Ibu Negara Iran Berikan Kuliah Umum Filsafat Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta

0
105

EDURANEWS, JAKARTA:  Agenda ilmiah menjadi salah satu kegiatan pengembangan dunia pendidikan dalam kunjungan kenegaraan Republik Islam Iran Presiden Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi yang didampingi oleh Ibu Negara Jamileh Alamolhoda ke Indonesia.

Kunjungan yang direncanakan pada ke Indonesia pada 23-24 Mei 2023 ternyata sudah direncanakan sejak lama oleh pihak Iran.

Ibu Negara Iran Profesor Jamileh Alamolhoda memberikan kuliah umum bertajuk “Philosophy on Higher Education” kepada civitas akademika Universita Negeri Jakarta (UNJ) di Aula Latif Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika pukul 10.00 – 12.30 WIB.

Profesor Jamileh Alamolhoda dan Profesor Komarudin

lamolhoda berorasi tentang dua hal penting yang harus ditekankan bagi pendidikan tinggi yaitu mengidentifikasi problem yang ada di masyarakat dan melestarikan ilmu pengetahuan. “Para guru besar dan intelektual harus mengembangkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Ibu Negara Iran juga memaparkan secara komprehensif agama dan politik dalam pusaran sejarah, serta filsafat barat. Dia juga menyesalkan tentang islam dicitraka anti pengetahuan, padahal tradisi islam sangatlah dekat dengan kemajuan ilmu pengetahuan. “Agama tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan,” tambahnya

Alamolhoda juga bercerita tentang pendidikan di Iran. Dia menjelaskan beberapa kebijakan pendidikan berada langsung di bawah presiden koordinasi presiden.

Rektor UNJ Profesor Komarudin menyampaikan bahwa kontribusi penting dalam membangun pendidikan tinggi a.l pendidikan harus diselenggarakan berdasarkan nilai pokok ketuhanan, meletakkan adab di atas ilmu, muara dari pendidikan adalah terciptanya manusia yang rasional dan bertaqwa, dan pendidikan yang berkualitas berasal dari rasionalitas dan hati.

“Pokok pemikiran tersebut sangat relevan dengan UNJ sebagai lptk penghasil para guru. Secara silmutan berdampak pada visi pendidikan tinggi ke arah yang pasti,” tambahnya.

Ketua Senat UNJ Professor Hafidz Abbas memberi sambutan positif. Dia mengatakan pendidikan itu harus punya akar, kita gak bisa mengadopsi kar pendidikan barat, beliau tadi banyak mengadopsi pemikiran Imam Ghozali yaitu keluasan hati dan memberikan cahaya.

“Hal itu sesuai dengan pendidikan indonesia yang dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan pancasila,” sambungnya.

Profesor Iran Jamileh Alamolhoda adlaah seorang akademisi, dosen, dan juga guru besar. Dia mengarang sebuah buku pemikiran filsafat pendidikan berjudul Teori Pendidikan Islam Tinjauan Qur’ani & Filosofis. Buku ini mengulas pendidikan yang tinggi (filsafatun ‘ula) atau yang biasa disebut sebagai metafisik.

Buku ini memberikan pendekatan interdisipliner dengan tinjauan qurani/tafsir dan filsafat, kedua hal itu digabungkan dengan satu bidang ilmu bernama pendidikan islam.