EDURANEWS, JAKARTA. Program Studi Administrasi Perkantoran UNJ mengadakan webinar “Sertifikasi Sebagai Parameter kompetensi di Era Society 5.0”. Menghadirkan Sambas Ali Muhidin sebagai pembicara. Webinar ini menjadi program yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan para mahasiswa, guru di bidang Administrasi Perkantoran.
Prof. Henry Eryanto dalam sambutannya mengatakan bidang pekerjaan Administrasi Perkantoran saat ini sangat erat dengan perkembangan teknologi. Kompetensi terkhusus di bidang teknologi Administrasi Perkantoran harus dimiliki oleh mahasiswa dan lulusan.
“Menjadi tepat di era ini dan relevan bagi lulusan untuk memiliki sertifikasi profesi,” ucap Prof. Henry Eryanto. Pentingnya memiliki sertifikasi profesi ini menjadi bukti bahwa lulusan dan mahasiswa Administrasi Perkantoran memiliki kualitas yang sangat baik.
Usep Suhud Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi mengatakan di era ini diperlukan tenaga kerja yang tersertifikasi. Di Fakultas dan universitas juga mengikuti perkembangan sertifikasi dan akreditasi internasional.
“Kita mulai tahun ini akan ada program studi yang akan diakreditasi internasional,” ucap Usep.
Era Society 5.0
Sambas Ali Muhidin dalam pemaparannya memberikan pemahaman mengenai pentingnya sertifikasi profesi. Dalam UU N0 20/214 tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian disebutkan sertifikasi menjadi standar dalam menentukan kualitas SDM.
“Salah satu konteks yang dapat meningkatkan kualitas daya saing adalah sertifikasi,” ucap Sambas.
Sertifikasi ini akan memberikan jaminan bahwa orang yang menyandang sertifikat telah mendapatkan standar kompetensi tertentu. Sambas juga mengatakan standarisasi Administrasi Perkantoran harus segera direvisi karena terlihat sudah kedaluawarsa.
Bagi mahasiswa, sertifikasi akan memberikan nilai tambah pada keunggulan kompetitif. Sertifikasi akan masuk ke dalam spesialisasi atau kemampuan yang sangat spesifik. Bagi Industri, sertifikasi ini akan memudahkan dalam perekrutan.
“Menjadi tantangan tersendiri bagi yang memiliki sertifikat keahlian,” kata Sambas. Begitu juga bagi program studi untuk meyakinkan dunia industri bagi lulusan yang telah tersertifikasi. Peningkatan kualitas secara keberlanjutan mengikuti perkembangan teknologi yang pesat saat ini.
Era Society 5.0 akan muncul menjadi tantangan SDM kedepannya. Salah satu ciri era ini adalah bagaimana penggabungan antara kecerdasan manusia dengan kecerdasan buatan. Serta banyaknya industri yang dapat dijalankan dari jarak jauh. Sambas menekankan pada culture to value yang memiliki peran dalam meningkatkan kualitas.
“Nilai dan kultur harus dimiliki berdampak pada aktivitas,” ucap Sambas. Di era Jokowi, indonesia memasuki era industri 4.0 yang dicanangkan pada peningkatan SDM. Pendidikan menjadi agenda yang sangat perlu diperhatikan.
“Kita perlu mendesain ulang kurikulum pendidikan yang relevan,” kata Sambas terutama kurikulum yang terkait dengan Administrasi perkantoran.