EDURANEWS, JAKARTA: Seruntai Rawamangun #1 “INCEPTION: Urban Contemporary Dance Collage” menyajikan pengalaman luar biasa dalam dunia tari kontemporer. Diprakarsai oleh Matara Production x Edura Art UNJ, bersama dengan mitra Yayasan Jakarta Weltevreden, pertunjukan ini menghadirkan kolase tarian yang menggabungkan kekayaan tradisi dengan sentuhan kontemporer yang segar.
Gairah dan pesona urban menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap gerak tari yang ditampilkan oleh Matara Production. Dalam pertunjukan ini, mereka tidak hanya menyuguhkan kreasi tari kontemporer yang inovatif tetapi juga mengakar pada tradisi, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penonton.
Salah satu sorotan dalam pertunjukan ini adalah tari Nindak Jirumklan, yang menggambarkan asal-usul manusia dengan pijakan gerak tari Topeng. Dari prosesi penciptaan hingga panggilan kepada Sang Pencipta, tarian ini mempersembahkan karakter-karakter yang kaya akan sisi religiusitas.
Tidak kalah menarik, Tari Kujang menghadirkan cerita tentang kecekatan dan ketangkasan sebagai simbol kekuatan, dengan kujang sebagai alat untuk mempertahankan diri. Tarian ini bukan hanya produk kreativitas, melainkan juga hasil dari Pelatihan Penciptaan Tari yang dilakukan di Subang, Jawa Barat, sebagai bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat.
Dalam kreasi tari Wiraga Bhumi Phala, Matara Production mengambil inspirasi dari kekuatan bumi Temanggung dan seni tradisi Jaran Kepang. Sebuah representasi visual yang menggambarkan kekuatan sendiri dalam mempertinggi hasil bumi, Wiraga Bhumi Phala menjadi penghormatan terhadap seni tradisi dan kearifan lokal.
Jathil Urban, sebuah karya tari yang mengisahkan prajurit sebagai sumber kekuatan kerajaan, menjadi daya tarik lain dalam pertunjukan. Dalam konteks urban Jakarta, Jathil bermetamorfosa menjadi performa visual menarik yang berinteraksi dengan lingkungan multikultural, menciptakan konsep baru: Jathil Urban.
“Seruntai Rawamangun #1 Inception” memukau penonton di Aula Lathief Hemdradiningrat, Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta pada Jumat, 15 Desember 2023. Matara Production, berasal dari Prodi Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni UNJ, bekerja sama dengan Edura Art dan Yayasan Jakarta Weltevreden, berkomitmen untuk mengembangkan dan mempromosikan kesenian, tradisi, dan sejarah Indonesia melalui pertunjukan tari kontemporer yang inovatif dan berbobot.
“Kami peduli pengembangan karya seni budaya lokal hasil cipta karya karya generasi penerus yang lebih-berbasis ilmu pengetahuan sehingga dapat menyesusikan kebutuhan zaman,” kata Toto Irianto, Ketua Yayasan Jakarta Weltevreden dalam keterangan di Jakarta Jumat, 15 Desember. “Kami mengapresiasi UNJ yang senantiasa peduli melalui satu program studi menggali dan mengembangkan karya seni tari dan lainnya. Pariwisata tanpa karya seni terasa hambar.”