Melalui interaksi langsung dengan anak-anak, para penulis tidak hanya belajar tentang dunia pendidikan, tetapi juga tentang diri mereka sendiri. Mereka menyadari bahwa menjadi guru bukan sekadar menyampaikan materi, melainkan tentang hadir secara utuh sebagai manusia—yang mendengar, memahami, dan membimbing dengan hati. Setiap kisah dalam buku ini adalah potret kejujuran, pembelajaran, dan pertumbuhan yang lahir dari pengalaman nyata di lapangan.
Buku ini tidak hanya menjadi dokumentasi akademik, tetapi juga ruang reflektif yang memperlihatkan bagaimana proses menjadi guru adalah juga proses menjadi manusia yang lebih peka, sabar, dan bijaksana. Kami berharap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para calon pendidik, praktisi pendidikan, dan siapa pun yang percaya bahwa pendidikan sejati dimulai dari relasi yang tulus.

