EDURANEWS, JAKARTA. Nilai-nilai Olympism dipercaya dapat membentuk karakter seseorang. Hal itu diungkapkan Prof. Johansyah Lubis dalam orasinya yang bertajuk “Nilai-Nilai Olympism dan Pendidikan Karakter di Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta” di Aula Latief Hendraningrat Gedung Dewi Sartika UNJ (11/07).
Bagi Prof. Johansyah Lubis penting untuk membahas nilai-nilai Olympism dunia olahraga. Dengan segudang pengalamannya sebagai atlet dan akademisi ketika itu ia berkunjung ke Athena untuk mengikuti seminar dan diskusi International Olympic Academy (IOA). Tujuan olimpiade adalah untuk membantu membina hubungan yang lebih baik membantu hidup lebih harmonis.
Prof. Johansyah Lubis dalam orasinya menjelaskan nilai-nilai olimpiade yang mencakup; Excellence (keunggulan), Friendship (persahabatan), Respect (rasa hormat). Yang paling dekat nilai persahabatan itu muncul oleh pelari Soh Rol Yong yang berbagi air minum kepada pelari Indonesia Rikki Martin Simbolon. Inilah yang membuktikan nilai-nilai olympism tumbuh di dalam kompetisi.
Prof. Johansyah Lubis juga menjelaskan perkembangan Olympism Education di beberapa negara. Terlihat di beberapa negara dan tuan rumah Olympic dapat ditemui kontekstualisasi physical education dalam serangkaian sikap dan nilai yang konsisten dengan filosofi hidup olympism. Misalnya di New Zealand yang telah menerapkan kurikulum dengan pendekatan Olympism dan pendekatan pedagogis. Begitu juga dengan China dan Brazil yang mengintegrasikan nilai-nilai olympism dengan pendidikan.
Pendidikan karakter
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ menghasilkan guru dan pelatih yang memiliki karakter yang kuat dan siap menyebarkan nilai-nilai Olympism. Hal inilah yang mendasari Fakultas Ilmu Keolahragaan menyiapkan mata kuliah wajib Pendidikan Karakter. Selain itu ada juga pendidikan di alam terbuka agar terbentuk living excellent.
Bagi Prof. Johansyah Lubis FIK UNJ sebagai penghasil guru dan pelatih olahraga sebagai pendukung pendidikan karakter yang akan menghasilkan generasi yang baik dan unggul. Ini sebagai wujud nyata MOU antara UNJ dan NOC Indonesia.
“Kami FIK, bukan saja mendukung terselenggaranya program Olympic Movement tetapi juga menjalankan program tersebut dalam pendidikan karakter,” ujar Prof. Johansyah Lubis.