Home Blog Page 16

Prof. Ninuk Lustyantie: Pembelajaran Bahasa dan Sastra Harus Berfungsi Sebagai Instrumen Proses Penalaran

0

EDURANEWS, JAKARTA– Prof. Ninuk Lustyantie melakukan orasi ilmiah dengan tajuk “Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra pada Abad 21”, di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika Kampus A UNJ (8/12). 

Orasi ini membedah inovasi pembelajaran bahasa dan sastra dalam tantangannya di Abad 21.

“Konsep pembelajaran abad 21 merupakan prose perubahan filosofis, ilmu, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku manusia yang selalu bersentuhan dengan teknologi,” tutur Prof. Ninuk. 

Prof. Ninuk menjelaskan bahwa sebagai alat komunikasi, bahasa dan sastra juga sekaligus menjadi sebuah pendekatan bagi konteks pembelajaran tertentu sebab bahasa dan sastra adalah media, cara dan proses berpikir itu sendiri. 

Inilah yang menyebabkan pembelajaran bahasa dan sastra harus berfungsi sebagai instrumen proses penalaran.

“Bahasa dan sastra memiliki peran holistik dan jangka panjang,” ujar Prof. Ninuk 

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah menjadikan keyakinan bahwa pembelajaran memerlukan sebuah penalaran dengan media logika. 

Bagi Prof. Ninuk pembelajaran inovasi pada bahasa dan sastra dapat mengacu kepada bentuk baru, kreatif, urgen dan berteknologi.

Pembelajaran inovatif (innovative learning) mengacu pada penerapan prinsip-prinsip inovatif dalam proses pembelajaran. Prof. Ninuk menjelaskan bahwa segala bentuk yang baru, kreatif, urgen, dan berteknologi (seni-nilai).

“Segala bentuk diterapkan dalam proses pembelajaran,” ucap Prof. Ninuk 

Sifat kebaruan juga harus ada dalam pembelajaran inovasi. Inilah yang disebut dengan pembelajaran inovasi bersifat baru yang mencakup reflected newness, dan theoritical newness

Prof. Ninuk juga menjelaskan bahwa dalam melakukan inovasi pengembangan ada tiga metode yang perlu diperhatikan yaitu konsep metode, jenis metode, dan prinsip inovasi. Ketiga elemen inilah yang menjadi unit dari inovasi pengembangan sebuah metode pembelajaran bahasa dan sastra.

Bagi Prof. Ninuk, prinsip inovasi harus mengacu juga kepada kata urgensi, yang menekankan kepada harus mengetahui apa saja yang menjadi esensial dibutuhkan dan penting bagi pembelajaran bahasa dan sastra.

“Perlu dipahami tidak hanya terpaku kepada kuantitas tapi proses,” ujar Prof. Ninuk mengingatkan.

Prof. Wardani Rahayu: WIHIC dan OCLEI Dapat Digunakan Sebagai Instrumen Pengukuran Persepsi Lingkungan Belajar

0

EDURANEWS, JAKARTA– Prof. Wardani Rahayu melakukan orasi ilmiah dengan tajuk “Lingkungan Belajar Matematika Luring dan Daring: Tantangan pada Masa Pandemi Covid-19 di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika Kampus A UNJ (8/12). 

Orasi ini membedah instrumen pengukuran persepsi siswa terhadap lingkungan belajar daring berupa Online Classroom Learning Environment Inventory.

“Instrumen ini salah satu yang pertama di Indonesia dalam menggali aspek lingkungan belajar daring,” tutur Prof. Rahayu terutama dalam pembelajaran selama pandemi ini.

Instrumen ini pun berkontribusi terhadap perkembangan teoritis lingkungan belajar daring.

Amatan Prof. Rahayu dalam 5 tahun terakhir telah terjadi perkembangan yang cukup besar di lingkungan belajar karena perubahan sistem ujian nasional, ujian sekolah, kurikulum, penilaian, dan kebijakan pendidikan.

Jika dilihat lebih komprehensif perkembangan pesat ini menjadi “awal baru” untuk perkembangan riset lingkungan belajar di Indonesia. Adaptasi yang dilakukan juga dapat memberikan keuntungan dari segi teoritis.

