Sekolah Kebangsaan dan Peradaban Seri 6: Bersama Membangun Harmoni

0
101

EDURA NEWS, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Bersama Membangun Harmoni” pada Kamis, 12 Agustus 2021. Dr. Wawan Hari Purwanto, SH., MH didatangkan sebagai narasumber pada kesempatakan kali ini.

Acara ini termasuk seri keenam setelah sebelumnya mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dengan tema “Indonesia Maju: Antara Realita dan Harapan”. Kegiatan digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kemahasiswaan UNJ.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Abdul Sukur, M.Si  melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan seri keenam dari Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang bertema Menjadi Mahasiswa Indonesia Unggul dan Kontributif bagi Peradaban yang dilaksanakan oleh Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Acara yang akan diselenggarakan sebanyak delapan seri ini diikuti oleh pimpinan, tenaga pendidik, dan mahasiswa UNJ.

Selanjutnya, Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si dalam sambutannya mengatakan topik dalam seri keenam ini sangat fundamental untuk bangsa Indonesia yang sangat plural dan multikultural.

“Kemajemukan bangsa Indonesia meurpakan anugerah dan sekaligus kekayaan yang tak ternilai dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Di tengah kemajemukan ini, ukhuwah atau persaudaraan, kekeluargaan merupakan sesuatu keharusan yang harus kita junjung tinggi,” ujar Prof. Komarudin.

Kemajemukan bangsa Indonesia ini mesti menjadi penguat kehidupan yang penuh kedamaian, cinta kasih, dan harmoni, bukan memantik konflik dan disintegrasi yang mengancam persatuan bangsa, lanjutnya.

“Dalam kondisi seperti ini kita mengharapkan agar upaya-upaya memperkuat harmoni, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kewajiban kita bagi insan akademis, khususnya bagi Perguruan Tinggi. Dalam upaya membangun harmoni dan kehidupan yang damai perlu adanya suatu koridor yang dapat membingkai kemajemukan,” tuturnya.

Kemudian, Dr. Wawan Hari Purwanto memaparkan materinya mengenai topik “Bersama Membangun Harmoni”. Ia mengatakan merawat kemajemukan merupakan hal penting di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Tidak mudah untuk menjaga harmoni sosial dan kemajemukan lebih dari 300 kelompok etnis atau suku.

“Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala terus mengajarkan tentang pentingnya merawat keberagaman dalam harmoni,” ujarnya.