Webinar Kesehatan Rohani UNJ Sehat #3: Penguatan Literasi Beragama di Masa Pandemi

0
175

EDURA NEWS, JAKARTA – Kesehatan Rohani Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Sehat mengadakan Webinar Kesehatan Rohani UNJ Sehat #3 dengan tema “Penguatan Literasi Beragama di Masa Pandemi” pada Jumat, (23/7). Webinar ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Edura TV.

Webinar ini mendatangkan Sari Narulita, M.Si yang merupakan dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial UNJ sebagai narasumber yang akan berbicara mengenai tema “Penguatan Literasi Beragama di Masa Pandemi”.

Dekan FIS Prof. Dr. Sarkadi dalam sambutannya mengatakan dalam masa pandemi ini perlu dukungan secara spiritual dalam bentuk kajian-kajian keilmuan dilihat dari sisi keagamaan.

“Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an, berzikir, bershalawat itu adalah katakanlah literasi kunci di masa pandemi. Karena kita berserah diri kepada Allah,” ujarnya.

Literasi agama seperti berzikir dan bersalawat sangat penting agar hati kita menjadi tenang, lanjut Sakardi. Jika hati tenang, masalah yang begitu bajyaknya bisa diminimalisir.

Selanjutnya Sari Narulita, M.Si memaparkan materi seputar penguatan literasi agama di masa pandemi. Ia mengatakan beragama seyogyanya menumbuhkan ketenangan. Inti dari semua ajaran Islam adalah kunci untuk mengingat Allah, sehingga akan menumbuhkan ketenangan.

Realitasnya juga keyakinan agama mengendalikan kita di masa pademi. Banyak pemahaman berbeda yang harus didiskusikan lagi bersama, lanjutnya. Ia juga menerangkan ada perbedaan antara literasi agama dan literasi beragama.

“Literasi agama adalah begaimana kita memahami ajaran agama atau memahami syariat, di sini adalah memahami akidah, fiqh, memahami akhlak,” jelasnya.

Ada beberapa tujuan dari mengikuti syariat Islam, di antaranya memelihara agama, memelihara diri, memelihara akal, memelihara nasab, dan memelihara harta.

Dalam masa pademi ini, kita berada dalam keadaan darurat. Shalat berjamaah di masjid misalnya dihimbau untuk tidak dilakukan karena ada kekhawatiran penyebaran virus.

Kemudian, Sari Narulita menutup paparannya dengan surat Al-Baqarah auat 185 yang artinya “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dia tidak menghendaki kesulitan bagimu”.