EDURANEWS, JAKARTA. Prof. I Gusti Ketut Agung Ulupui melakukan Orasi Ilmiah bertajuk “Akuntansi Keberlanjutan untuk Mengelola Reputasi Perusahaan Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” di Aula Latief Hendraningrat (23/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai guru besar bidang ilmu Akuntansi Keuangan.
Prof. Ulupui menyoroti isu keberlanjutan yang tertuang dalam 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) telah berdampak pada ilmu akuntansi. Secara sederhana dapat ditangkap isu itu berkaitan dengan terintegrasinya akuntansi dengan aspek ekonomi, sosial, lingkungan dari aktivitas organisasi.
Menurutnya, pengungkapan akuntansi keberlanjutan terdiri dari tiga dimensi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Yang jika digunakan akan menjadi alat penyampaian informasi akuntansi yang baik. Dengan catatan akuntansi keberlanjutan ini didukung oleh standar yang cukup untuk menyusun laporan.
Ujungnya akuntansi keberlanjutan ini akan menjaga reputas perusahaan di mata pemangku kepentingan (stakeholder). Jika sebuah perusahaan memiliki reputasi yang baik maka akan membantu dalam investasi serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan nilai (value) perusahaan.
Amatan Prof. Ulupui yang sangat penting adalah bagaimana dirinya meriset akuntansi keberlanjutan mengenai transparansi ekonomi, lingkungan hidup dan sosial pada perusahaan pertambangan di tahun 2023. Prof. Ulupui dan tim meriset 50 perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dalam penelitiannya ditemukan bahwa dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan, perusahaan telah mengkomunikasikan tindakan mereka kepada pemangku kepentingan pada laporan keberlanjutan, namun intensitas pengungkapan tergantung pada ukuran perusahaan. Meskipun perusahaan telah mengungkapkan EESG-nya sesuai dengan standar GRI tetapi tidak menunjukan komitmen dan upaya serius. Menurutnya ini akan menurunkan tingkat kepercayaan kualitas laporan akuntansi keberlanjutan perusahaan.
Menurut Prof. Ulupui ada tujuh poin penting untuk meningkatkan kualitas keberlanjutan laporan. 1.Integrasi EESG ke dalam Strategi Bisnis. 2. Menetapkan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur kinerja EESG. 3. Pelaporan dan Transparansi. 4. Keterlibatan Stakeholder. 5. Biaya dan Sumber Daya. 6. Kredibilitas dan Kepercayaan. 7. Pemahaman dan Pelatihan terkait EESG.