pelaksana Wira-wiri UNJ menyampaikan bahwa harapannya kegiatan ini bisa memotivasi mahasiswa untuk mampu berwirausaha. 

“Dengan kemampuan berwirausaha mahasiswa didorong membuka lapangan pekerjaan sehingga diberikan pilihan selain mencari pekerjaan setelah lulus nanti,” ungkapnya penuh keyakinan saat sambutan. 

Teks dan Foto: Royyan

Simak! Daftar Juara Kompetisi Literasi dan Numerasi Tingkat Nasional 2024

0

EDURANEWS, JAKARTA: Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama PesonaEdu dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan Kompetisi Literasi dan Numerasi Tingkat Nasional 2024, sebuah ajang bergengsi yang bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia. Kompetisi ini melibatkan 43.000 siswa dari lebih dari 10.000 sekolah di 33 provinsi di Indonesia, menjadikannya acara terbesar di bidang pendidikan literasi dan numerasi.

Kompetisi ini telah berlangsung sejak 2021 dan terus berkembang dalam skala dan dampaknya. Tahun ini, kompetisi menggandeng mitra strategis dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, swasta, dan institusi pendidikan, guna menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.

Partisipasi dari para sponsor ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, terutama dalam literasi dan numerasi. Adapun para Sponsor dari acara ini a.l Universitas Negeri Jakarta, PesonaEdu, Dinas Pendidikan Provinsi / Kabupaten / Kotamadya di seluruh Indonesia, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta, Direktorat Jenderal PAUD, DASMEN, KEMENDIKDASMEN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bio Farma (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Yudhistira Ghalia Indonesia, PT Bumi Aksara, PT PLN (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), PT. Telekomunikasi Selular, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Terdapat 10 kategori kompetisi yang mencakup berbagai jenjang pendidikan a.l SD: 3 kategori, SMP: 3 kategori, SMA: 2 kategori, SMK: 2 kategori. Setiap babak kompetisi dirancang dengan sistem daring berbasis platform LCMS (Learning Content Management System) PEDU Class, yang mampu menyajikan soal berstandar internasional, seperti PISA dan AKM.

Para pemenang dari setiap kategori akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, paket edukasi, piala, serta e-sertifikat. Hadiah ini dirancang untuk memberikan apresiasi atas prestasi luar biasa siswa di bidang literasi dan numerasi. “Kompetisi ini bertujuan untuk memetakan potret hasil belajar siswa, memberikan umpan balik bagi perbaikan kurikulum, dan mendorong kualitas proses belajar-mengajar di seluruh Indonesia,” ujar Dr. Teguh Trianung DS, MM, Ketua Pelaksana Kompetisi.

Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Komarudin, M.Si., menyampaikan bahwa kompetisi ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Kompetisi Literasi dan Numerasi Tingkat Nasional 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk mengukur kemampuan siswa, tetapi juga sarana untuk menciptakan perubahan nyata dalam dunia pendidikan. Dengan kerja sama berbagai pihak, UNJ berkomitmen mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan nasional, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Komarudin.

Selain itu, kompetisi ini juga menjadi wadah untuk mempererat kerja sama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dalam mendukung agenda pembangunan sumber daya manusia unggul, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Kompetisi ini berlangsung mulai dari pendaftaran pada Juli – Agustus 202, kemudian berlanjut ke babak penyisihan pada September 2024, selanjutnya masuk ke babak semifinal pada Oktober 2024, dan ditutup dengan puncak acara dan penghargaan pada November 2024.

Para Pemenang Kompetisi Literasi dan Numerasi Tingkat Nasional 2024

Pada tingkat SMA, untuk kelas 10, gelar Juara 1 diraih oleh Azka Raditya Saputra dari SMAN Unggulan M.H. Thamrin, DKI Jakarta. Juara 2 diperoleh Rephael Geovan Nayaka dari SMAS Kanisius, DKI Jakarta, sedangkan Kaylee Elizabeth Gandadjaja dari SMAS Kristen 3 Penabur Jakarta, DKI Jakarta, meraih Juara 3. Untuk kelas 11, Patrick Nelson Hartandie dari SMAS Santa Theresia, DKI Jakarta, menjadi Juara 1, diikuti oleh Kalif Kai Permadi dari SMA Labschool Kebayoran, DKI Jakarta, sebagai Juara 2, dan Nathan Allan dari SMAS Kanisius, DKI Jakarta, di posisi Juara 3.