Dalam pengukuran itu,Prof. Rahayu mengadaptasi instrumen WIHIC (What Is Happening In This Class) yakni instrumen yang mengukur 7 dimensi (kekompakan antar siswa, dukungan guru, keterlibatan, keterampilan investigasi, orientasi terhadap tugas, kerjasama, kesetaraan) dengan teknik analisis data Analisis Faktor Konfirmatori dan Multidimensional Partial Credit Model (MPCM) 

“WIHIC sangat populer karena dapat untuk mengukur seberapa positif siswa memandang lingkungan belajar yang dimilikinya,” ujar Prof. Rahayu. WIHIC juga dapat dipakai dalam studi lintas budaya. 

Prof. Rahayu menjelaskan item yang paling mudah untuk disetujui oleh siswa adalah item 10 yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, “guru saya memberikan bantuan atau bimbingan dengan baik”, sedangkan item yang paling sulit untuk  disetujui  oleh siswa adalah item 15 yaitu “guru memberikan motivasi kepada saya baik di dalam maupun di luar kelas.”

“Temuan studi masih bersifat deskriptif, ” ucap Profesor kelahiran Jakarta ini.

Harapannya temuan ini dapat ditelaah lebih lanjut untuk mengatasi keterbatasan yang dirasakan siswa dalam lingkungan belajar matematika secara luring yang dijalaninya.

Perspektif Mahasiswa

Prof. Rahayu juga menjelaskan mengenai instrumen OCLEI (Online Classromm Learning Environment Inventory) untuk mengetahui instrumen lingkungan belajar daring dari persfektif mahasiswa.

Tahapan yang dilakukan adalah observasi di kelas online sebanyak 8 pertemuan, penyusunan kerangka teori, penulisan item, pengambilan data lapangan, dan analisis data.

Prof. Rahayu mengatakan item yang paling mudah untuk disetujui adalah item 9 yaitu “Saya berdiskusi secara daring dengan mahasiswa lain untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan item yang paling sulit untuk disetujui oleh mahasiswa adalah item 17 yaitu “Dosen tidak lupa menyampaikan salam kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara daring”.

Tantanganya adalah mahasiswa angkatan 2020/2021 ini adalah mahasiswa yang belum merasakan pembelajaran di kampus, dosen, praktikum di laboratorium dan kegiatan non akademik.

OCLEI dalam hal ini dapat digunakan sebagai intrumen diagnosis interaksi dan pandemi covid-19 menjadi suatu pembatas.

“OCLEI adalah penilaian yang valid,” kata Prof. Rahayu, “bagi peneliti yang tertarik untuk mengeksplorai efek dari lingkungan belajar online dalam kerangka permodelan variabel laten,” lanjutnya.

Prof. Ramdan Pelana: Antropometri Untuk Mendeteksi Profil Atlet yang Berkualitas Didasarkan pada Kondisi Dimensi Tubuh

0

EDURANEWS, JAKARTA– Prof. Ramdan Pelana melakukan orasi ilmiah dengan tajuk Peran Antropometri dalam Pengembangan Prestasi Olahraga di Indonesia, di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika Kampus A UNJ (7/12). 

Orasi ini menekankan kepada pentingnya penggunaan pengukuran antropometri di Indonesia bagi olahraga prestasi. Dunia olahraga yang berkaitan dengan prestasi atlet memerlukan data yang komprehensif mengenai keadaan fisik atlet.

Data kondisi atlet dapat dicatat melalui antropometri. Aspek-aspek yang menunjang prestasi ini dapat ditunjang melalui pengukuran antropometri.

Tujuan utama pengukuran antropometri adalah mendapatkan tipe tubuh seseorang yang ideal.

Prof. Ramdan menjelaskan bawah prestasi olahraga memang akumulatif dari berbagai aspek prestasi seperti kondisi fisik, teknik, taktik dan mental. Antropometri menjadi data basis awal.

Munculnya Era Industri 4.0 dan Society 5.0 dalam bidang olahraga harus dilakukan pendekatan sport science yang  terintegrasi.

“Bagaimana menyiapkan atlet yang mengikuti perkembangan kemajuan teknologi,” ucap Prof. Ramdan. 

Dalam upaya ini harus memperhatikan fisik antropometri atlet. Sport Science ditujukan kepada atlet dan pelatih.

“Kalkulasi harus dilakukan,” ucap Prof. Ramdan.

Misalnya pengukuran antropometri salah satunya dalam pemilihan atlet dayung. Antropometri juga harus menjadi indikator dalam pencarian bakat oleh pelatih. 

