SINOPSIS
Indonesia adalah negeri kaya sumber daya alam, namun selama puluhan tahun terjebak dalam paradoks: hasil bumi berlimpah justru lebih banyak diekspor dalam bentuk mentah dengan nilai tambah minim. Buku ini hadir sebagai jawaban atas tantangan klasik tersebut, sekaligus ajakan optimis agar bangsa ini berani mengambil lompatan: dari ekonomi berbasis komoditas mentah menuju industri pangan bernilai tambah tinggi.
Disusun oleh para akademisi, praktisi, dan pemimpin yang berpengalaman, buku Pangan Bernilai Tambah memaparkan secara tajam mengapa hilirisasi pangan menjadi kunci untuk mewujudkan ketahanan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dari desa hingga kota, dari dapur petani hingga etalase global, buku ini menyoroti peran strategis teknologi tepat guna, digitalisasi rantai pasok, serta penguatan komunitas lokal, UMKM, perempuan, dan pemuda sebagai penggerak utama transformasi pangan Indonesia.
Lebih dari sekadar narasi atau teori, buku ini menawarkan peta jalan hilirisasi pangan yang konkret—mulai dari pembenahan rantai nilai, regulasi yang memihak, hingga strategi membangun daya saing di pasar dunia. Pembaca akan menemukan praktik baik, inspirasi perubahan, serta solusi nyata agar produk pangan lokal mampu naik kelas, menyejahterakan petani, dan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan.
Pangan Bernilai Tambah adalah bacaan wajib bagi pejabat publik, akademisi, pelaku usaha, aktivis pangan, maupun siapa saja yang peduli pada masa depan ekonomi dan kedaulatan bangsa. Buku ini mengajak semua pihak untuk bergerak bersama, membalik narasi ketertinggalan menjadi keunggulan, serta membuktikan bahwa kedaulatan pangan dan ekonomi Indonesia dimulai dari keberanian menambah nilai di negeri sendiri.