Buku ini memberikan wawasan strategis yang komprehensif tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk memperkuat sistem intelijen nasional, sekaligus menghadapi ancaman di dunia maya dengan pendekatan keamanan siber yang terintegrasi. Melalui tulisan ini, para penulis berupaya menghadirkan paradigma baru yang relevan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan nyata bangsa dalam menjaga ketahanan nasional.
Kami berharap buku ini dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya transformasi digital dalam bidang intelijen dan keamanan siber. Semoga karya ini menjadi sumber inspirasi untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M. Si.
Gubernur Lemhannas RI
Buku ini mengajak kita untuk melihat AI bukan sebagai ancaman yang harus ditakuti, tetapi sebagai peluang yang harus dikelola dengan kepemimpinan visioner, sinergi lintas sektor, dan semangat gotong royong. Di era ini, ketahanan nasional tidak lagi hanya diukur dari kekuatan fisik atau persenjataan, tetapi dari keunggulan dalam mengamankan ruang digital dan mengelola informasi secara cerdas.
Buku ini mengajak kita untuk melihat AI bukan sebagai ancaman yang harus ditakuti, tetapi sebagai peluang yang harus dikelola dengan kepemimpinan visioner, sinergi lintas sektor, dan semangat gotong royong. Di era ini, ketahanan nasional tidak lagi hanya diukur dari kekuatan fisik atau persenjataan, tetapi dari keunggulan dalam mengamankan ruang digital dan mengelola informasi secara cerdas.
Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan
Penasihat Khusus Presiden RI Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan /Ketua Dewan Ekonomi Nasional
Buku ini memberikan panduan yang tegas: kita tidak boleh hanya menjadi konsumen teknologi, kita harus menjadi pencipta, pengendali, dan pengarahnya. Dalam konteks pertahanan maritim, ini berarti membangun sistem intelijen laut yang terintegrasi dengan AI, memperkuat keamanan siber armada dan pangkalan, serta memastikan setiap prajurit memahami bahwa “keamanan” kini berarti menjaga kedaulatan dari ancaman yang datang baik dari laut, udara, darat, maupun dari dunia maya.
Sebagai Kepala Staf Angkatan Laut, saya memandang karya ini sebagai navigational chart—peta navigasi—bagi bangsa dalam mengarungi samudra kompetisi global di era digital. Dengan panduan ini, kita dapat mengantisipasi badai, menghindari karang ancaman, dan mengarahkan kapal besar bernama Indonesia menuju pelabuhan kejayaan.
Laksamana TNI Muhammad Ali, S.E, M.M.
Kepala Staf Angkatan Laut