Kerjasama dan Kolaborasi Menjadi Kunci Program Pendidikan Antar Negara

0
2147

Bulan Ramadan yang penuh dengan keistimewaan ini dan sekaligus masih memaknai Hari Pendidikan Nasional , Allah SWT memberikan keberkahan tersendiri di dunia pendidikan kita.  Terobosan baru sebagai Program Ramadhan 1442 H dalam Kolaborasi antar sekolah 3 negara yaitu Sekolah Kebangsaan Seberang Takir Kuala Nerus, Terengganbu Darul Iman, Malaysia, dan Sekolah Dasar Islam Nabilah, Dutamas, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia serta Sekolah Pengiran Anak Putri Besar Sungai Kebun, Bandar Seri Begawan, Brunei Darusalam.

Kegiatan Ini merupakan aplikasi dari Merdeka Belajar, dengan menggunakan teknologi untuk program kejasama Jaringan Antar Negara. Seperti yang dilansir dalam GTK Kemdikbud, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem, merdeka belajar artinya unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar.

Apa yang dilakukan dalam kerjasama dan kolaborasi ini merupakan salah satu aplikasi merdeka Belajar, di mana Sekolah, guru dan siswa mempunyai cara yang inovatif dalam program pembelajaran. Apalagi program pembelajaran ini dengan bekerjasama lewat jaringan (Live You Tube) antar Negara.

Kemdikbud membuat program kebijakan baru yang diharapkan dapat meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia. Walaupun itu membutuhkan beberapa waktu yang cukup lama, setidaknya sebagai para pendidik kita harus ikut menerapkan program ini dengan benar.

Seperti yang kami lakukan saat ini. Tepatnya tanggal 5 Mei 2021 yang lalu, Pelaksanaan Webinar Pendidikan Internasional dalam Program Ramadhan dengan tema “Bulan Ramahdan Bulan Rahmat (Kasih Sayang), Magfirah (Keampunan) dan Pelepas Daripada Api Neraka”. Webinar Pendidikan Internasional ini dimotori oleh Sekolah Kebangsaan Seberang Takir Kuala Nerus, Terengganu Darul Iman, Malaysia. Ibu Hayati Binti Othman sebagai Guru Besar Sekolah tersebut mengajak Kolaborasi Dr. Sarmini, S.Pd.,MM.Pd, yang merupakan Direktur Pendidikan Sekolah Islam Nabilah, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, yang mana kedua sekolah tersebut sudah menjalin Kerjasama pada tahun 2017 yang lalu. Dengan 25 Kepala Sekolah Dasar dari Terengganu datang mengadakan Studi Banding ke Sekolah Islam Nabilah Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

Dalam Kerjasama dan Kolaborasi kali ini menggandeng juga Guru Besar Sekolah Pengiran Anak Putri Besar Sungai Kebun, Bandar Seri Begawan, Brunei Darusalam, yaitu Ibu Salinawati. Webinar Pendidikan Internasional ini menggunakan fasilitas platform Live Youtube, disiarkan juga di MyTV Setakir, dan TV PPD Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia.

Peserta yang terlibat adalah 56 Guru dari ketiga Sekolah tersebut dan 165 siswa dari ketiga sekolah. Dan juga keterlibatan dari Pengarah Pendidikan Tuan Salim Bin Ab. Ghani, A.M.N dan juga En. Hamid bin Yahya, sebagai Pegawai Pendidikan Daerah Kuala Nerus, Malaysia.

Webinar ini mengangkat 3 tema yang dibawakan oleh 3 narasumber, yaitu dari Sekolah Seberang Takir oleh Malaysia, dengan tema Ramadhan Bulan Rahmat, oleh Ustadz Zainuddin Bin Arifin. Sekolah Islam Nabilah, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, dengan tema Ramadhan Bulan Magfirah oleh Ustadz Muhammad Saidy, S.Pd.I.,MM.Pd. Sekolah Pengiran Anak Putri Besar Sungai Kebun, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, dengan tema Ramadhan Bulan Pelepas Daripada Api Neraka oleh Ustadzah Maryati Binti awing Daud

Kerjasama dan Kolaborasi Menjadi Kunci

Kolaborasi yang terwujud dalam kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial. Menurut Abdulsyani, kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, di mana terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.

Kerjasama juga diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama (Abdulsyani, 1994)

Sebagaimana dikutip oleh Abdulsyani, Roucek dan Warren, mengatakan bahwa kerjasama berarti bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah satu proses sosial yang paling dasar. Biasanya kerjasama melibatkan pembagian tugas, di mana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan Bersama.

Saputra dan Rudyanto (2005) mengatakan bahwa manfaat pembelajaran kerjasama adalah: (1) mampu mengembangkan aspek moralitas dan interaksi sosial peserta didik karena melalui kerjasama peserta didik memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan peserta didik lain, (2) mempersiapkan peserta didik untuk belajar bagaimana mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi sendiri, baik guru, teman, bahan pelajaran, atau sumber belajar yang lain, (3) meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bekerjasama dengan orang lain dalam sebuah kelompok, (4) membentuk pribadi yang terbuka dan menerima perbedaan yang terjadi, dan (5) membiasakan peserta didik untuk selalu aktif dan kreatif dalam mengembangkan analisisnya.

