EDURA NEWS, JAKARTA – Kesehatan Rohani Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Sehat mengadakan Webinar Kesehatan Rohani UNJ Sehat #5 dengan tema “Urgensi Doa dalam Suasana Pandemi” pada Jumat, (6/8). Webinar ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Edura TV.
Webinar ini mendatangkan Dr. Romdani, M.Pd yang merupakan dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Bahasa dan Seni UNJ sebagai narasumber yang akan berbicara mengenai tema “Urgensi Doa dalam Suasana Pandemi”.
Direktur Pascasarjana Prof. Dedi Purwana, M.Bus dalam sambutannya mengatakan dalam masa pandemi ini selain medical treatment, kita juga sebagai umat beragama tidak melupakan kekuatan doa pada saat kita mengalami dampak psikologis selama pandemi ini. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini.
Kemudian, Dr. Romdani, M.Pd menyampaikan materinya terkait urgensi doa di masa pandemi ini. Melihat pandemi yang tak kunjung usah, virus pun selalu bermutasi, ia mengatakan selain upaya medis, kita juga perlu untuk berupaya secara spiritual.
“Di samping usaha-usaha manusia yang harus tetap kita lakukan, baik itu vaksin, protokol kesehatan kita patuhi ya dan lain sebagainya, maka nampaknya perlu juga ada usaha-usaha spiritual,” tuturnya.
Doa-doa merupakan bagian dari ikhtiar yang bisa dilakukan oleh manusia. Terlebih, doa merupakan perintah dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Gafir ayat 60 Allah SWT. berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”.
Namun, karena keterbatasan kita, kita berpikir jika doa yang terkabul adalah doa di mana pengkabulannya sesuai dengan apa yang kita minta. Namun, pada dasarnya tidaklah seperti itu, lanjut Romdani.
Pengkabulan doa bisa berbentuk tiga hal. Pertama, bisa jadi langsung dikabulkan doa sesuai yang kita minta, Kedua, boleh jadi Allah SWT. mengkonversikan pengkabulan doa yang kita mohon dalam bentuk keselamatan dari musibah-musibah yang lain yang kita tidak tahu. Ketiga, doa yang kita panjatkan menjadi investasi kita di yaumul akhir atau di hari kiamat.
“Doa merupakan ibadah yang hakiki, ia menunjukkan kesadaran kita akan ketidakberdayaan kita, kepasrahan diri kita kepada Allah SWT. dan kita berpaling dari kekuatan-kekuatan yang semu,” ungkapnya.