Pada jenjang SMK kelas 10, Bilqis Syifa Syafitri dari SMKN 12, DKI Jakarta, meraih Juara 1, diikuti Tsultsi Maulina Susanti dari SMKN 1 Turen, Jawa Timur, di posisi Juara 2, dan Velysha Ardea Zulkarnain dari SMKN 1 Singosari, Jawa Timur, sebagai Juara 3. Untuk kelas 11, Gendis Nuryudia Syahda dari SMKN 21 Jakarta, DKI Jakarta, menjadi Juara 1, diikuti oleh Intan Karina An Khairunissa dari SMKN 28, DKI Jakarta, sebagai Juara 2, dan Vincent Moggalana dari SMKS Tri Ratna Jakarta, DKI Jakarta, meraih Juara 3.

Pada tingkat SMP kelas 7, Juara 1 diraih oleh Arfa Hafizi Zakwan dari SMP Pribadi, Jawa Barat. Alysha Syakira dari SMPIT Sabilul Huda, Jawa Barat, meraih Juara 2, dan Faiq Nururrahman Hutrindo dari SMP Cahaya Rancamaya, Jawa Barat, menjadi Juara 3. Untuk kelas 8, Edward Lie dari SMP Kanisius Wonosari, DI Yogyakarta, menempati posisi Juara 1, Jennifer Manuelanov Sutjiady dari SMP Kristen 4 Penabur, DKI Jakarta, di posisi Juara 2, dan Michella Alexie Cloca dari SMP Santa Ursula, DKI Jakarta, sebagai Juara 3. Pada kelas 9, Joshua Edrick Lim dari SMP Kristen 6 Penabur, DKI Jakarta, menjadi Juara 1, Jonathan Manullang dari SMP Kristen Tiara Kasih, DKI Jakarta, meraih Juara 2, dan Devinrich Lim dari SMPS Pahoa, Banten, sebagai Juara 3.

Untuk tingkat SD, pada kelas 4, Bella Raisa Maudy Kuncara dari SD Negeri Tebet Timur 15 Pagi, DKI Jakarta, menjadi Juara 1, diikuti oleh Arissa Rifaya Khairunnisa dari SD Labschool Cibubur, Jawa Barat, sebagai Juara 2, dan Meiyuki Aurelia Suranta dari SD Maitreyawira, DKI Jakarta, di posisi Juara 3. Pada kelas 5, Muhammad Adrian Zafran dari SDS Nurul Hikmah, DKI Jakarta, meraih Juara 1, Khaizuran Danish Indrawan dari SDS Islam Al Azhar 19, DKI Jakarta, Juara 2, dan Katheleen Ng dari SD Maitreyawira, DKI Jakarta, Juara 3. Pada kelas 6, Josh Owen The dari SD Santo Aloysius TR, Jawa Barat, menempati posisi Juara 1, Justin Christian Agusta dari SDS Kemurnian III, DKI Jakarta, Juara 2, dan Arya Pramudya Aditya dari SDS YASPORBI I, DKI Jakarta, Juara 3.

Pengabdian Internasional: Menjembatani Budaya Indonesia dan Tiongkok Melalui Tari Reyog Ponorogo

0

EDURANEWS, JAKARTA: Dalam era globalisasi yang semakin mendalam, upaya mempromosikan dan melestarikan warisan budaya suatu negara menjadi sangat penting. Hal ini tidak hanya memperkuat identitas nasional tetapi juga menjalin hubungan diplomasi budaya antarnegara. Salah satu contoh nyata dari inisiatif semacam ini adalah program pengabdian masyarakat kolaboratif internasional yang dilakukan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya tari Reyog Ponorogo, kepada para mahasiswa Universitas Studi Internasional Hebei, Tiongkok. Program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang warisan budaya tak benda Indonesia, khususnya di kalangan mahasiswa asing, melalui pelatihan tari tradisional yang mendalam.