Prof. Ramdan meenjelaskan bahwa memang Antropometri ini merupakan ilmu yang  digunakan untuk melihat variasi fisik manusia yang dapat digunakan untuk menunjang dalam setiap cabang olahraga.  

“Agar meningkatkan  produktivitas dan menghindari resiko cedera atlet,” ucap Prof. Ramdan. Pengukuran antropometri juga sekaligus untuk pemantauan status gizi atlet. 

 Antropometri Atlet Petanque

Postur tubuh mempengaruhi seorang atlet petanque. Sebagai salah satu cabang olahraga prestasi, pengukuran antropometri atlet petanque harus dilakukan. 

Misalnya pengukuran tinggi duduk pada atlet petanque berpengaruh  terhadap jarak pandang yang akan dilihat oleh atlet petanque. Panjang tungkai atlet Petanque juga menentukan capaian atlet pada saat melakukan lemparan. 

“Pengukuran panjang lengan atlet petanque bertujuan mengetahui seberapa panjang lengan atlet yang berpengaruh pada jauh jangkauan lempar,” ucap Prof. Ramdan. 

Standarisasi ini penting dilakukan sebagai basis data untuk mendeteksi profil atlet yang berkualitas didasarkan pada kondisi dimensi tubuh yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan kriteria yang mumpuni dalam cabang olahraga petanque sekaligus penentu posisi atlet dalam permainan petanque.

Prof. Rd Tuty Sariwulan: Perguruan Tinggi Memiliki Peran Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan

0

EDURANEWS, JAKARTA– Prof. Rd Tuty Sariwulan melakukan orasi ilmiah dengan tajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan Dampak Pandemi Covid-19, di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika Kampus A UNJ (7/12). 

Orasi ini banyak membedah peran perguruan tinggi dalam mengurai permasalahan ketenagakerjaan terutama saat pandemi covid-19. 

“Tema ini saya angkat akibat kegelisahan,” ucap Profesor kelahiran Sukabumi ini mengawali orasi ilmiahnya. 

Pandemi Covid-19 memukul pelbagai negara dari segi ekonomi. Pandemi juga membuat angka pengangguran meningkat. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berimplikasi kepada kegiatan ekonomi sementara waktu. Implikasinya menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Perusahaan pun merumahkan sebagian karyawan bahkan PHK,” kata  Prof. Tuty.

Pengangguran merupakan permasalah serius. Pemerintah pusat, daerah dan swasta harus bahu membahu mengurai permasalahan ini. Menurut Prof. Tuty sektor perdagangan dan konstruksi salah satu yang paling berdampak. 

Peran Perguruan Tinggi

Peran perguruan tinggi sangat diperlukan. Amatan Prof. Tuty perguruan tinggi memiliki kontribusi dalam mengurai permasalahan pengangguran ini. Karena perguruan tinggi memiliki potensi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing, kreatif  dan siap kerja.

Prof. Tuty juga memaparkan bahwa terdapat 452 inovasi teknologi berbasi litbang, baik yang terdapat pada lembaga pemerintah Non Kementerian bidang IPTEK maupun perguruan tinggi.

Menurutnya apabila kegiatan Litbang baik yang komersial maupun yang non komersial ditindaklanjuti, bukan hanya menghasilkan produk yang sebagian besar terkait kesehatan, namun juga akan mampu menyerap tenaga kerja. Pandemi Covid-19 juga membuat perguruan tinggi harus berbenah. 

“Kurikulum mesti adaptif terhadap perubahan,” ujarnya.

 

Prof. Mohamad Rizan: Mimpi Saya Perguruan Tinggi Punya Aplikasi yang Terintegrasi

0

EDURANEWS, JAKARTA– Prof. Mohamad Rizan melakukan orasi ilmiah dengan tajuk Digital Marketing: Solusi Strategis dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan jasa di Era Revolusi Industri 4.0, di Aula Latief Gedung Dewi Sartika Kampus A UNJ (7/12).

Menurut Prof. Rizan Kampus, perusahaan, perbankan dan rumah sakit sangat merasakan perubahan pelayanan jasa ini terutama ketika pandemi melanda.

Sektor bisnis dan non bisnis harus mempersiapkan diri melalui peningkatan daya saing perusahaan/organisasi. 

“Pelayanan jasa dipaksa merubah tata cara pelayanan bisnis mereka,” ucap Prof. Rizan yang menyarankan pelayanan jasa berubah dari konvensional ke digital.

