Pascasarjana UNJ Dorong Keterampian Pekerja Migran Indonesia di Taiwan Melalui Pelatihan Batik Jumputan

0
189

EDURA NEWS, JAKARTA – Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat Kolaborasi Internasional dengan tema “Training of the Millenial version of Natur-patterned Batik Jumputan Pattern on Migrant Workers in Taiwan”.

Pelatihan yang digelar secara daring melalui Zoom ini dihadiri oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan. Mereka akan diberikan keterampilan  membuat Batik Jumputan dan keterampilan-keterampilan lainnya, termasuk pengetahuan mengenai literasi finansial.

Budi Santoso selaku Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei mengatakan kegiatan training ini diharapkan menjadi satu kontribusi yang tepat dalam upaya yang menginspirasi kita semua untuk optimis dan berjuang meningkatkan perekonomian di tengah himpitan pandemi. COVID-19.

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Budi Santoso

“Taiwan urutan kedua sebagai negara dengan penempatan PMI terbanyak setelah Malaysia, kita perlu memberikan apresiasi yang tinggi kepada saudara kita yang menjadi PMI karena mereka telah meninggalkan tanah air dan orang tua, sudah mengadu nasib mencari kesejahteraan. Kesejahteraan bukan hanya untuk keluarga, namun juga untuk membawa dampak kesejahteraan untuk bangsa Indonesia,” ujarnya.

Pelatihan keterampilan penting bagi PMI untuk memulai kehidupan pasca menjadi PMI. Menjadi PMI bukahlah tujuan akhir, namun sebagai jembatan untuk mencapai kesejahteraan, lanjutnya.

Budi Santoso berharap dengan keterampilan yang dipelajari PMI, termasuk pelatihan batik jumputan ini disertai kemauan yang kuat ke depannya bisa menghantarkan PMI menjadi wirausahawan yang berhasil.

Kemudian, Direktur Kerjasama Keimigrasian Direktorat Djendral Imigrasi, Agus Widjaja, dalam sambutannya mengatakan, acara ini diharapkan dapat memeberikan kontribusi terhadap negara.PMI di luar negeri didorong untuk meningkatkan keterampilan agar nantinya bisa berwirausaha, ujarnya.

Direktur Kerjasama Keimigrasian Direktorat Djendral Imigrasi, Agus Widjaja

Ia menyarankan agar WNI di Taiwan untuk bisa kuliah secara daring, sehingga setelah mereka pulang dari Taiwan sudah memperoleh ijazah.

Kemudian, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Nadiroh, memaparkan laporannya dengan judul “SDM Indonesia Perempuan dan Laki-laki Bangkit Membangun Negeri Secara Profesional untuk Masa Depan Generasi Emas”. Ia mengatakan PMI ke depannya bisa menjadi leader, manajer, atau pengusaha.

Ia juga menyampaikan bahwa UNJ bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) yang bisa PMI ikuti, namun untuk tahun ini pendaftaran telah ditutup pada tanggal 4 Agustus 2021. Setiap tahunnya program ini dibuka oleh UNJ.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Nadiroh

“Silakan semuanya, termasuk PMI yang ada di Taiwan bisa masuk ke S1, S2, dan S3, Diploma juga ada. Tentu yang belum lulus SMP, harus kejar paket untuk SMP yang belum lulus SMA kejar paket SMA dulu. Baru bisa masuk RPL untuk mengejar Diploma dan S1,” jelas Nadiroh.

Hal ini penting untuk meningkatkan level pendidikan yang akan berdampak pada kesejahteraan PMI. Nadiroh memiliki gagasan agar pendidikan ini gratis dan akan beranjak menuju digitalisasi. Ia berharap gagasan awal itu akan berjalan.