Menjaga dan Memperkenalkan Warisan Budaya Indonesia

Reyog Ponorogo telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2013 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 238/M/2013. Tarian yang sarat dengan makna filosofis dan sejarah ini tidak hanya menjadi simbol budaya Indonesia, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara ke panggung internasional. Dengan dukungan dari UNESCO, Reyog Ponorogo sedang dalam proses untuk diakui sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 2024, yang akan menambah daftar panjang budaya Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan global.

Namun, pengakuan ini hanya akan berarti jika kita mampu menjaga dan meneruskan warisan budaya ini kepada generasi berikutnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Oleh karena itu, program pelatihan tari Reyog Ponorogo untuk mahasiswa Universitas Studi Internasional Hebei menjadi sangat relevan. Program ini tidak hanya mengajarkan tarian tradisional, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat memperkuat apresiasi dan pemahaman terhadap kekayaan budaya Indonesia.

Pentingnya Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya adalah salah satu cara efektif untuk memperkuat hubungan antarnegara. Melalui pertukaran budaya, negara-negara dapat saling memahami dan menghargai perbedaan, yang pada akhirnya memperkuat ikatan diplomatik. Dalam konteks ini, memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa di Tiongkok melalui program pengabdian masyarakat ini memiliki banyak manfaat strategis. Selain memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok, program ini juga membantu memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan warisan budaya dan tradisi.

Selain itu, program ini juga menjadi ajang promosi pariwisata yang efektif. Dengan memperkenalkan tarian Reyog Ponorogo kepada komunitas internasional, khususnya di Tiongkok, dapat meningkatkan minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia dan menyaksikan langsung keindahan budaya kita. Ini tidak hanya akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.

Proses Pelaksanaan Program

Program pelatihan ini dirancang secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan dosen dari Universitas Negeri Jakarta serta dosen dan mahasiswa dari Universitas Studi Internasional Hebei. Program ini dilaksanakan selama satu tahun dengan kombinasi metode daring dan luring. Kegiatan daring dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan luring di Tiongkok, yang bertujuan untuk mempersiapkan dan mengevaluasi hasil pelatihan.

Selama pelaksanaan kegiatan luring di Tiongkok, mahasiswa diajarkan gerakan-gerakan dasar dalam tarian Reyog Ponorogo, khususnya Jathil, yang merupakan bagian dari tarian ini. Jathil merupakan tarian yang menggambarkan seorang penunggang kuda dan berasal dari ritual untuk menghormati kuda mitologis. Tarian ini dipilih karena gerakannya yang dinamis dan menarik, sehingga cocok untuk diajarkan kepada mahasiswa asing.

Tantangan dan Solusi

Dalam menjalankan program ini, tim dari UNJ menghadapi beberapa tantangan, termasuk keterbatasan sumber belajar bahasa Indonesia yang tersedia di Universitas Studi Internasional Hebei. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengajar bahasa Indonesia di universitas tersebut, diketahui bahwa mahasiswa masih memiliki pengetahuan yang minim tentang budaya Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, tim dari UNJ mengintegrasikan pelajaran bahasa Indonesia dengan pelatihan tari tradisional, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami konteks budaya di baliknya.

Selain itu, program ini juga menghadirkan tantangan dalam hal koordinasi dan pelaksanaan kegiatan secara lintas negara. Namun, dengan komunikasi yang efektif dan dukungan dari kedua belah pihak, tantangan ini dapat diatasi dengan baik. Program ini juga mendapat sambutan yang positif dari mahasiswa Universitas Studi Internasional Hebei, yang menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mempelajari budaya Indonesia.