Perubahan mutlak harus dilakukan oleh pelayanan jasa di Era Industri 4.0. 

“Ke depan modelnya akan tetap metode darling (daring luring),” kata Prof. Rizan.

Prof. Rizan mengatakan salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah digitalisasi berbasis internet. Berdasarkan hasil survei APJII 2020 pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta pengguna dari total populasi penduduk yang ada di Indonesia. 

Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan internetnya sangat besar. Potensi ini sudah dilirik oleh industri e-comerce.  Belajar dari e-commerce yang jadi kajian penting bagi bisnis adalah dampak digitalisasi ini terhadap pelayanan jasa. 

“Intinya digitalisasi adalah internet thinking,” ucapnya. 

Digital Service Quality

Model digital service quality dengan teknologi harus diadaptasi. Prof. Rizan mencontohkan E-Commerce dengan pelbagai pelayanannya sudah memudahkan para penggunanya.

Misalnya TikTok bukan hanya menjadi media sosial. Pebisnis mulai menggunakan TikTok sebagai cara mendekatkan kepada pelanggan.

“Sate padang saja sudah bisa dipromosikan lewat TikTok,” ujar Profesor kelahiran Jambi ini. 

Instrumen digital marketing semuanya berujung pada bagaimana perusahaan dapat diakses dengan cepat dan prioritas. Salah satu cara mainnya di search engine automatization. Sehingga marketing manual lewat koran sudah mulai ditinggalkan beralih ke youtube dan lainnya. 

Amatan Prof. Rizan seharusnya perguruan tinggi memiliki aplikasi yang terintegrasi seperti aplikasi e-commerce. Dengan aplikasi yang terintegrasi perguruan tinggi mudah mendapatkan data dan akses misal data penelitian dosen yang digunakan untuk akreditasi.   

Seharusnya perguruan tinggi mulai adaptasi teknologi yang dikembangkan oleh e-commerce dan juga bank-bank. Prof. Rizan menilai perguruan tinggi belum banyak mengadaptasi teknologi aplikasi terintegrasi ini.

“Mimpi saya perguruan tinggi punya aplikasi yang terintegrasi,” ucap Prof. Rizan yang juga merupakan Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 

 

GOR UNJ Siap Menjadi Arena Kontestasi Olahraga Nasional/Internasional

0

EDURANEWS, JAKARTA– Gema LPTK CUP X 2021 secara resmi telah ditutup di GOR UNJ. Atlet-atlet hebat dari berbagai universitas LPTK telah saling tarung di kejuaraan tenis, bulutangkis, dan petanque. Semangat kolektivitas, sportivitas, daya juang telah mereka tunjukan di setiap pertandingan. 

Di kejuaraan bulutangkis di GOR UNJ, semangat sportivitas itu pun bergema. GOR UNJ menjadi saksi pertarungan hebat bulutangkis antar LPTK. 

Menyaksikan pukulan-pukulan akurasi dari dosen muda berbakat Fajar Arie (UNJ) sampai dengan daya juang Donny Wira (UNNES). Mereka semua merasakan atmosfer yang luar biasa di GOR UNJ.

Prof. Komarudin menyatakan pertandingan tersaji dengan profesional standar internasional. GOR UNJ juga melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya dengan adanya LPTK CUP X 2021, GOR UNJ berhasil dipromosikan.

Melalui kanal EduraTV, Prof. Komarudin berharap para penyelenggara event dan pengurus olahraga melihat fasilitas keolahragaan kebanggaan UNJ ini yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tahun 2020. 

“Jurnas bulutangkis akan di sini (GOR UNJ),” ujar Prof. Komarudin yang baru saja bertemu dengan wakil kepala PBSI.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Achmad Firdaus yang selalu setia hadir dalam pembukaan dan penutupan LPTK CUP X 2021 mengatakan UNJ telah sukses menyelenggarakan ajang olahraga antar LPTK ini.

“Fungsi GOR ini telah dioptimalkan oleh UNJ,” ucap Achmad Firdaus.

Achmad Firdaus juga mengatakan GOR UNJ diharapkan menjadi gelanggang olahraga yang mencetak banyak prestasi terutama bagi atlet DKI Jakarta.

Sesuai dengan komitmen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam peningkatan  olahraga di DKI Jakarta.