Lalu apa yang dimaksud Kolaborasi ? Jonathan (2004) mendefinisikan kolaborasi sebagai proses interaksi di antara beberapa orang yang berkesinambungan.  Sedangkan menurut Kamus Heritage Amerika, 2000, kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha penggabungan pemikiran.

Pengertian Kolaborasi menurut Gray (1989) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berpikir di mana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.

Kerjasama dan kolaborasi yang harmonis antara Sekolah di Malaysia dan Sekolah Islam Nabilah, Batam, Kepulauan Riau Indonesia ini yang mana sudah terjalin dengan baik mulai tahun 2017 dengan Sekolah Islam Nabilah, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.  Ada banyak hal yang menjadi kesepakatan atau Pelaksanaan Memorandum Of Understanding (MOU) yang dilakukan ketiga sekolah tersebut di atas. Hal ini sekaligus kami jadikan bahan penelitian saya sebagai penulis terkait kemanfaatan Kolaborasi dan Kerjasama Sekolah Antar Negara. Kemanfaatan yang didapatkan dari program ini di antaranya adalah :

  • Mempererat tali Silaturahim yang terus terjalin dari ketiga sekolah tersebut, yaitu Sekolah Kebangsaan Seberang Takir Kuala Nerus, Terengganbu Darul Iman, Malaysia, dan Sekolah Dasar Islam Nabilah, Dutamas, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia serta Sekolah Pengiran Anak Putri Besar Sungai Kebun, Bandar Seri Begawan, Brunei Darusalam.
  • Menambah wawasan dari masing-masing guru dan siswa dari sekolah yang berbeda negara.
  • Menambah dan memperluas korespondensi dari masing-masing guru dan siswa dari sekolah yang berbeda negara.
  • Memberi tantangan agar guru lebih kreatif dan inovatif dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah
  • Memperluas Jaringan Internasional di bidang pendidikan
  • Memberi nilai plus kepada sekolah pelaksana kerjasama ini
  • Membuka peluang akan ada kerjasama selanjutnya dalam program yang berbeda
  • Menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah untuk mejalin Hubungan Kerjasama Internasional dengan Negara-negara lain dan juga Lembaga-lembaga luar negeri di dunia pendidikan

Hasil kuesioner yang kami edarkan untuk seluruh responden menjawab melalui Google Form yaitu 56 guru dan 165 siswa dari seluruh sekolah.  Untuk Guru 66,1% dari Malaysia, 19,6% dari Indonesia, dan 14,35 dari Brunei.

Hasilnya terkait responden untuk pernyataan : kolaborasi dan kerjasama 3 sekolah antar bangsa ini menjadi salah satu kontribusi positif dalam meningkatkan mutu pendidikan : 60,7% sangat setuju, 37,5% setuju, 1,8% tidak setuju,

Sedangkan terkait pendapat responden untuk pernyataan : dengan kolaborasi dan kerjasama 3 sekolah antar bangsa ini menjadi salah satu kontribusi positif dalam memacu kreativitas dan semangat guru-guru agar terus berinovasi pada Kegiatan Belajar Mengajar : 58,9% sangat setuju dan 41,1% setuju,

Sedangkan hasil kuesioner dari responden siswa, jejak pendapat, untuk pernyataan : program dapat menambah ilmu dan memeperluas wawasan saya, hasilnya adalah 64,2% sangat setuju, 35,8% setuju,

Untuk pernyataan : perasaan senang sekali dapat hadir dan terlibat dalam program pendidikan antar bangsa ini, hasilnya adalah 61,8% sangat setuju, 37% setuju.

Dan untuk hasil secara keseluruhan responden berasal  guru dan siswa dari  Malaysia- Indonesia dan Brunei sangat setuju bahwa Kerjasama dan Kolaborasi ini sangat memberikan arti yang positif. Kerjasama dan kolaborasi antar sekolah antar negara ini akan berlanjut kedepannya dengan program lainnya.

Di akhir tulisan ini, penulis ingin menyampaikan kerjasama jaringan antar sekolah antar negara tetap dapat dilakukan di masa pandemi ini dengan menggunakan kemajuan teknologi  agar eksistensi sekolah serta yang lebih penting meningkatkan ilmu bagi guru-guru senatiasa menjadi prioritas agar tercapai kemuajuan kualitas dunia pendidikan kita.

Seperti dilansir di Media Indonesia, Nadim Makariem mengatakan bahwa esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid kita untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tetapi benar-benar inovasi pendidikan

Tetap semangat dalam program Merdeka Belajar ini, maka mari belajar sesuai dengan cara yang merdeka salah satunya dengan menjalin kerjasama dan kolaborasi antar Negara dalam dunia pendidikan kita dengan menggunakan kemajuan teknologi.

 

Dr. Sarmini, S.Pd.,MM.Pd

Direktur Pendidikan Sekolah Islam Nabilah, Batam, Kepulauan Riau, Alumnus S3 Pascasarjana UNJ Prodi Ilmu Manajemen

*Tulisan ini reflektif dari penyelengaraan “Mendepani Pendidikan Global: Program Jaringan Antar Bangsa TS25” (5 Mei 2021)