Dampak dan Manfaat Program

Program pengabdian masyarakat ini memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi mahasiswa yang terlibat, tetapi juga bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Mahasiswa yang mengikuti program ini mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya Indonesia, yang akan memperkaya pengalaman belajar mereka dan membuka wawasan baru tentang keragaman budaya di dunia.

Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang terlibat untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam mengajarkan budaya dan seni Indonesia kepada audiens internasional. Hal ini sejalan dengan upaya UNJ untuk mempersiapkan lulusannya agar siap bersaing di tingkat global dan menjadi duta budaya yang mampu mempromosikan Indonesia di kancah internasional.

Lebih jauh lagi, program ini diharapkan dapat memperkuat pengakuan internasional terhadap keanekaragaman budaya Indonesia. Dengan semakin banyaknya orang yang mengenal dan menghargai budaya Indonesia, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya kita akan terus dilestarikan dan berkembang di masa depan.

Kesimpulan

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Negeri Jakarta dalam memperkenalkan tari Reyog Ponorogo kepada mahasiswa Universitas Studi Internasional Hebei adalah contoh nyata dari upaya diplomasi budaya yang efektif. Program ini tidak hanya berhasil memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada audiens internasional, tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Melalui program ini, kita dapat melihat betapa pentingnya peran budaya dalam menjembatani perbedaan dan memperkuat ikatan antarbangsa. Diharapkan, program semacam ini dapat terus dikembangkan dan diadopsi oleh institusi pendidikan lainnya untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Indonesia di kancah global.

 

Prof. Sri Martini Mailanie: Guru PAUD Sangat Penting dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak

0

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Sri Martini Mailanie memberi orasi ilmiah bertajuk “Guru Paud Profesional, Sebuah Paradoks” di Aula Latief Hendraningrat (31/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu kurikulum dan Pembelajaran PAUD. Orasi ini menyoroti secara fundamental dalam perkembangan karir guru PAUD. 

Menurut Prof. Sri Martini salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas guru di Indonesia adalah ketidaksesuaian disiplin ilmu dan terdapat guru yang belum berkualifikasi sarjana. Hal ini pun yang membuat guru PAUD harus memiliki kualifikasi dan profesionalisme karena sebagai sebuah profesi yang diakui undang-undang. 

Namun data menunjukan setengah dari jumlah guru PAUD di Indonesia belum memenuhi standar kualifikasi akademik pendidik PAUD. Hal ini menurut Prof. Sri Martini akan mempengaruhi  pada kompetensi guru PAUD. Meskipun beberapa guru PAUD sudah kualifikasi sarjana namun belum semuanya linier. 

Keadaan guru PAUD yang demikian dan tingginya harapan masyarakat yang memahami pentingnya meletakan dasar pendidikan sejak dini menjadi paradoks.  Bagi Prof. Sri Martini guru PAUD sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Maka guru-guru PAUD pun harus memiliki profesionalitas.

Prof. Sri Martini menjelaskan ada tiga tantangan bagi Guru PAUD. Pertama, dari aspek kesejahteraan finansial yang belum mendapat gaji layak dan tidak memiliki tingkat kesejahteraan. Kedua, dari aspek pengembangan karir guru tidak memiliki kesempatan luas untuk mengembangkan diri. Ketiga, dari aspek pengembangan keilmuan, guru tidak memiliki akses yang cukup luas.

Prof.Tuti Iriani: Era Vuca Guru, Vokasional Harus Memiliki Keterampilan Digital dan Berpikir Kreatif

0

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Tuti Iriani memberi orasi ilmiah bertajuk “Kompetensi dan Komunikasi Pembelajaran Calon Guru Vokasional di Era Vuca: Tantangan dan Peluang  di Aula Latief Hendraningrat (31/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu Komunikasi Terapan Kompetensi Pembelajaran Teknik Bangunan. Orasi ini adalah buah pengalaman selama 30 tahun mengajar  bidang kependidikan dan fokus pada calon guru vokasional. 

