Eksper Bukan Ahli Dadakan

0
217

Berbicara dengan “ahli” yang benar benar ahli itu memang mencengangkan, membuat takjub. Kemarin saya bertemu dengan seorang ahli yang menekuni urusan meracik sardencis. Seorang berpendidikan urusan pengolahan pangan dan sudah menekuni bidang olahan ikan selama 20 tahun. Sangat menakjubkan. Ibarat montir ahli mau ditanya bagian apa, dan mengapa seperti dijawab dengan lugas dan tidak muter-muter. Tidak harus menggunakan referensi, pengetahuan tentang pengolahan sudah “merasuk” pada sendi-sendi tubuhnya. Seperti perpustakaan berjalan.

Memang sangat menyenangkan berbicara dengan eksper. Menjadi eksper tidak dapat dadakan. Kecuali menjadi eksper dalam hal “gaib”, karena ngomongnya juga soal yang “gaib” yang hanya dipahami yang bersangkutan dan Tuhan, apakah perkataannya bohong atau ngibul.

Di depan saya ada sepiring rawon, katanya dibuat oleh eksper kuliner rawon. Saya tidak usah bertanya kepada sang eksper, bagaimana membuat rawon yang uenake puoolll.

Biarlah sang rawon akan menjelaskan keahliaan sang pembuatnya. Tidak usah terkena “hallo effect” karena terkesima oleh yang membuatnya. Ada pepatah, tidak peduli siapa yang ngomong yang penting isi omongannya. Itulah rawon yang saya santap pagi ini. Saya tidak peduli siapa yang membuatnya.

Haaajjjaar..saja..!! Ludes daah.

Selamat berhari Minggu

BSA/5/7/20