4 November 2020 menjadi hari yang bersejarah bagi Universitas Negeri Jakarta mengenang dan menggali Kembali warisan Bung Karno dengan mengadakan seminar bertajuk “Dari Rawamangun Untuk Indonesia “- Menapaki Jejak Pemikiran Soekarno Tentang City of Intellect (Kota Mahasiswa)
EDURANEWS, JAKARTA– 57 tahun yang lalu, tepatnya 15 September Bung Karno datang meletakan prasasti Kota Mahasiswa Jakarta di Kampus Rawamangun yang ketika itu Gedung Daksinapati, Bung Karno menyatakan kampus ini sebagai “Kota Mahasiswa” Jakarta. Saat itu, UNJ masih menjadi bagian dari Universitas Indonesia (UI) sebagai sekolah keguruan dan ilmu pendidikan.
Rektor UNJ Prof. Komarudin menyatakan sangat penting untuk mengingat sejarah masa lalu untuk menggapai masa depan. Upaya ini untuk mengingatkan akan identitas UNJ sebagai kampus yang dicita-citakan oleh Bung Karno yaitu kawasan Rawamangun sebagai Kota Mahasiswa.
“Berangkat dari narasi sejarah gagasan Bung Karno, UNJ melakukan kajian sekaligus pemeringkatan Kota Mahasiswa,” ungkap Prof. Komarudin. Spirit itu membuat UNJ semakin memantapkan menjadi city of education serta pengembangan pedagogik.
Kota Mahasiswa
Dalam amatan Prof. Hafid Abbas Pesan spirit City of Intellect atau Kota Mahasiswa Jakarta kala itu tidak hanya bergema untuk kawasaan rawamangun tapi juga untuk dunia. Istilah itu mungkin belum dikenal oleh dunia. Itulah mengapa Pikiran Bung Karno telah melampaui zamannya.
Bung Karno juga memperkenalkan Excelent City di mana pusat-pusat ilmu dan pengetahuan dibangun seperti ilmu ekonomi di Makassar, Teknologi di Bandung, Pertanian di Bogor. Dalam alam pikiran Bung Karno itu kota-kota itu saling terhubung menjadi mata rantai yang saling terkoneksi menjadi roda peradaban ilmu dan pengetahuan.
“Lahir peradaban yang luar biasa dalam pikiran Bung Karno sebagai peradaban modern dari rawamangunlah pikiran besar ini muncul,” ungkap Prof. Hafid.
Prof. Hafid dan tim peneliti menginisiasi pemeringkatan kota-kota mahsiswa di Indonesia. Ada 10 kota yang memiliki kriteria di Indonesia sebagai city of intellect. Semarang menjadi kota mahasiswa terbaik. Dalam penelitian tersebut Prof Hafid juga memaparkan mengapa masih terjadinya kesenjangan antar kota di Indonesia. Selain itu Prof Hafid juga memberikan rekomendasi bagi pemerintah mengenai memunculkan kota-kota mahasiswa ke depannya.
Prof. Rokhmin Dahuri mengingatkan bagaimana menapaki legacy pemikiran Bung Karno telah memikirkan kota-kota yang berdaulat dalam bidang pangan, teknologi, ekonomi dalam semangat menumbuhkan kota mahasiswa.
“Supaya sumber daya manusia unggul dan teknologi bangsa ini mumpuni,” ucap Prof Rokhmin.
Bagi Prof. Rokhmin, pemikiran Bung Karno menjadi panduan bangsa ini meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan, riset dan pengembangan inovasi.
Dewan Pembina Megawati Institue Hasto Kristiyanto memaparkan pemikiran Bung Karno yang sangat mengakar pada Pancasila. Pancasila tak hanya menjadi landasan peradaban Indoensia tapi juga dunia. Menurut amatan Hasto dari sinilah kontemplasi dalam pemikiran modern Bung Karno menemukan konteks keindonesiaannya. Pemikiran Bung Karno menjadi melampui zaman. Penelitian mengenai Kota Mahasiswa menjadi sangat penting dan relevan,
“Harus mencerminkan bagaimana mahasiswa mampu melihat tantangan ke depannya,” ungkap Hasto dengan penuh gelora yang tak lupa selalu mengingatkan untuk selalu mencintai dan mengakar pada kultur Indonesia.