Bagi Prof. Tuti Iriani era Vuca telah mengubah wajah pendidikan. Menurutnya pendidikan harus beradaptasi dengan cepat dalam merespon keadaan. Komunikasi menjadi kunci dalam berjalannya proses pendidikan. 

Kompetensi komunikasi pembelajaran menjadi satu kompetensi yang harus dikuasai guru. Karena keberhasilan tujuan pembelajaran  sangat bergantung kepada kualitas guru dalam mentransfer informasi kepada siswa. Menurut Prof. Tuti Iriani, kemampuan ini seharusnya sudah dipersiapkan ketika masih di bangku kuliah.

Tantangan guru vokasional era vuca ini, Prof. Tuti Iriani mengembangkan instrumen keterampilan komunikasi mengajar calon guru vokasional menggunakan Teaching Communication Skill for pre-service teacher (TCSQ-PST). Yang akan mengukur keterampilan komunikasi guru vokasional

Dalam penelitiannya ditemukan bahwa pengukuran keterampilan komunikasi pengajaran  untuk calon guru SMK dapat menggunakan indikator acuan manajemen konflik, ketrampilan percakapan, keterampilan menghibur, persuasi, keterampilan referensial, dan keterampilan naratif. Penelitian ini juga dapat mendorong perguruan tinggi mengembangkan program persiapan guru. 

Dalam orasi ilmiah Prof. Tuti Iriani memberikan beberapa rekomendasi bagi calon guru vokasional diantaranya calon guru vokasional harus memiliki keterampilan di bidang digital dan berpikir kreatif dan harus lebih inovatif dalam mengajar dengan menyesuaikan perkembangan zaman.

Prof. Ika Lestari: Generasi Emas Harus Produktif dan Memiliki Kemampuan Literasi Digital

0

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Ika Lestari  memberi Orasi Ilmiah di Aula Latief Hendraningrat (30/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu teknologi pembelajaran sekolah dasar. 

Dalam orasinya ia menyoroti generasi emas 2045 yang harus memiliki kecerdasan emosional, sosial dan kognitif. Generasi emas 2045 adalah mereka yang sekarang berada di rentang pendidikan anak usia dini. 

Karena merekalah yang akan mengisi pembangunan bangsa Indonesia kedepannya.  Anak-anak ini seharusnya berada di level kecerdasan emosional dan kognitif. 

Menurutnya generasi emas ini kedepan harus memiliki produktivitas. Oleh karena itu ada empat kompetensi dasar (karakter, tangguh dan unggul, kompetitif dan produktif, literat)  peserta didikan yang harus dimiliki oleh generasi emas ini yang akan disoroti Prof. Ika Lestari dalam sudut pandang literasi digital.

Kita tahu generasi emas 2045 adalah generasi yang kuat akan penggunaan teknologi digital Dalam pandangan Prof. Ika Lestari, keunggulan dalam penggunaan teknologi harusnya membawa dampak yang baik.  Mereka adalah bonus demografi yang adaptif dengan teknologi yang akan membawa Indonesia unggul. 

Amatan Prof. Ika Lestari yakin bahwa generasi emas 2045 akan membawakan keberkahan dan tentunya ini ada peran yang kuat dalam pendidikan. Ia menyoroti bagaimana pentingnya integrasi antara pendidikan formal dan non formal. Dalam teknologi ini mereka harus tepat dalam penggunaannya.

Ia juga mengamati penggunaan mobile learning yang dapat digunakan dalam pembelajaran formal dan informal secara terintegrasi. Menurutnya dalam penggunaan mobile learning system (MLS) harus mempertimbangkan moral. Juga tidak bisa hanya dibebankan kepada guru saja, ada peran penting orang tua juga dalam pengembangan desain MLS yang terintegrasi ini.

