EDURA NEWS, JAKARTA – Sejak tahun didirikannya pada 2017, SMK Ora et Labora (SMK OeL) memiliki kurikulum yang disusun langsung bersama industri, yakni dengan PT Saratoga Investama Sedaya. Perusahaan juga aktif dalam memantau proses belajar mengajar yang berlangsung di SMK OeL.
Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dijalankan dan lulusan SMK OeL sesuai dengan kebutuhan sektor kelistrikan. Langkah konkret tersebut merupakan bagian dari pilar tanggung jawab sosial Saratoga yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (Human Capital Development).
Pekan lalu, SMK OeL melakukan pelepasan kelulusan angkatan pertama mereka dan akan mengikuti program kerja di beberapa perusahaan di Indonesia. Program pembelajaran yang berlangsung selama tiga tahun dan akan dilanjutkan training profesional selama tiga bulan dengan materi-materi yang dibutuhkan di dunia kerja, terutama sektor kelistrikan.
Kemudian, murid SMK OeL mengikuti program pemagangan di industri pembangkit listrik selama sembilan bulan untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja dan tujuannya untuk membekali peserta didik dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri.
SMK Ora et Labora juga bekerja sama dengan Swiss German University (SGU) dalam menghadirkan pengajar-pengajar yang kompeten dan kredibel di bidangnya untuk memastikan lulusannya miliki kualifikasi yang baik.
Untuk pelatihan teknis kelistrikan, SMK Oel juga menggandeng Central Industrial Technology Enterprise (CITE), sebuah lembaga berbasis industri dan berorientasi sosial yang teruji di dunia.
Ketua Yayasan Ora et Labora, Sandi Rahaju menjelaskan, kehadiran SMK OeL ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan terhadap pemerintah dalam meningkatkan sekolah vokasi yang berorientasi pada penerapan ilmu.
“SMK OeL yang merupakan vokasional teknik ingin menekankan pembelajaran yang terstruktur dan keahlian yang lebih driven atau terarah. Apalagi sektor kelistrikan ini sektor yang tahan krisis dan dalam situasi apapun akan dibutuhkan. Dengan kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat, ketersediaan SDM yang memahami dan menguasai sektor kelistrikan menjadi sangat penting,” ujar Sandi, dilansir dari medcom.id.
Sumber: medcom.id