Pemulihan Pembelajaran, Kemdikbud Fokus Pada Kurikulum Prototipe

0
112

EDURANEWS, JAKARTA. Pandemi memberikan dampak pada proses pembelajaran siswa. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) memberikan evaluasi dalam mengatasi kehilangan pembelajaran (learning loss).  Dalam catatan BSKAP sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat lebih maju empat sampai lima bulan belajar dibandingkan yang menggunakan kurikulum 2013.

“Hasil ini menguatkan kami dalam merancang Kurikulum Prototipe agar lebih efektif,” tutur Kepala BSKAP Anindito Aditomo. 

Kurikulum 2013 dinilai sangat padat konten jadi kurang relevan dengan masa pandemi ini.

Kurikulum Prototipe sendiri adalah lanjutan dari kurikulum Masa Khusus Pandemi Covid-19 atau Kurikulum Darurat. Perlu dipahami Kurikulum Prototipe ini dapat dipilih sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah. 

Artinya kurikulum ini merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kehilangan pembelajaran (learning loss). Anindito menjelaskan Kurikulum Prototipe sebagai tambahan aksi.

“Sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Darurat juga silahkan memilih, apakah akan tetap menerapkan Kurikulum Darurat atau Kurikulum Prototipe,” ujar Anindito.

Kurikulum Prototipe juga memberikan ruang bagi sekolah untuk mempelajari konsep Kurikulum Prototipe. Sekolah dapat menggunakan kurikulum ini untuk pengembangan karakter dan kompetensi dasar siswa seperti literasi dan numerasi.

Anindito menjelaskan ada tiga karakteristik utama Kurikulum Prototipe. Pertama, pengembangan kemampuan non-teknis (soft skills) dan karakter mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis proyek. Kedua, Kurikulum Prototipe berfokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Ketiga, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Sumber: Kemdikbud