SINOPSIS
MRT Jakarta telah menjadi simbol transformasi besar dalam sejarah transportasi publik Indonesia. Lebih dari sekadar moda angkutan, MRT menghadirkan visi baru mobilitas perkotaan—mempersingkat waktu tempuh, mengurangi kemacetan, serta memperkuat konektivitas antarwilayah strategis. Dengan 13 stasiun dan lintasan sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, proyek ini menjadi tonggak penting yang mengubah wajah Jakarta menuju kota modern yang lebih tertib, efisien, dan ramah lingkungan.
Buku MRT Tangguh mengajak pembaca menyelami perjalanan panjang lahirnya MRT, dari proses perencanaan yang memakan waktu puluhan tahun hingga tantangan konstruksi di tengah kompleksitas infrastruktur perkotaan. Kisah di balik layar ini menyingkap bagaimana para insinyur dan pekerja menghadapi hambatan teknis—mulai dari pengeboran hingga kedalaman 30 meter, penanganan utilitas kota, hingga koordinasi lintas lembaga—demi menjaga kelancaran pembangunan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
Tidak hanya membahas teknis pembangunan, buku ini juga memotret dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Kehadiran MRT terbukti meningkatkan produktivitas kota, menghidupkan kawasan transit-oriented development (TOD), dan mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju transportasi publik yang lebih terintegrasi. Bahkan di tengah pandemi COVID-19, MRT tetap tangguh beroperasi, mengadaptasi sistem tiket digital, memperketat protokol kesehatan, dan menjaga kepercayaan publik.
Di bagian akhir, pembaca diajak menengok masa depan MRT melalui rencana pengembangan fase berikutnya yang akan memperluas jaringan dan menghubungkan lebih banyak wilayah. MRT Tangguh bukan sekadar catatan sejarah proyek transportasi, tetapi kisah kolaborasi, inovasi, dan kegigihan bangsa dalam mewujudkan mimpi kota yang berdaya saing global. Buku ini menjadi bacaan penting bagi siapa pun yang peduli pada masa depan transportasi dan pembangunan perkotaan di Indonesia.