EDURA NEWS, JAKARTA – Universita Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) Peradaban dan Keindonesiaan” pada Rabu, 25 Agustus 2021. Irjen Pol. (Purn) Ir. Hamli, M.E didatangkan sebagai narasumber pada kesempatakan kali ini.
Acara ini termasuk seri ketujuh setelah sebelumnya mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Bersama Membangun Harmoni”. Kegiatan digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Edura TV.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Abdul Sukur, M.Si melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan seri keenam dari Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang bertema Menjadi Mahasiswa Indonesia Unggul dan Kontributif bagi Peradaban yang dilaksanakan oleh Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Acara yang akan diselenggarakan sebanyak delapan seri ini diikuti oleh pimpinan, tenaga pendidik, dan mahasiswa UNJ.
Selanjutnya, Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si dalam sambutannya mengatakan topik kali ini sudah sejak dulu diperdebatkan. Dengan adanya kebaragaman suku dan budaya, Indonesia tidak terlepas dari ancaman ATHG baik secara internal maupun eksternal, baik bersifat militer maupun non-militer.
“Karakteristik ATHG saat ini didominasi oleh hal-hal yang non-militer, yang sifatnya sangat kompleks, multimendional dan ketidakpastian yang tinggi. Globalisasi, revolusi industri 4.0, dan pandemi COVID-19 dalam konteks ini turut mempengaruhi pergeseran ATHG,” ujarnya.
Untuk menghadapi ATHG tersebut, butuh sinergitas dari seluruh elemen bangsa, salah satunya adalah peran serta dari Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi dapat berperan dalam merumuskan kembali arah kebijakan dan pertahanan nasional Indonesia melalui kurikulum Bela Negara dan wawasan kebangsaan yang sejalan dengan konteks kekinian, lanjutnya.
Kemudian, Irjen Pol. (Purn) Ir. Hamli m emaparkan materi mengenai ATHG Peradaban dan Keindonesiaan. Ia menyampaikan beberapa ancaman terhadap NKRI, yakni korupsi, narkotika, terorisme dan bencana alam.