SINOPSIS
Indonesia sedang menapaki jalan panjang menuju Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar yang menuntut kepemimpinan nasional yang tangguh, adaptif, dan terukur. Di tengah perjalanan ini, jabatan Wakil Presiden kerap dipandang sebelah mata, sekadar “nomor dua” dalam struktur kenegaraan. Padahal, sejarah dan praktik global membuktikan bahwa Wakil Presiden adalah pilar strategis yang memastikan kesinambungan kebijakan, menjaga stabilitas politik, mengawal pembangunan ekonomi, memperkuat kohesi sosial, hingga memperluas diplomasi internasional
Buku ini hadir sebagai karya akademis sekaligus refleksi kebangsaan untuk menempatkan kembali posisi Wakil Presiden dalam kerangka kepemimpinan nasional yang lebih bermakna. Melalui metodologi benchmarking internasional, penulis menelaah pengalaman delapan negara—Amerika Serikat, India, Brasil, Nigeria, Afrika Selatan, Turki, Filipina, dan Kenya—yang menunjukkan ragam wajah Wakil Presiden: dari simbol rekonsiliasi hingga motor pembangunan ekonomi
Dari pembelajaran global itu, Indonesia diajak menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang visioner, aplikatif, dan sesuai jati diri bangsa. Tidak hanya sebagai kajian akademis, buku ini juga merupakan panduan strategis. Generasi muda, khususnya Generasi Z yang kelak mengisi ruang-ruang strategis pemerintahan, bisnis, hingga teknologi, akan menemukan inspirasi kepemimpinan yang tidak hanya melek digital, tetapi juga melek kebangsaan
Dengan KPI yang jelas, jabatan Wakil Presiden dapat diposisikan sebagai motor transformasi bangsa—bukan sekadar cadangan, melainkan garda depan kepemimpinan kolektif menuju 2045. Disusun oleh akademisi dan praktisi berpengalaman, buku ini tidak hanya memperkaya literatur politik dan ketatanegaraan, tetapi juga memberi peta jalan konkret bagaimana Wakil Presiden dapat berkontribusi nyata pada ketahanan nasional, legitimasi demokrasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Buku ini adalah bacaan wajib bagi akademisi, pembuat kebijakan, praktisi politik, dan terutama generasi muda Indonesia yang ingin memahami bagaimana kepemimpinan yang terukur dapat menentukan masa depan bangsa. Dengan KPI yang transparan dan akuntabel, Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi, melainkan keniscayaan.