Prof. Herman Subarjah: Tanpa Sport Sains Indonesia Tidak Bisa Bersaing dengan Negara Lain

0
281

EDURANEWS, JAKARTA- Lelaki itu sedang mengamati pertandingan bulutangkis di lapangan 3 GOR UNJ. Sesekali ia mengecek telepon genggam yang dibawanya. Terkadang ia tertawa sambil mengamati jalannya pertandingan antara  tim Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melawan Universitas Negeri Semarang (UNNES) (3/12).

Lelaki jangkung itu adalah  Prof. Herman Subarjah. Ia adalah akademisi “Sport and Pedagogy” dari UPI yang memiliki minat yang mendalam di pembinaan Bulutangkis. 

Prof. Subarjah juga lulusan doktor pendidikan olahraga Universitas Negeri Jakarta. Prof. Subarjah banyak menghasilkan penelitian, artikel, buku mengenai bulutangkis. Ia juga aktif dalam pelbagai organisasi bulutangkis. 

Bagi Prof. Subarjah LPTK CUP X 2021 menghadirkan canda tawa. LPTK CUP memang menjadi ajang silaturahmi antar universitas LPTK. 

Kegembiraan dalam perhelatan LPTK CUP pun terus memancar dari wajah atlet.  LPTK CUP menghadirkan hiburan sekaligus ajang menjalin komunikasi lebih intens antar perguruan tinggi misalnya dalam pembinaan olahraga.

“Dalam menyamakan persepsi antar perguruan tinggi,” ujar Prof. Subarjah. 

Tentu saja permasalahan setiap universitas mengenai pembinaan olahraga berbeda-beda. Sehingga perlu sekali penyamaan persepsi antar perguruan tinggi.

LPTK CUP X ini juga menjadi ajang yang bagus bukan hanya dari segi kompetitif saja. Dari segi pembinaan minat bakat di universitas khususnya bagi dosen dan juga tenaga pendidik sangat diperlukan.

“Pembinaan ini lebih kepada kebugaran disesuaikan dengan minatnya,” kata Prof. Subarjah. Jadi bukan lagi prestasi yang dicari.

Pengembangan Sport Sains menjadi tantangan bagi perguruan tinggi. Semantara ini memang masyarakat belum secara utuh menerima sport sains.

LPTK juga masih memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana. Sport sains tidak hanyamenjadi simbol, tetapi yang harus membuat universitas melek dalam pembinaan bidang olahraga.  

“Jika Indonesia ingin bersaing di bidang olahraga tingkatkan sport sainnya,” tutur Prof. Subarjah.

Prof. Subarjah juga sangat mengapresiasi Menpora Amali yang akan menjadikan LPTK CUP mempunyai piala bergilir Menpora. Sudah sewajarnya Menpora Amali mendukung LPTK CUP ini.

Selain itu universitas-universitas di LPTK juga dapat mendukung secara penuh DBON karena memiliki para akademisi, praktisi, keilmuan yang dapat membantu dalam memecahkan masalah di bidang pembinaan olahraga.

“LPTK di seluruh Indonesia ini memiliki kapabilitas yang dapat mendukung DBON,” ucapnya.