Prof. Setia Budi: Material Elektroda Berstruktur Nano Dapat Mempercepat Transisi Energi

0

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Setia Budi  memberi Orasi Ilmiah bertajuk “Material Elektroda Berstruktur Nano untuk Pengembangan Teknologi Energi Terbarukan  di Aula Latief Hendraningrat (24/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu Kimia Material. Orasi Prof. Setia Budi ini merupakan bagian dari riset yang ia tekuni selama 15 tahun terakhir.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Setia Budi langsung menyoroti krisis bahan bakar fosil. Dalam 50 tahun ke depan dunia akan mengalami krisis bahan bakar. Hal ini juga yang sudah disadari Richard Smalley peraih Nobel Laureate Bidang Kimia tahun 1996 yang memprediksi bahwa energi akan menjadi permasalahan utama dunia. 

Konsumsi energi bahan bakar fosil yang menggila, seharusnya dunia harus menengok sumber daya terbarukan. Menurut Prof. Setia Budi, selain ketersediaannya berlimpah juga memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah. Ia menyoroti salah satunya adalah pemanfaatan sumber energi terbarukan  direct ethanol fuel cell (DEFC) dan photoelectrochemical water splitting (PECWS). 

DEFC memiliki komponen penting elektroda yang merupakan tempat berlangsungnya proses konversi energi melalui reaksi oksidasi reduksi. Sedangkan sel PECWS bekerja dengan mengkombinasikan prinsip-prinsip fotovoltaik dan elektrokimia dalam sebuah sel. 

Amatan Prof. Budi, menunjukan luas permukaan katalis dapat ditingkatkan dengan nanostrukturisasi material yang berdampak signifikan. Yang akan memungkinkan lebih banyak atom permukaan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia. 

Inilah yang akan menjadikan rekaya yang tepat pada skala nano dapat mengoptimalkan interaksi antara katalis dan reaktan yang menghasilkan laju reaksi dan efisiensi yang lebih baik. Dan yang terpenting dapat menekan biaya dan mengurangi limbah. Prof. Setia Budi melihat lebih jauh potensi melalui pengembangan dua material elektroda NanoMePTA dan NanoMoCO. 

Dari riset yang dilakukan Prof. Setia Budi pada pengujian NanoMePTA dan NanoMoCO menunjukan bahwa dua material elektroda ini memiliki durabilitas yang baik dan dapat menghasilkan proses konversi energi yang efisien. Bagi Indonesia teknologi ini membuka peluang yang besar jika dipabrikasi yang akan mempercepat transisi energi. 

Prof. Ulupui: Laporan Akuntansi Keberlanjutan  Meningkatkan Nilai Perusahaan

0

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. I Gusti Ketut Agung Ulupui melakukan Orasi Ilmiah bertajuk “Akuntansi Keberlanjutan untuk Mengelola Reputasi Perusahaan Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” di Aula Latief Hendraningrat (23/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu Akuntansi Keuangan.

Prof. Ulupui menyoroti isu keberlanjutan yang tertuang dalam 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) telah berdampak pada ilmu akuntansi. Secara sederhana dapat ditangkap isu itu berkaitan dengan terintegrasinya akuntansi dengan aspek ekonomi, sosial, lingkungan dari aktivitas organisasi. 

Menurutnya, pengungkapan akuntansi keberlanjutan terdiri dari tiga dimensi  yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Yang jika digunakan akan menjadi alat penyampaian informasi akuntansi yang baik. Dengan catatan akuntansi keberlanjutan ini didukung oleh standar  yang cukup untuk menyusun laporan. 

Ujungnya akuntansi keberlanjutan ini akan menjaga reputas perusahaan di mata pemangku kepentingan (stakeholder). Jika sebuah perusahaan memiliki reputasi yang baik maka akan membantu dalam investasi serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan nilai (value) perusahaan. 

Amatan Prof. Ulupui yang sangat penting adalah bagaimana dirinya meriset akuntansi keberlanjutan  mengenai transparansi ekonomi, lingkungan hidup dan sosial pada perusahaan pertambangan di tahun 2023. Prof. Ulupui dan tim meriset 50 perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 

Dalam penelitiannya ditemukan  bahwa dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan, perusahaan telah mengkomunikasikan tindakan mereka kepada pemangku kepentingan pada laporan keberlanjutan, namun intensitas pengungkapan tergantung pada ukuran perusahaan.  Meskipun perusahaan telah mengungkapkan EESG-nya sesuai dengan standar GRI tetapi tidak menunjukan komitmen dan upaya serius. Menurutnya ini akan menurunkan tingkat kepercayaan kualitas laporan akuntansi keberlanjutan perusahaan. 

