Diniyyah Al Azhar Bungo Jadi Percontohan Gerakan Literasi Sekolah di Provinsi Jambi

0
1863

EDURANEWS, JAKARTA – Pondok Pesantren Diniyyah Al Azhar (DIAZ) Muara Bungo Jambi satu-satunya lembaga pendidikan yang kini menggerakan literasi sekolah dengan program satu santri satu buku.

Gerakan Literasi Sekolah di Pondok Pesantren DIAZ Muara Bungo telah membuahkan hasil membanggakan, pasalnya kini puluhan santri kelas XII Madrasah Aliyah (MA) salah satu unit dari Perguruan DIAZ Muara Bungo Jambi telah mampu menciptakan karya ilmiah dan diterbitkan dengan berlisensi Internasional Standard Book Number (ISBN).

“Ada sebanyak 57 buku ber-ISBN yang berhasil ditulis para santri kelas XII dengan ketebalan jumlah halaman rata rata berkisar 80 sampai 180 halaman.

Buku buku yang ditulis merupakan autobiografi, novel, dan kumpulan puisi.” Ungkap Kepala MA Diniyyah Al Azhar Muara Bungo, Ust. Sunandar, S.Si. pada media ini.

Terpisah, Wakil Kepala MA Diniyyah Al-Azhar Muara Bungo Bidang Kurikulum Widya, S.Pd. mengatakan penggerakan literasi sekolah ini adalah sebagai bentuk dukungan Perguruan Diniyyah Al Azhar Muara Bungo Jambi terhadap program literasi yang telah dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Dan program satu santri satu buku tersebut juga bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan bakat literasi para santri.

“Penerapan literasi sekolah dengan program satu santri satu buku, telah membuahkan hasil yang cukup membanggakan, selepas belajar formal di sekolah para siswa/santri kelas XII dibimbing selama tiga bulan (Red September sampai November 2020) oleh Ketua Ikatan Guru Dosen Penulis Penggerak Literasi (IGDPPL) Kabupaten Bungo Feerlie Moonthana, M.Pd,. Dan Alhamdulillah telah mampu membuat dan menerbitkan Buku karya ilmiah dengan tema masing-masing,” ujarnya.

Buku yang ditulis santri adalah original, hasil penyaringan keaslian dari lembaga penerbit yang berhak mengeluarkan ISBN suatu karya tulis secara nasional. “Karya ilmiah hasil program satu santri satu buku ini, nantinya akan dijadikan salah satu materi uji bagi syarat lulus santri dari Perguruan Diaz Muara Bungo Jambi.” Sambung Waka Kesiswaan MA Diniyyah Al-Azhar Muara Bungo ustazah Nurjani, S.Ag.

Dilain pihak, pembina literasi sekolah santri Perguruan Diaz Bungo mengatakan Perguruan Diaz Bungo bisa menjadi percontohan di Provinsi Jambi, khususnya bagi sekolah di kabupaten Bungo.

“Perguruan Diaz yang sudah terlebih dahulu melaksanakan program literasi sekolah dengan mengikut sertakan 57 siswa/santri kelas XII MA Diaz Bungo untuk menulis buku, ini adalah awal yang baik bagi sekolah-sekolah lain yang ingin mengikuti literasi sekolah, dengan program satu siswa satu buku. Bagi mereka yang mengikut literasi sekolah, para siswa nantinya akan dibimbing selama lebih kurang dua sampai tiga bulan lamanya.

“Di provinsi jambi belum ada satupun sekolah khusus yang melaksanakan atau menerapkan program literasi sekolah secara bersama-sama. Biasanya sekolah itu diikutsertakan dikegiatan satu guru satu buku (Sagusabu) kemudian diselipkanlah satu siswa. Berbeda halnya, Diniyyah Al Azhar yang khusus mengagendakan satu sekolah, dengan mendatangkan pelatih atau pembimbing ke sekolah, dan di sekolah itu, siswa langsung dibimbing selama lebih kurang tiga bulan,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyyah Al Azhar Muara Bungo Jambi Ust. H. M. Hafizh El Yusufi, S.Pd.I., M.M., menyampaikan bahwa program satu santri satu buku tersebut di laksanakan sebagai pengganti dari pada kegiatan Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) yang biasanya seluruh santri diwajibkan untuk turun langsung ke masyarakat dalam rangka mengimplementasikan ilmu yang sudah diperoleh selama 3 dan 6 tahun di Perguruan Diaz Muara Bungo Jambi, Agar kegiatan PPM ini juga menjadi sebuah pengamalan daripada nilai-nilai. “sebuah ilmu tidak akan berarti apa-apa jika tidak mampu diamalkan.” Terangnya.

Program satu santri satu buku tersebut juga merupakan ide dan gagasan dari Direktur Pendidikan Diniyyah Al Azhar Muara Bungo Jambi. “Program ini bukan hanya dilaksanakan di Perguruan Diniyyah Al Azhar Muara Bungo saja akan tetapi juga turut dilaksanakan oleh siswa kelas 12 SMAIT Diniyah Al Azhar Jambi.” Lanjut Ust. Hafizh.

Ust. Hafizh berharap dengan adanya program tersebut mampu menjadi bekal bagi calon generasi pemimpin masa depan yaitu bagaimana mereka mampu memiliki kemampuan menulis seperti jurnalis dan mampu memiliki kemampuan berbicara seperti orator.

“Selain dari pada itu program satu santri satu buku ini mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Diniyyah Al Azhar Umi Dra. Hj. Rosmaini MS, M.Pd.I. sebagai bagian dari pada penguatan cita-cita Diniyyah Al Azhar dalam rangka melahirkan calon generasi pemimpin muslim masa depan.” Pungkasnya. (msn)