Berpikir dan berjiwa besar, buku karangan Dr Schwartz. sangat berkesan bagi saya. memuat berbagai petuah motivasi. Setiap kalimatnya disusun kadang berulang-ulang seperti ingin menggedor otak saya yang rada goblok dan katrok. Gedor-gedoran kata-katanya telah merontokkan kerak-kerak kebodohan, serba negatif, mudah menyerah dan keputusasaan pada diri saya.
Tidak terasa saya berubah menjadi orang yang lebih percaya diri, bahwa proses keberhasilan tergantung dari kita memberdayakan otak kita dalam berpikir. Dan jiwa yang besar yang dapat selalu bersikap positif, mencoba tidak menyalahkan orang lain dan memikirkan yang perlu dipikirkan saja. Jangan berpikir ecek-ecek, apalagi kaleng-kaleng.
Buku tersebut selalu saya baca ketika semangat positif mulai meredup. Ketika menghadapi wawancara kerja dan menghadapi pekerjaan. Buku itu pantas dijadikan rujukan, bagi generasi milenial yang berperilaku protean dalam berkarier. Generasi yang meyakini bahwa kemajuan dalam berkarir tergantung dari efforts dan passion dirinya sendiri. Bukan hasil “mengemis” atau berharap orang lain memberikannya. Generasi yang sedikit berharap kepada orang lain.
Ketika dalam perjalanan hidup mengalami berbagai kegagalan dan keterpurukan, dan kesedihan ada juga buku lainnya, La Tahzan karangan Dr. Aidh Al Qarni. Sama berisi kalimat yang bernada “gedoran-gedoran” agar kita dapat bangkit. Menguatkan diri bahwa semua kejadian kehendak Tuhan, tidak usah bersedih ketika menemui kegagalan. Dan isinya banyak merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an.
Namun dalam kehidupan saya, ada kitab yang lebih “ajaib” lagi, kitab di mana kalau saya baca dengan mulut saya dan terdengar di telinga saya. Seperti air sejuk yang menyiram hati ketika panas, akibat gundah gulana, resah, gelisah dan penuh kekhawatiran. Hati menjadi adem, tenteram. Meskipun saya tidak paham artinya.
Kitab itu bernama Al-Qu’ran. Saya tidak dapat menjelaskan kenapa, mungkin karena saya bukan ahli agama. Maaf itu hanyalah sekedar pengalaman pribadi saya saja, selama saya melangkah mengikuti jalan kehidupan kearah takdir saya.
BSA/24/8/20