Menurut Prof. Ulupui ada tujuh poin penting untuk meningkatkan kualitas keberlanjutan laporan. 1.Integrasi EESG ke dalam Strategi Bisnis. 2.  Menetapkan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur kinerja EESG. 3. Pelaporan dan Transparansi. 4. Keterlibatan Stakeholder. 5. Biaya dan Sumber Daya. 6. Kredibilitas dan Kepercayaan. 7. Pemahaman dan Pelatihan terkait EESG.

 

Prof. Dwi Kusumawardani: Pendidikan Tari Sebagai Kunci Pembuka Kepekaan Estetis

0

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Dwi Kusumawardani melakukan Orasi Ilmiah bertajuk “Penguatan Kepekaan Estetis dan Soft Skill Abad 21 dalam Pembelajaran Tari Melalui Pendekatan Teknologi Pendidikan” di Aula Latief Hendraningrat (23/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan Prof. Dwi Kusumawardani sebagai guru besar bidang ilmu teknologi pendidikan Tari.

Prof. Dwi Kusumawardani menjelaskan bahwa kepekaan estetis adalah kemampuan yang khas diperoleh dari pembelajaran tari. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas mengalami melalui belajar berpikir, ekspresi, kreasi dan apresiasi yang dirancang secara sistematis dalam pembelajaran. 

Oleh karena itu semestinya pembelajaran tari mampu menciptakan kepekaan estetis pada siswa. Hal ini sejalan dengan apa yang dipikirkan Ki Hadjar Dewantara yang menginginkan terbentuknya sifat-sifat keindahan  dalam kehidupan manusia. 

Dalam orasinya Prof. Dwi Kusumawardani menjelaskan bahwa untuk dapat menumbuhkan kepekaan estetis itu maka pendidik dituntut harus memiliki kemampuan dalam pembelajaran tari yang di desain, dikelola  dan diimplementasikan secara sistematis dan sistemik dan berorientasi kepada peserta didik. 

Pembelajaran Tari juga harus memperhatikan konsep dasar Teknologi Pendidikan yaitu berorientasi pada  peserta didik. Yang meningkatkan belajar dan pembelajaran tari pada peserta didik. 

Prof. Dwi juga menekankan bahwa dalam implementasi pembelajaran tari seharusnya diarahkan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan tari yang memiliki tujuan memiliki kepekaan estetis. Dan selain itu haruslah memiliki efek yang dapat membantu siswa dalam pembentukan sikap dan soft skill yang dibutuhkan di Abad 21. 

“Jika pendidik menggunakan pendekatan teknologi pendidikan dengan cara praktik baik dalam desain maka pembelajaran tari akan efektif,” ujar Prof. Dwi Kusumawardani. 

 

Keren! UNJ Adakan Mabar Pimpinan Kampus Bersama Legenda Badminton Indonesia

0

EDURANEWS, JAKARTA. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terus menggelorakan Badminton sebagai olahraga yang menarik bagi sivitas akademika. Untuk itu UNJ melalui Edura Sport selenggarakan Main Bareng (Mabar) bagi pimpinan kampus bersama legenda Badminton Indonesia pada Jumat di Gor UNJ Kampus B UNJ (28/6). Kegiatan ini juga disiarkan secara live melalui kanal youtube EduraTV.

Pada ajang Mabar itu turut hadir para legenda Badminton Indonesia seperti Candra Wijaya, Bambang Supriyanto, Tri Kusharjanto, Alvent Yulianto dan Angga Pratama. Serta atlet aktif pelatnas PBSI, Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando dan Daniel Martin.   

