Rumpun Kimia UNJ Kembangkan E Modul Generasi Ke-4 Pada MGMP Kimia Jakarta Timur

0
63

Rumpun Kimia Universitas Negeri Jakarta secara rutin dan berkala menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 ini, tim dosen Rumpun Kimia (Program Studi S2 Pendidikan Kimia, S1 Pendidikan Kimia, dan S1 Kimia) bekerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Jakarta Timur Wilayah 2 dan sekolah mitra untuk menyelenggarakan kegiatan ini.

Adapun tujuannya yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru kimia dan kualitas pembelajaran kimia di sekolah.

“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada rumpun kimia FMIPA UNJ atas kerjasamanya melalui pengabdian masyarakat ini, kami harap pelatihan yang dilaksanakan dapat bermanfaat dan diterapkan oleh guru kimia di sekolahnya”, ucap Achmad Setiawan dalam Sambutan Ketua MGMP Kimia Jakarta Timur Wilayah 2.

Pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, merupakan semacam sosialisasi dan desiminasi hasil-hasil penelitian. Pimpinan juga berterima kasih kepada seluruh panitia dari SMA Negeri 39 Jakarta dan MGMP Jakarta Timur 2 yang sudah menerima kami dengan hangat.

“Mudah-mudahan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membangun kolaborasi dan menjalin silaturahmi dengan alumni dan bapak/ibu guru, serta bermanfaat bagi kita semuanyaā€¯, ucap Muktiningsih Nurjayadi dalam Sambutan Dekan FMIPA Universitas Negeri Jakarta.

Pihak Penyelenggara dan Peserta Pengabdian Kepada Masyarakat

Salah satu topik yang diangkat pada pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan pembuatan modul pembelajaran elektronik, sekaligus pelaksanaan diseminasi penelitian dan pengembangan modul pembelajaran elektronik generasi ke-4.

Muktiningsih Nurjayadi, Irma Kartika, dan Irwan Saputra selaku dosen Rumpun Kimia, beserta 4 orang alumni Pendidikan Kimia UNJ (Ririn Gustini, Rizkahana Syehfia, Siti Fatimah, dan Uswatul Nisa) merupakan tim yang melakukan diseminasi terhadap produk hasil dari penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Hari Kamis, 27 Juli 2023 di SMA Negeri 39 Jakarta yang memuat pemaparan tentang penelitian dan pengembangan, pembuatan modul, tata cara penggunaan aplikasi, dan penampilan produk modul elektronik yang telah dibuat, serta pelatihan pembuatan modul elektronik oleh guru.

Kegiatan diseminasi ini dilakukan dengan empat tahap. Tahap pertama, dimulai dengan pengenalan anggota tim.

Tahap kedua, dilakukan pemaparan mengenai modul elektronik generasi ke-4 dan jenis penelitian dan pengembangan, beserta langkah-langkah penelitian, dan tahapan pembuatan modul elektronik materi dan praktikum yang disertai dengan penampilan produk modul elektronik yang telah dibuat.

Tahap ketiga, dilakukan sesi tanya jawab kepada peserta. Tahap terakhir, dilakukan pelatihan pembuatan modul elektronik oleh pembicara dan diikuti oleh para peserta pengabdian masyarakat.

Peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti pelatihan pembuatan modul elektronik. Mereka mencoba mempraktikkan apa yang sudah dipaparkan oleh tim narasumber. Peserta merasa tertarik dalam membuat modul dan menjadikannya sebagai media pembelajaran di sekolah.

“Wah tertarik sekali! Bahkan saya (juga) berkeinginan untuk membuat tesis tentang modul elektronik, (dan) pastinya untuk menunjang pelajaran di sekolah khususnya kurikulum merdeka”, ujar Anisa, salah satu peserta pengabdian masyarakat dari SMA Teladan Jakarta Timur.

Kegiatan pengabdian masyarakat sekaligus diseminasi modul elektronik dinilai sukses. Menurut Shabrina, salah satu peserta pengabdian masyarakat dari SMA Negeri 51 Jakarta, kegiatan yang dilakukan dinilai sudah bagus, “Menurut saya, kegiatan pengabdian masyarakat sudah bagus yaa karena diajarkan secara langsung, bukan hanya (sekedar) teori saja.”

“Saat saya ikut pelatihan modul elektronik, (kegiatannya) benar-benar seru dan tidak membosankan karena dibimbing sekali, modulnya (yang dihasilkan) juga bagus.”, ujar Anisa. Beliau pun memberikan saran bahwa waktu untuk pelatihan lebih diperpanjang lagi.

“Kami berharap, setelah pelatihan ini guru-guru kimia menjadi bersemangat dalam berkarya dan menciptakan alternatif media pembelajaran interaktif agar pembelajaran kimia di kelas tidak membosankan”, ujar Siti Fatimah, salah satu anggota tim pelaksanaan diseminasi modul elektronik.