“Termasuk kegiatan olahraga di perguruan tinggi,” tutur Achmad Firdaus yang menginginkan koordinasi UNJ dengan Dispora lebih ditingkatkan terutama untuk menyiapkan prestasi atlet DKI Jakarta.

Melihat kesuksesan penyelenggaraan LPTC CUP X 2021, GOR UNJ siap untuk menjadi arena kontestasi olahraga nasional maupun internasional selanjutnya.

Universitas Negeri Malang (UM) Menjadi Tuan Rumah LPTK CUP XI 2023

0

EDURANEWS, JAKARTA- Pihak Universitas Negeri Malang (UM) banyak belajar dalam pelaksanaan LPTK Cup X 2021 yang bertempat di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Hasil refleksi akan dijadikan sebagai acuan untuk mengadakan LPTK Cup XI 2023.

Dr. Mu’arifin sebagai Wakil Rektor III UM mengakui pelaksanaan LPTK Cup X 2021 sudah sangat luar biasa.

“Walaupun ini merupakan acara LPTK Cup tapi kelasnya adalah kelas internasional,” ujar Dr. Mu’arifin.

Dr. Mu’arifin optimis untuk menjadi tuan rumah LPTK Cup selanjutnya. Semua sarana prasarana cabang olahraga yang dipertandingkan tersedia dengan baik di UM.

“Kami sudah menjadi PTN-BH sehingga kami sudah siap mandiri untuk menyelenggarakan event seperti ini,” jelas Dr. Mu’arifin.

Ia berharap LPTK Cup terus berkesinambungan. Dr. Mu’arifin juga berharap LPTK Cup tidak hanya terfokus pada fakultas olahraga namun bisa mewadahi forum-forum ilmiah bagi semua fakultas yang ada di universitas.

 

UNJ Sukses Menjadi Penyelenggara LPTK CUP X 2021, Plt. Sesmenpora Madrizal: LPTK CUP X 2021 Memiliki Semangat DBON

0

EDURANEWS, JAKARTA – Ajang LPTK CUP X 2021 resmi berakhir pada 5 Desember 2021. Gala Dinner Penutupan yang bertempat di GOR UNJ dihelat sebagai momen hangat melepas seluruh kontingen LPTK yang turut memeriahkan LPTK Cup X 2021.

Acara ini turut  mengundang Kemenpora yang diwakili oleh Plt. Sesmenpora Jonni Madrizal, Kepala Dispora DKI Jakarta Ahmad Firdaus, Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin, Wakil Rektor UNJ, serta rektor dan wakil rektor LPTK se-Indonesia.

Dalam sambutannya Rektor UNJ Prof. Komarudin menegaskan tentang 4 tujuan sukses pelaksanaan LPTK CUP X 2021.

Pertama, sukses dalam hal aspek penyelenggaraan. Kedua, sukses prestasi yang dinilainya juga berhasil setelah UNJ mendapatkan juara umum. Ketiga, sukses administrasi dengan tidak adanya sedikit pun penyimpangan. Keempat, adalah sukses promosi.

“Mudah-mudahan melalui Edura TV, Gelanggang Olahraga UNJ bisa dipromosikan dan dilirik oleh pengelola atau pengurus besar olahraga,” tuturnya.

Dr. Jonni Madrizal, M.M. Plt. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dalam Gala Dinner Penutupan juga memberikan sambutannya.

Ia bangga pernah menjadi bagian dari LPTK saat menempuh S1 di Universitas Negeri Padang (UNP) dan S3 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Jonni Madrizal juga berbicara terkait dengan Perpres No. 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) beliau berharap dapat berjalan dengan baik dengan dukungan pelbagai universitas LPTK.

Begitu juga dengan pelaksanaan LPTK CUP X 2021 yang dinilai mempunyai semangat  Desain Besar Olahraga Nasional.

“Di LPTK khususnya fakultas ilmu keolahragaan sangat paham bahwa untuk menghasilkan atlet itu tidak bisa tiba-tiba,” kata Jonni Madrizal, “Harus dengan program yang teratur dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kaidah-kaidah lain yang bisa menciptakan atlet-atlet,” lanjutnya.

 

Semangat Menggebu UNCEN Bertanding Petanque di Ajang LPTK CUP X 2021

0

EDURANEWS, JAKARTA – Pasangan double women berprestasi tim Universitas Cendrawasih (UNCEN) baru saja menyabet medali perak cabor Petanque di LPTK CUP X 2021 (5/6).