Sementara dari pimpinan perguruan tinggi dihadiri oleh beberapa pimpinan instansi antara lain oleh,  Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, Prof. S. Martono selaku Rektor UNNES, Prof. Jamaludin Jompa selaku Rektor UNHAS, Prof. Karta Jayadi selaku Rektor UNM, Bambang Pramujati selaku Rektor ITS, Heppy Kristijanto selaku mantan WR II ITS, Prof. Sutrisno selaku mantan Rektor UNJA, Prof. Muhammad Zamrun selaku Rektor UHO, Ardhariksa Zukhruf selaku Rektor Institut Tazkia, Bambang Sigit Widodo selaku WR 3 UNESA, Prof. Ojat Darojat selaku Rektor UT, Prof. Amar selaku Rektor UNTAD, Prof. Adri Paton selaku Rektor UBT, Prof. Anter Venus selaku Rektor UPNVJ, Muhammad Adlin Sila Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, dan Maria V. Irene selaku Direktur Puspresnas.

Pada pembukaan acara yang dibuka langsung oleh Mohammad Fadil Imran selaku Sekjen PBSI yang turut hadir dalam acara Mabar ini mengatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan PBSI yang ingin menggelorakan cabang Badminton lewat Sport Science

Sekjen PBSI Fadil Imran turut hadir memberikan sambutan

Baginya perguruan tinggi memiliki kemampuan dalam mendorong sport centre yang berbasis sport science. Fadil Imran ingin menjadikan Indonesia Badminton Center sebagai laboratorium sport science, agar kita bisa mengungguli China, Korea, dan negara di Eropa. Karena pendekatan mereka sudah pendekatan science. 

“Kekurangan kita itu adalah belum maksimal dalam memanfaatkan sport science, ke depan kita akan menggandeng perguruan tinggi,” ujar Fadil Imran yang juga Kapolda Metro Jaya Periode 2020-2023.

Sementara itu, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antar pimpinan kampus. Tujuan utamanya untuk menggelorakan olahraga Badminton dan meningkatkan minat serta berujung pada prestasi Badminton di kalangan kampus. 

“Selain itu juga untuk menjalin komunikasi sehingga tercipta kolaborasi antar perguruan tinggi dan PBSI dalam bidang Badminton,” ungkap Prof. Komarudin.

Pada kesempatan ini, atlet aktif pelatnas PBSI Bagas Maulana turut hadir merasakan atmosfer saat Mabar bersama para pimpinan kampus. Baginya ini pengalaman pertama bermain dengan pimpinan kampus. Dirinya turut senang karena di undang untuk ajang Mabar ini. Gor UNJ pun menurutnya sangat layak untuk ajang kejuaraan karena memiliki lapangan yang baik untuk bermain badminton. 

“Gor UNJ ini sangat bagus untuk bermain badminton,” ujar Bagas Maulana.

Hal senada juga disampaikan oleh Bambang Pramujati selaku Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mengatakan Mabar ini memberikan pengalaman baru baginya saat bermain dengan para legenda badminton Indonesia. Dirinya juga termotivasi ingin memiliki Gor seperti di UNJ ini.

Sama halnya dengan Rektor ITS, Prof. S. Martono selaku Rektor Universitas Negeri Semarang ikut bangga dalam acara mabar ini. Apalagi Prof. S. Martono berpasangan dengan legenda Badminton Bambang Supriyanto. Hal ini memberikan pengalaman yang baru baginya. 

Atas kegiatan Mabar ini, legenda badminton Bambang Supriyanto turut mengapresiasi permainan para rektor. Menurut Bambang Supriyanto, Prof. S. Martono memiliki kemampuan dasar yang luwes dalam Badminton. 

Sementara terkait dengan Gor UNJ, Bambang Supriyanto mengatakan ia sering menggunakan Gor UNJ dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Beberapa kali ia menjadi official dalam kejuaraan yang dari Jaya Raya, Jakarta Open dan Premiere di Gor ini. 

“Gor UNJ ini sangat memadai untuk kejuaraan,” ucapnya.

 

Recent Posts