SINOPSIS
Antariksa bukan lagi sekadar ruang eksplorasi ilmiah, melainkan telah menjelma sebagai domain strategis keempat dalam pertahanan nasional, sejajar dengan darat, laut, dan udara. Buku ini mengajak pembaca memahami bagaimana dinamika geopolitik global—dari perang Rusia-Ukraina, konflik Israel–Palestina, hingga kompetisi antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan India—menunjukkan bahwa satelit, roket, dan sistem navigasi kini menjadi instrumen vital dalam diplomasi, ekonomi, dan keamanan.
Indonesia sendiri pernah mencatat sejarah gemilang melalui peluncuran Satelit Palapa pada 1976, yang disebut sebagai “alat pemersatu bangsa,” dan kini melanjutkan langkahnya dengan peluncuran SATRIA-1 pada 2023. Namun, di balik capaian itu, masih banyak kesenjangan: ketergantungan pada teknologi asing, keterbatasan SDM unggul, fragmentasi kelembagaan, hingga minimnya investasi strategis. Pertanyaannya: apakah Indonesia akan terus menjadi penonton dalam perlombaan antariksa global, atau berani mengambil peran sebagai aktor berdaulat di orbit?
Melalui pendekatan komprehensif, penulis mengurai persoalan mendasar keantariksaan nasional dengan merujuk pada teori Space Power (David E. Lupton), Deterrence (Thomas Schelling), dan Astropolitik (Everett C. Dolman). Analisis tajam dilengkapi data mutakhir dari NASA, BRIN, hingga UCS Satellite Database, serta perbandingan dengan strategi negara-negara besar dunia. Buku ini tidak hanya menyoroti ancaman—mulai dari serangan siber terhadap satelit, kehilangan slot orbit, hingga militerisasi luar angkasa—tetapi juga menyajikan rekomendasi strategis: pembentukan Badan Otoritas Antariksa Nasional (BOAN), pembangunan spaceport di Biak, penguatan Space Situational Awareness, dan pengembangan sistem navigasi Nusantara.
Ditujukan bagi pembuat kebijakan, akademisi, militer, industri, hingga masyarakat luas, buku ini menegaskan bahwa kemandirian antariksa adalah bagian tak terpisahkan dari kedaulatan bangsa. Menggapai Langit, Menjaga Negeri bukan sekadar kajian akademis, melainkan peta jalan strategis untuk memastikan Indonesia tidak hanya menjaga negeri dari bumi, tetapi juga dari orbit di langitnya sendiri.