Kemendikbudristek RI Luncurkan Merdeka Belajar Episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi

0
149

EDURA NEWS, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Kampus Merdeka Vokasi dalam kebijakan Merdeka Belajar episode ke-11 pada Selasa, (25/5). Ada dua fokus unggulan dalam Kampus Merdeka Vokasi ini.

Visi dari Kampus Merdeka Vokasi ini adalah memastikan terintegrasinya pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja demi menghasilkan lulusan kompeten, produktif, dan kompetitif. Harapannya lulusan dari perguruan tinggi vokasi bisa langsung bekerja di berbagai industri secepat mungkin dengan upah yang layak.

Dalam acara peluncuran ini, Mendikbudristek RI Nadiem Makarim menyampaikan alasan kehadiran program ini, yaitu untuk mentransformasi paradigma lama lulusan-lulusan dari perguruan tinggi vokasi dan politeknik itu tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan perguruan tinggi lainnya.

Ada dua fokus atau program utama dalam Kampus Merdeka Vokasi, yaitu Dana Kompetitif Kampus Vokasi dan Dana Padanan Kampus Vokasi.

Dalam fokus Dana Kompetitif Kampus Vokasi (Competitive Fund Vokasi), ada program SMK-D2 Jalur Cepat sebagai langkah untuk menyiapkan talenta yang lebih siap memasuki dunia profesionalisme. Selain itu, ada juga Program Peningkatan Prodi D3 menjadi Sarjana Terapan (D4), ini juga dilakukan dengan tujuan memperkuat kompetensi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan.

Dalam fokus Dana Padanan Kampus Vokasi (Matching Fund Vokasi), ada program-program seperti pengembangan pusat unggulan teknologi, hilirisasi produk riset terapan, dan startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

“Kita meningkatkan kriteria atau keketatan dalam apayang dimaksudkan sebagai link & match antara industri dan perguruan tinggi vokasi kita. Kedua, kita menyediakan dua program unggulan kita, satu adalah kekompetitifan yang berkusi pada universitas yang mau menyelenggarakan program SMK ke D2 fast track, dan kedua adalah untuk universitas yang mau mengupgrade D3 mereka menjadi D4,” jelas Nadiem Makarim.