Prof. Sunaryo: Pendidikan Fisika Lingkungan Menciptakan Individu Tanggap Lingkungan  

0
233

EDURANEWS, JAKARTA- Prof. Sunaryo membawakan orasi ilimiah “Tantangan dan Harapan Pendidikan Fisika Lingkungan Berkelanjutan dalam Era Disrupsi” di Aula Latief Hendraningrat (8/10). Prof. Sunaryo dalam orasi ilmiah mengawali dengan menyoroti pendidikan lingkungan yang belum disadari sebagai kebutuhan dasar.

Manusia secara antroposentris memang mempunyai daya merusak tetapi juga dipercaya sebagai agen perubahan dalam perlindungan lingkungan. Maka untuk menciptakan individu tanggap lingkungan diperlukan pendidikan lingkungan secara formal.

“Dengan demikian, perlunya pedoman baku untuk melakukan aktivitas sistematis dalam upaya mendorong pendidikan lingkungan di semua lini,” ujar Prof. Sunaryo yang merupakan guru besar bidang Ilmu Pendidikan lingkungan.

Integrasi lintas disiplin ilmu mutlak diperlukan dalam menciptakan pendidikan lingkungan yang berkelanjutan.

Prof. Sunaryo mencoba mengintegrasikan ilmu fisika dalam jangkauan lingkungan. Program Studi Pendidikan Fisika pun meluncurkan materi kuliah yang sangat fundamental yakni Pendidikan Fisika Lingkungan yang berkelanjutan.

“Dengan outcome terbentuknya calon pendidik menggunakan lingkungan sebagai basis integrasi pengajaran serta membentuk karakter individu yang sangat paham akan perlunya lingkungan berkelanjutan,” ujar Prof. Sunaryo yang telah mengajar pendidikan fisika lingkungan  selama 15 tahun.

Pendidikan Fisika Lingkungan

Tahun 2018 ketika itu Greta Thunberg berorasi di Gedung parlemen Swedia. Si bocah berani ini mengkritik pemimpin dunia mengenai kebijakan lingkungan di Gedung Parlemen Swedia.

Menurut Prof. Sunaryo, kritik yang dilontarkan Greta tentang kebijakan lingkungan relevan dengan para peneliti  yang bersuara mengenai krisis lingkungan.

Dalam kesempatan orasi ilmiah itu Prof. Sunaryo memaparkan kajian dari sudut pandang fisika mengenai tiga indikator yang memberikan gambaran mengenai lingkungan saat ini.

Pertama, pemanasan global yang menjadi ancaman global ini dalam kajian fisika menggambarkan kondisi nyata dengan indikator struktur dan fisiologi atom penyusun laporan udara yang dapat dijelaskan secara fisis.

Kedua, Energi terbarukan yang merupakan sumber daya non fosil yang dapat diperbarui dan apabila dikelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis.

Ketiga, Polusi atau pencemaran lingkungan yang mengakibatkan berubahnya  tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun.

Ketiga indikator itulah yang memberi keyakinan Prof. Sunaryo perlunya antisipasi dengan mengembangkan pendidikan lingkungan yang berkelanjutan.

Menurut Prof. Sunaryo banyak tantangan yang terjadi dalam pendidikan lingkungan. Terutama membentuk generasi milenial yang cinta lingkungan. Serta sifat konsumtif manusia yang membuat pemanasan global semakin terasa dampaknya. Kompleksitas ini perlu diantisipasi bersama.

Dalam amatan Prof. Sunaryo,  pendidikan fisika lingkungan hadir untuk dapat menganalisis permasalahan lingkungan yang kompleks itu. Kondisi kekacauan dalam lingkungan akibat perubahan iklim  dapat diantisipasi ke depan salah satunya melalui pendidikan fisika lingkungan.

“Pendidikan fisika lingkungan berkelanjutan mencoba memaknai kompleksitas masalah lingkungan,” ujarnya.