EDURA NEWS, JAKARTA – Seminar nasional bertema “Strategi Pendidikan Maritim dalam Pengembangan SDM Unggul pada Masyarakat Pesisir” digelar Universitas Negeri Jakarta pada Kamis, (27/5). Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M sebagai narasumber kunci mengajak Universitas Negeri Jakarta mengawal arus transformasi paradigma kemaritiman yang sedang menjadi fokus Kementerian Perikanan dan Kelautan RI.
Sebagai salah satu strategi peningkatan pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 tertuang amanat untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM), yaitu inovasi, teknologi, riset kemaritiman, kelautan dan perikanan serta penguatan data base kelautan dan perikanan.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen membangun perekonomian maritim dengan masyarakat yang ahli di bidang kemaritiman untuk menjawab tantangan nasional dan global serta menjadikan Indonesia sebagai pusat kemaritiman dunia.
“Pemerintah saat ini fokus dalam melakukan transformasi paradigma. Pertama, dari SDM murah menjadi SDM yang berkapasitas. Kedua, dari eksplorasi bahan mentah menjadi pengolahan dan peningkatan nilai tambah dari sumber daya alam, serta ketiga dari teknologi sebagai alat bantu menjadi teknologi yang mampu memproduksi nilai tambah,” ujarnya.
Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M mengajak segenap civitas akademika UNJ untuk bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia hadir di tengah masyarakat untuk mengawal arus transformasi paradigma tadi. UNJ juga diajak untuk memberikan masukan, kajian, dan dukungan untuk percepatan pembangunan kesejahteraan pelaku usaha kelautan dan perikanan di Indonesia.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pendidikan tentang kelautan masih terbatas di kurikulum pendidikan. Kemampuan membaca di Indonesia juga mempengaruhi literasi kelautan yang rendah.
“Untuk menyikapi kondisi tersebut, saya yakin Universitas Negeri Jakarta memiliki pandangan yang sama bahwa peningkatan pengetahuan atau literasi laut perlu terus dikembangkan untuk pengelolaan kelautan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI mengambil tiga trobosan dalam pembangunan kelautan dan perikanan sampai 2024 nanti seperti peningkatan penerimaan negara bukan pajak dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.
Untuk membantu terobosan pembangunan kelautan dan perikanan tersebut Rektor UNJ Prof. Komarudin M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa kemaritiman dan pendidikan maritim harus diberikan perhatian besar oleh UNJ sebagai LPTK.
Menurutnya, UNJ sebagai LPTK memiliki tanggungjawab untuk merumuskan cetak biru pendidikan yang sejalan dengan peradaban maritim serta memberdayakan masyarakat pesisir melalui kegiatan riset dan pemberdayaan masyarakatnya.