Syeni Octaviani dan Friska Sari mendapat juara 2 setelah takluk dari pasangan UNP dengan skor (3:13). Friska mengaku tetap bermain dengan semangat dan sepenuh hati walau dengan persiapan yang singkat.

“Jujur kita tidak terlalu banyak persiapan, tapi mendapat juara 2 kami pikir itu bukan hasil yang mengecewakan,” kata Friska.

Tim UNCEN memanfaatkan agenda Dekan Cup di sana sebagai ajang pemanasan menuju LPTK Cup X 2021.

Sebelumnya olahraga petanque hadir di Papua lewat Universitas Cendrawasih. Rektor UNCEN saat itu bersama Ketua umum PB FOPI Caca Isa Saleh memperkenalkan petanque ke dunia kampus.

Wakil Dekan 1 FIK Uncen, Yohannes Mandosir mengatakan bahwa pembinaan olahraga petanque di UNCEN sangat terstruktur.

“Karena kami kordinasi langsung dengan FOPI Papua (Federasi Olahraga Petanque Indonesia),” kata Yohannes.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) khusus olahraga petanque juga dibentuk di Fakultas Olahraga UNCEN. Namun, Yohannes mengakui aktivitas mereka agak menurun setelah gagal menembus PON Papua 2021.

“Tapi kami sudah berkomitmen akan lebih meningkatkan aktivitas UKM Petanque di tahun-tahun mendatang,” tutur Wakil Dekan 1 FIK Yohannes.

Sudah banyak prestasi yang ditorehkan UNCEN di berbagai ajang yang mempertandingkan petanque. Medali emas di nomor triple woman dan double campuran pernah diraih UNCEN di ajang POMNAS 2019.

Yohannes berharap petanque akan lebih maju dan populer di UNCEN maupun universitas lain. Di UNCEN olahraga petanque terus diberdayakan. Sebab jika berbicara prestasi ke depan, target petanque UNCEN adalah dapat menembus PON dan Sea Games.

“Dengan mendapatkan medali yang banyak lewat nomor yang diperlombakan” kata Yohanes, “Saya pikir ini kesempatan untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya,” tutup Yohannes.

UNM Sabet Emas dan Perunggu Cabor Petanque di Kategori Double Men Eksekutif

0

EDURANEWS, JAKARTA – Pertandingan cabor Petanque resmi ditutup dengan kemenangan Universitas Negeri Makasar (UNM) di dua kategori Double Men Eksekutif sore tadi (5/12). Pasangan Dr. Syahruddin/Dr. Agussalim berhasil menaklukan UNS dengan skor (8:13).

Riuh dan semangat para penonton menambah keseruan pertandingan. Bagi Agussalim, bermain petanque adalah pengalaman baru, sebab sebenarnya ia adalah seorang pemain bulutangkis.

Latihan untuk mempersiapkan UNM tampil di ajang LPTK Cup pun sangat sempit. “Kami hanya coba rutin latihan setiap hari di sisa waktu yang sempit tersebut,” ucap Agussalim.

Kondisi lane yang berbeda dengan yang ada di Makassar sempat membuat tim ini ragu. Namun karena kekompakkan akhirnya mereka bisa  juara.

Pasangan UNS juga mengakui kehebatan dan kekompakkan UNM.

“Ya lawannya sangat bagus dalam bermain. Tapi saya senang yang menang bukan UNJ lagi,” ucap Prof. Bandit sambil bergurau.

Olahraga petanque memang cukup populer di Fakultas Olahraga Universitas Negeri Makassar. Bahkan mereka juga melakukan pembinaan untuk kalangan masyarakat luar agar mahir bermain petanque.

“Menurut saya petanque adalah olahraga yang menghibur dan tidak merepotkan. Tidak perlu alat, biaya, dan tempat yang banyak,” kata Agussalim.

Sementara itu perebutan juara 3 berhasil dimenangkan oleh tim UNM 1 atas UNP dengan skor (7:0).

Selamat kepada para peraih medali cabor petanque kategori Double Men Eksekutif kejuaraan LPTK CUP X 2021.

1. Juara 1 : Dr. H. Syahruddin/Dr. Ir. Agussalim Djirong (UNM 2)

2. Juara 2 : Prof. Dr. Bandi/Prof. Drs. Sutarno (UNS)

3. Juara 3 : Dr. Karta Jayadi/Sahade (UNM 1)

Recent Posts