EDURANEWS, JAKARTA: Universitas Negeri Jakarta (UNJ) secara serius mempersiapkan pengelolaan lingkungan kampus, mulai dari mengelola sampah dan menciptakan lingkungan yang hijau. Selain itu, gerakan ini juga merupakan upaya UNJ dalam mempersiapkan akreditasi internasional Agency for Quality Assurance through the Accreditation of Study Programmes (AQAS) Jerman.
Untuk mendiskusikan tindak lanjutnya, Pascasarjana UNJ mengadakan acara bincang santai bertajuk “Gerakan Green Campus UNJ dalam Mendukung Akreditasi Internasional AQAS” pada pagi 6 Mei 2021.
“Ini menjadi evidence bahwa Pascasarjana kaitannya akreditasi internasional sangat serius mempersiapkan bagaimana pengelolaan limbah, karena ini menjadi hal setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang layak di kampus,” ungkap Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd membuka acara bincang santai tersebut.
Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Gerakan Green Campus adalah program yang sudah dicanangkan sejak lama oleh UNJ untuk menciptakan lingkungan yang asri, sehat, dan nyaman. Eksperimen-eksperimen terkait pengelolaan juga sudah dilakukan oleh tim peneliti UNJ.
Penelitian untuk membuat alat daur ulang sampah saat ini masih berlanjut. Selain mesin daur ulang, pengelolaan aliran sampah dari berbagai tempat di kampus sampai pada tempat pembuangan akhir juga menjadi titik fokus dalam gerakan ini. Ini menjadi tugas UNJ untuk lebih memikirkannya secara komprehensif.
“Selain itu, kita ingin lingkungan yang hijau. Oleh karena itu semua titik taman, walau tidak terlalu banyak, tetap harus menjadi tanggung jawab kita untuk memelihara secara intensif,” ujar Prof. Dr. Komarudin, M.Si.
Untuk gerung-gedung baru di UNJ, sudah dirangcang dengan desain green building dan untuk gedung lama akan dirancang taman gantung. Upaya-upaya ini dilakukan salah satunya untuk persiapan visitasi akreditasi nasional AQAS. Ada 21 program studi di UNJ yang disiapkan untuk akreditasi internasional tersebut.