PENULIS:
Prof. Dr. Ir. Amos Neolaka, M.Pd
Hudiyekti Prasetyaningtyas, S.S., M.Ed
Dr.Albert Wolter Aridan Tangkudung, M.Pd
Dr. Ellychristina D hutubessy, M.Pd
Juliana Neolaka Nuban, A.Kom
SINOPSIS:
Pendidikan agama Kristen atau Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang holistik, bukan hanya fokus pada banyaknya pengetahuan, tetapi juga mengenai moral, etika, karakter, dan aspek kehidupan itu yakni Yesus Kristus. Pazmino, menyatakan Pendidikan Kristen sebagai proses pembelajaran yang berdasarkan Alkitab dan dimampukan oleh Roh Kudus serta berpusat kepada Kristus. John Dewey, menyatakan bahwa mendidik bukanlah persiapan hidup, melainkan hidup itu sendiri. Yesus Kristus berkata Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa/Allah, kalau tidak melalui Aku.
Buku ini membahas masa depan kehidupan manusia yang sangat penting, yakni kepastian jaminan keselamatan, kehidupan yang dicintai Tuhan, hidup mengandalkan Tuhan, dan sadar bahwa bersama Tuhan merupakan kekuatan hidup yang selalu baru. Kemudian membahas pula kehidupan orang Kristen yang kudus dan taat, pemahaman tentang iman, gereja dan negara. Pergaulan muda-mudi Kristen yang dikehendaki Tuhan. Memahami tujuan Allah bagi kehidupan manusia, menyadari keMahakuasaan-Nya dan mengembangkan generasi penerus visi Tuhan. Oleh karena itu manusia tidak bisa hidup sendiri, Tuhan ingin agar orang Kristen hidup seperti Kristus hidup, yakni mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri.
Masyarakat atau komunitas sangat dibutuhkan oleh setiap individu manusia. Bermakna manusia tidak bisa hidup sendiri. Pembangunan masyarakat (community development) sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Orang Kristen yang hidup dengan Tuhan harus mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, yang berarti sejatinya hidup bersama masyarakat. Tingkat kesejahteraan hidup masyarakat berbeda-beda. Bagi masyarakat yang hidupnya kurang sejahtera, perlu bantuan dengan kegiatan pengembangan masyarakat (community development) oleh orang Kristen yang diberkati Tuhan dengan berlimpah. Sejak 1955 PBB telah mendorong pembangunan masyarakat melalui usaha swadaya masyarakat. Maka perlu mengenal dan memilah jenis komunitas sehingga tercapai tujuan kegiatan pengembangan, misalnya: kelompok anak sesuai usia dan kelompok remaja. Batten 1960 menyatakan, pembangunan masyarakat desa adalah suatu proses di mana warga masyarakat desa pertama-tama mendiskusikan dan menentukan keinginan mereka, kemudian merencanakan dan melaksanakan bersama untuk memenuhi keinginan mereka sendiri. Contoh nyata adalah Yesus sendiri sebagai manusia sejati tanpa dosa, selama hidup di dunia Ia memberi contoh pelayanan masyarakat dengan berjalan dari desa ke desa di zamannya untuk memberitakan kabar baik bagi manusia segala zaman. Untuk memahami lebih lanjut pembahasan jaminan keselamatan sampai konsep pembangunan masyarakat, silakan membaca buku ini.
